SKA
Lama Rawat : Target 5 hari Aktual : ...........................hari
KEGIATAN HARI 1
RUANG ICU
Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
KEPERAWATAN Kaji nyeri pasien dengan Numeric Rating Scale (NRS). Nyeri Pasien mampu menilai skala nyeri
(bila pasien sadar). Pola nafas tidak dari 1-10
Kaji Nyeri dengan menggunakan metode CPOT (Critical- efektif Nyeri dada berkurang dengan
care Pain Observation Tool ) (bila pasien tidak sadar) skala 8 – 10
Nilai TTV (TD, nadi, pernapasan, suhu) TTV normal (TD 110/ 70 MmHg –
Pantau status hemodinamik (SpO2, MAP) tiap 15’ pada 130/90 MmHg, Nadi 60 –
jam pertama, dan tiap 60’ sesudah jam pertama. 100x/menit, Suhu 36,5o – 37,5o).
Merekam dan menginterpretasikan hasil EKG Hemodinamik stabil (SpO2 90 –
Mengambil sampel darah utk pemeriksaan laboratorium 100%, MAP 70 -90 MmHg)
(darah CKMB, Troponin dan APTT). Sesak berkurang (RR 16 –
Memberikan O2 binasal 3 - 5 l/menit 24x/menit).
Memberikan obat sesuai program
Melaporkan hasil pemeriksaan penunjang kepada dokter
Menggunakan metode kognitif behaviour untuk
menurunkan nyeri (Hokka, 2014).
2
KEGIATAN HARI 2
RUANG ICU
Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
KEPERAWATAN Kaji nyeri pasien dengan Numeric Rating Scale (NRS). Nyeri Nyeri dada berkurang dengan skala
(bila pasien sadar). Pola nafas tidak 6–8
Nilai TTV (TD, nadi, pernapasan, suhu) tiap 1 jam efektif TTV normal (TD 110/ 70 MmHg –
Pantau status hemodinamik (SpO2, MAP) tiap 1 jam. Cemas 130/90 MmHg, Nadi 60 –
Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium Gangguan tidur 100x/menit, Suhu 36,5o – 37,5o).
(APTT) jika diperlukan. Hemodinamik stabil (SpO2 90 –
Pantau hematuri akibat efek samping pemberian obat. 100%, MAP 70 -90 MmHg)
Merekam dan menginterpretasikan hasil EKG Sesak berkurang (RR 16 –
Monitoring dengan menggunakan Early Warning score 24x/menit).
(Tessy Badriyah, et.al 2014). Ansietas berkurang (mampu
Kaji anxietas dengan state tarit anxiety tool (Linda melakukan tindakan untuk
Chlan, 2008). menghilangkan atau mengurangi
Kaji kualitas tidur pasien dengan Sleep Quality perasaan khawatir, tegang atau
Assessment (PSQI) (Aloba, et.al, 2007) perasaan tidak tenang, mampu
gunakan teknik spiritual emotional freedom technique berkonsentrasi).
(baskara, et.al, 2012). Pasien dapat tidur dan tidak bangun
Bantu peningkatan kualitas tidur pasien dengan pada malam hari, saat bangun lebih
aromatherapy. (Hwang& Shin, 2015) segar dan dapat tertidur tanpa
Memberikan O2 binasal 3 - 5 l/menit kesulitan.
Memberikan obat sesuai program.
GIZI Protein : 50 g, lemak: 30-40 g, Karbohidrat: 200 g/hari dan Cairan - 700-800 ml/hari. Makanan tanpa garam sepenuhnya
(pasien AMI tanpa disertai penyakit penyerta).
OBAT –OBATAN Aspirin 160-320 mg
clopidogrel 300 mg
3
OBAT –OBATAN Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual
Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30
KEGIATAN HARI 2
menit (bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga
RUANG dosis NTG sublingual). ICU
Heparin IV (syring pump)Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
REHABILITASI Tirah baring dengan posisi 30 – 45 o
JANTUNG
EDUKASI Pasien dan keluarga : program rehabilitasi fase I: inpatient (selama dirumah sakit setelah 48 jam).
4
KEGIATAN HARI 3
RUANG ICU
Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
KEPERAWATAN Kaji nyeri pasien dengan Numeric Rating Scale (NRS). Nyeri Nyeri dada berkurang dengan skala
(bila pasien sadar). Pola nafas tidak 3-5
Nilai TTV (TD, nadi, pernapasan, suhu) tiap 1 jam efektif TTV normal (TD 110/ 70 MmHg –
Pantau status hemodinamik (SpO2, MAP) tiap 1 jam. Cemas 130/90 MmHg, Nadi 60 –
Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan Gangguan tidur 100x/menit, Suhu 36,5o – 37,5o).
laboratorium (APTT) jika diperlukan. Risiko bersihan jalan Hemodinamik stabil (SpO2 90 –
Pantau hematuri akibat efek samping pemberian obat. nafas tidak efektif. 100%, MAP 70 -90 MmHg)
Merekam dan menginterpretasikan hasil EKG Sesak berkurang (RR 16 –
Monitoring dengan menggunakan Early Warning score 24x/menit).
Kaji anxietas dengan state tarit anxiety tool Ansietas berkurang (mampu
Kaji kualitas tidur pasien dengan Sleep Quality melakukan tindakan untuk
Assessment (PQSI) menghilangkan atau mengurangi
Bimbing menggunakan teknik spiritual emotional perasaan khawatir, tegang atau
freedom technique perasaan tidak tenang, mampu
Bantu peningkatan kualitas tidur pasien dengan berkonsentrasi).
aromatherapy. Pasien dapat tidur dan tidak bangun
Memberikan O2 binasal 3 - 5 l/menit pada malam hari, saat bangun lebih
Memberikan obat sesuai program. segar dan dapat tertidur tanpa
Perawatan infus kesulitan.
Kaji adanya batuk berdahak (batuk berdahak biasanya
Tidak ada gangguan jalan nafas
muncul pada pasien akut miokard infark dengan riwayat
yang ditandai dengan sputum dapat
PPOK dan perokok berat)
dikeluarkan, keluhan batuk
Ajarkan teknik autogenik drainage, (jika diperlukan),
berkurang, Pasien melaporkan
(Morgan et.al, 2015)
batuk berkurang dan sputum dapat
dikeluarkan.
5
GIZI Protein : 50 g, lemak: 30-40 g, Karbohidrat: 200 g/hari dan Cairan - 700-800 ml/hari. Makanan tanpa garam sepenuhnya
(pasien AMI tanpa disertai penyakit penyerta).
OBAT –OBATAN Aspirin 160-320 mg
KEGIATAN HARI 3
RUANG clopidogrel adalah 300 mg ICU
Intervensi sublingual
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet Diagnosa Keperawatan Outcome
Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-
30 menit (bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi
tiga dosis NTG sublingual).
Heparin IV (syring pump)
REHABILITASI Aktifitas dengan menggerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur. Program latihan berupa terapi fisik ambulatory yang
JANTUNG diawasi.
EDUKASI Pasien: ROM aktif/pasif pada daerah kaki dan tangan.
MEDIK Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor pencetus iskemia, komplikasi
iskemia, penyakit penyerta dan menyingkirkan diagnosis
banding.
Pemeriksaan elektrokardiogram
Pemeriksaan marka jantung. Kreatinin kinase-MB (CK-
MB) atau troponin I/T
Pasang infus NaCl 0,9 % .
Suplemen oksigen 3 – 5 l/menit.
Pemeriksaan penunjang
APTT jika diperlukan.
6
KEGIATAN HARI 4
RUANG ICU
Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
KEPERAWATAN Kaji nyeri pasien dengan Numeric Rating Scale (NRS). Nyeri Nyeri dada berkurang dengan skala
(bila pasien sadar). Cemas 0 – 3 (nyeri hilang/nyeri ringan)
Nilai TTV (TD, nadi, pernapasan, suhu) tiap 1 jam Gangguan tidur TTV normal (TD 110/ 70 MmHg –
Pantau status hemodinamik (SpO2, MAP) tiap 1 jam. Risiko gangguan jalan 130/90 MmHg, Nadi 60 –
Pantau hematuri akibat efek samping pemberian obat. nafas tidak efektif 100x/menit, Suhu 36,5o – 37,5o).
Merekam dan menginterpretasikan hasil EKG Hemodinamik stabil (SpO2 90 –
Monitoring dengan menggunakan Early Warning score 100%, MAP 70 -90 MmHg)
Kaji anxietas dengan state tarit anxiety tool Sesak berkurang (RR 16 –
Kaji kualitas tidur pasien dengan Sleep Quality 24x/menit).
Assessment (PQSI) Ansietas berkurang (mampu
Memberikan O2 binasal 3 - 5 l/menit melakukan tindakan untuk
Memberikan obat sesuai program. menghilangkan atau mengurangi
Membimbing teknik autogenik drainage, (jika perasaan khawatir, tegang atau
diperlukan) perasaan tidak tenang, mampu
berkonsentrasi).
Pasien dapat tidur dan tidak
bangun pada malam hari, saat
bangun lebih segar dan dapat
tertidur tanpa kesulitan.
Tidak ada gangguan jalan nafas
yang ditandai dengan sputum dapat
dikeluarkan, keluhan batuk
berkurang, Pasien melaporkan
batuk berkurang dan sputum dapat
dikeluarkan.
7
GIZI Protein : 50 g, lemak: 30-40 g, Karbohidrat: 200 g/hari dan Cairan - 700-800 ml/hari. Makanan tanpa garam sepenuhnya
(pasien AMI tanpa disertai penyakit penyerta).
OBAT –OBATAN Aspirin 160-320 mg
KEGIATAN HARI 4
RUANG clopidogrel adalah 300 mg ICU
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet
Intervensi sublingual Diagnosa Keperawatan Outcome
Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-
30 menit (bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi
tiga dosis NTG sublingual).
Heparin IV (syring pump)
REHABILITASI Aktifitas dengan menggerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur. Program latihan berupa terapi fisik ambulatory
JANTUNG yang diawasi.
EDUKASI Pasien :
review tentang manajemen nyeri
Review cara meminum obat dan kegunaannya
Fase rehabilitasi II (out patient)
Keluarga : fase rehabilitasi II (out patient).
MEDIK Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor pencetus iskemia, komplikasi
iskemia, penyakit penyerta dan menyingkirkan diagnosis
banding.
Pemeriksaan elektrokardiogram.
Suplemen oksigen 3 – 5 l/menit.
8
KEGIATAN HARI 5
RUANG ICU
Intervensi Diagnosa Keperawatan Outcome
KEPERAWATAN Nilai TTV (TD, nadi, pernapasan, suhu) tiap 1 jam Kesiapan Pasien mengetahui faktor-faktor
Pantau status hemodinamik (SpO2, MAP) tiap 1 jam. meningkatkan rasa yang harus dihindari yang dapat
Kaji adanya malaise, keletihan dan kelemahan nyaman memperberat keluhannya.
Pantau asupan kalori dan makanan Pasien menyatakan mampu
Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang menggunakan teknik dalam
rehabilitasi jantung fase II dan III. mengurangi keluhan nyeri.
Review pengetahuan klien dalam mengurangi nyeri. Pasien menyatakan porsi makan
Memberikan obat sesuai program. habis.
Pasien mengetahui tentang fase
rehailitasi II dan III.
GIZI Protein : 50 g, lemak: 30-40 g, Karbohidrat: 200 g/hari dan Cairan - 700-800 ml/hari. Makanan tanpa garam sepenuhnya
(pasien AMI tanpa disertai penyakit penyerta).
OBAT –OBATAN Aspirin 160-320 mg
clopidogrel adalah 300 mg
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual
Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-
30 menit (bagi pasien yang tidak responsif dengan terapi
tiga dosis NTG sublingual).
REHABILITASI Aktifitas dengan menggerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur. Program latihan berupa terapi fisik ambulatory
JANTUNG yang diawasi.
EDUKASI Pasien :
Fase rehabilitasi III (Pemeliharaan)
9
Keluarga :
Edukasi tentang obat, jadwal pemberian, jenis dan kegunaan, fase rehabilitasi III (Pemeliharaan).
KEGIATAN HARI 5
MEDIK
RUANG Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk ICU
mengidentifikasi faktor pencetus iskemia, komplikasi Diagnosa Keperawatan
Intervensi Outcome
iskemia, penyakit penyerta dan menyingkirkan diagnosis
banding.
Pemeriksaan elektrokardiogram.
Suplemen oksigen 3 – 5 l/menit.
Advise pindah ke ruang perawatan.
10