Anda di halaman 1dari 17

Konsep Dasar

Keperawatan Gawat Darurat

Deni Irawan

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Bhakti Mandala Husada
1. Pasien / Klien adalah setiap orang yang
melakukan konsultasi masalahkesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yangdiperlukan baik
secaralangsung maupun tidak langsung kepadaperawat.
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah Instalasi pelayanan
rumah sakityang memberikan pelayanan pertama selama
24 jam pada pasiendengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu denganmelibatkan multidisiplin
ilmu
3. Kondisi gawat darurat adalah suatu keadaan dimana seseor
angsecara tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat danterancam anggota badannya dan
jiwanya (akan menjadi cacat ataumati) bila tidak
mendapatkan pertolongan dengan segera.
RuangLingkupPelayanan
1. Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Level I di Rumah Sakit Merupakan
pelayanangawatdarurat24jamyangmemberikanpertolonganpertamapada
pasien gawat darurat, menetapkan diagnosis dan upaya
penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakita pasien sebelum
dirujuk.
2. Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Level II di Rumah Sakit:
merupakanpelayanangawatdarurat24jamyangmemberikanpertolonganper
tamapada pasien gawat darurat, menetapkan diagnosis dan
upayapenyelamatanjiwa,mengurangikecacatandankesakitanpasiensebelum
dirujuk, menetapkan diagnosis dan upaya penanggulangan kasus-
kasuskegawatdaruratan.
3. Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Level III di Rumah Sakit merupakan
pelayanangawatdarurat24jamyangmemberikanpertolonganpertamapada
pasien gawat darurat, menetapkan diagnosis dan upaya
penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan pasien sebelum
dirujuk, menetapkan diagnosis dan upaya penanggulangan kasus-kasus
kegawatdaruratan, serta pelayanan keperawatan gawat darurat spesialistik (4
besarspesialissepertiAnak,Kebidanan,BedahdanPenyakitDalam)
PelayananKeperawatanGawatDaruratLevelIVdiRumahSakit merupakanpelayan
angawatdarurat24jamyangmemberikanpertolonganpertamapadapasiengawat
darurat, menetapkan diagnosis dan upaya
penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan pasien sebelum
dirujuk, menetapkan diagnosis dan upaya penanggulangan kasus-
kasuskegawatdaruratan, serta pelayanan keperawatan gawat darurat spesialistik
(4besar spesialis seperti Anak, Kebidanan, Bedah dan Penyakit Dalam),
ditambahdenganpelayanankeperawatangawatdaruratsubspesialistik
Emergency Care
 Situasi serius yang memerlukan tindakan
cepat dan tepat, pada kondisi tidak
terduga yang mengancam kehidupan

 Unit perawatan darurat

 Waktu dan informasi terbatas

 Intervensi sebelum pengkajian lengkap


berdasarkan pengalaman dan penilaian

 Evaluasi dalam hitungan menit


Prioritas Manajemen Darurat

 Mempertahankan kehidupan
 Mencegah kerusakan sebelum
tindakan/perawatan selanjutnya
 Menyembuhkan klien pada kondisi
yang berguna bagi kehidupan
Triage

adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan


terfokus dengan suatu cara yangmemungkinkan
pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisiendengan tujuan untuk memilih
atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan
pertolongandan menetapkan prioritas penanganannya
(Kathleen dkk, 2008)

adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas


klien berdasarkan berat ringannyakondisi
klien/kegawatannya yang memerlukan tindakan segera.
Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan
waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensisecepatny
a yaitu ≤ 5 menit. (Kemenkes, 2009)
1. Sistem PACS

 PAC 1 merupakan kategori pasien – pasien yang


sedang mengalami kolaps kardiovaskular atau dalam
kondisi yang mengancam nyawa. Pertolongan pada
kategori ini tidak boleh delay. Contoh PAC 1 antara
lain major trauma, STEMI, cardiac arrest, dan lain –
lain.
 PAC 2 merupakan kategori pasien – pasien sakit
berat, tidur di brankar/bed, dan distress berat tetapi
keadaan hemodinamik stabil pada pemeriksaan awal.
Pasien ini mendapat prioritas pertolongan kedua dan
pengawasan ketat karena cenderung kolaps bila tidak
mendapat pertolongan. Contoh PAC 2 antara lain
stroke, close fracture tulang panjang, asthma attack,
dan lain – lain.
 PAC 3 merupakan kategori pasien – pasien sakit akut,
moderate, mampu berjalan, dan tidak beresiko kolaps.
Pertolongan secara effective di IGD biasanya cukup
menghilangkan atau memperbaiki keluhan penyakit pasien.
Contoh PAC 3 antara lain vulnus, demam, cedera ringan –
sedang
 PAC 4 merupakan kategori pasien – pasien non emergency.
Pasien ini dapat dirawat di poli. Pasien tidak membutuhkan
pengobatan segera dan tidak menderita penyakit yang
beresiko mengancam jiwa. Contoh PAC 4 antara lain acne,
dyslipidemia
2. Sistem ESI

 Prioritas 1 merupakan pasien – pasien dengan kondisi


impending life/limb threatening problem sehingga
membutuhkan immediate life – saving intervention
(cito tindakan). Parameter prioritas 1 adalah semua
gangguan signifikan pada ABCD. Contoh antara lain
cardiac arrest, status epileptic, hypoglycemic coma,
dan lain – lain
 Prioritas 2 merupakan pasien – pasien dengan kondisi
potential life, limb, or organ threatening problem
sehingga pertolongan pada pasien – pasien mendesak
(urgent) dan tidak dapat ditunda (should not wait).
Parameter prioritas 2 adalah pasien – pasien
hemodinamik atau ABCD stabil dengan kesadaran
turun tapi tidak koma (GCS 8 – 13), distress berat,
dan high risk. Contoh prioritas 2 antara lain astma
attack, akut abdomen, electric injury.
 Prioritas 3 merupakan pasien – pasien yang membutuhkan in
– depth evaluation, pemeriksaan klinis menyeluruh. Pasien ini
memerlukan “dua atau lebih” resources atau sumber daya /
fasilitas perawatan IGD. Logikanya, makin banyak sumber
daya/ resources dibutuhkan makin berat kegawatdaruratan
sehingga prioritas 3 – 5 berkaitan dengan kebutuhan
resources
 Prioritas 4 merupakan pasien – pasien yang memerlukan satu
macam sumber daya perawatan IGD. Contoh pasien BPH
memerlukan pemasanan kateter urine, vulnus laceratum
membutuhkan hecting sederhana, acute febrile illness
memerlukan pemeriksaan laboratorium, dan lain – lain.
 Prioritas 5 merupakan pasien – pasien yang tidak memerlukan
sumber daya. Pasien ini hanya membutuhkan pemeriksaan
fisik dan anamnesis saja tanpa pemeriksaan penunjang.
Pengobatan pasien ini umumnya per oral atau rawat luka
sederhana.
 Intensive Care (Perawatan Intensif)
Proses Keperawatan  memerelukan pemantauan
terus menerus

 Critical Care ( Perawatan Kritis/ Gawat)


Proses Keperawatan  keadaan klien gawat

Ruangan Khusus untuk pelayanan dan


asuhan keperawatan yang efektif

Dilengkapi dengan alat-alat,


fasilitas khusus dan tenaga terlatih

ICU/ICCU
Critical Care

Situasi serius
Tiba-tiba, tidak dapat diduga
Mengancam/cenderung mengancam
kehidupan

Tindakan cepat dan tepat

Proses Keperawatan
Sama dengan sistem di ruangan lain
Beda:
Waktu terbatas  mengancam kehidupan
Informasi terbatas  Pengkajian tidak harus lengkap
Aauhan keperawatan gawat
darurat

 A : Airway
 B : Breathing

 C : Circulation

 D : Disability

 E : Exposure

Anda mungkin juga menyukai