Anda di halaman 1dari 9

3.

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian

yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar

variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan

data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh antara variabel-

variabel yang bersangkutan kemudian mencoba untuk dianalisis dengan

menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel – variabel dalam

penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini mengambil data perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan IDX Fact Books atau akses di

website BEI (www.idx.co.id).

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu selama 6 bulan

terhitung sejak april sampai September 2018.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang

manufaktur pada tahun 2014-2016 sebanyak 426 perusahaan dalam 3

tahun penelitian.

2. Sampel

Dalam penelitian ini metode pemilihan sampel yang digunakan

adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

33
34

penentuan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Yang

menjadi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :

a. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun2014 - 2016

b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya di BEI

selama periode 2014 - 2016

c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit

oleh KAP di BEI pada periode 2014-2016

d. Mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif atau arus kas

operasional yang negatif selama periode pengamatan (2014-2016)

karena auditor cenderung tidak memberikan opini audit going concern

pada perusahaan yang memperoleh laba positif.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

Total Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode


1 426
tahun 2014-2016 (3 tahun)

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangannya


2 (6)
antara periode tahun 2014-2016

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang


3 (9)
telah diaudit antara periode tahun 2014-2016

Perusahaan yang tidak mengalami laba bersih negatif atau


4 (366)
aliran kas operasi selama periode pengamatan 2014-2016

5 Jumlah yang memenuhi kriteria 45


6 Total SAMPEL 45
Sumber: www.idx.com , data diolah 2018

D. Metode Pengumpulan data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan adalah data time series, yaitu data

yang memiliki runtun waktu lebih dari 1 tahun pada satu objek tertentu.
35

Pada penelitian ini menggunakan data laporan keuangan untuk sektor

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder karena data-

data diperoleh melalui dokumen laporan keuangan perusahaan yang

bersumber dari Bursa Efek Indonesia dengan mengakses melalui

website BEI (www.idx.co.id).

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi. Teknik dokumentasi yang dimaksudkan disini adalah

pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan

menelaah laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Pada penelitian ini menggunakan satu variabel dependen, yaitu

opini audit going concern. Sedangkan untuk varibel independen

menggunakan 2 variabel, yaitu profitabilitas dan financial distress

a. Opini audit going concern

Opini audit going concern yang merupakan opini audit modifikasi

yang diberikan auditor bila terdapat keraguan atas kemampuan going

concern perusahaan atau terdapat ketidak pastian yang signifikan

atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan

operasinya dalam kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari satu

tahun setelah tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit.

b. Profitabilitas
36

Kemampuan menghasilkan laba yang diterima oleh perusahaan

yang dinyatakan dalam suatu presentase yang dipakaai untuk

mengukur sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba yang

dapat diterima yang dipakai untuk mengukur kesehatan atau kondisi

suatu perusahaan

c. Financial distress

Financial distress merupakan gambaran kesehatan atas kinerja

keuangan sebuah perusahaan sebenarnya dalam suatu perioda

kerja, kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dari

perusahaan yang mengalami laba bersih (net profit) negatif selama

beberapa tahun dan juga sebagai indikasi perusahaan mengarah ke

kebangkrutan.

2. Pengukuran Variabel

Tabel 3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel

No Variabel Indikator Skala


1 Opini audit Variabel Dummy : Nominal
going 1 = Perusahaan menerima opini going
concern (Y) concern
0 = Perusahaan menerima opini non going
concern.

2 Profitabilitas Persentase Return On Assets (ROA) : Rasio


(X1) ROA = Net Profit /Total Aktiva x 100%
37

3 Financial Z-Score Altman : Rasio


distress
Keterangan :

Z’ =Z-Score revised Altman Model

Z1 =Working capital/Total Asset

Z2 =Retained Earning/Total Asset

Z3 =Earnings Before Interest and

Taxes/Total Asset

Z4 =Book Value of equity/Book Value of

debt

Z5 = Sales/Total Asset

Z’= 0,717 Z1 + 0,874 Z2 + 3,107 Z3 +

0,420 Z4 + 0,998 Z5

Kategori:

Bila Z’>2,9 = Zone “Aman”

Bila Z”<1,23 = Zone “ Distress”

F. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan analisis statistic parametik,

dengan asumsi bahwa data terdisrtibusi secara normal. Penelitian ini

akan menggunakan pengujian data dengan analisis statistic

menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov.

a. Jika nilai uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05 berarti data terdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikan uji Kolmogorov-Smirnov < 0.05 maka data

dinyatakan tidak terdistribusi secara normal.


38

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antara anggota sampel

atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu, sehingga satu

data dipengaruhi oleh data sebelumnya. Autokorelasi muncul pada

regresi yang menggunakan data berskala atau time series. Ada beberapa

model pengujian yang bisa digunakan untuk mendekati autokorelasi.

Model yang baik harus bebas dari autokorelasi. Pengujian autukorelasi

yang banyak digunakan adalah model Durbin-Watson.

Kriteria pengujian Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

a. Bila angka DW < - 2 berarti ada autokorelasi yang positif

b. Bila angka DW - 2 sampai dengan + 2 berarti tidak ada autokorelasi

c. Bila angka DW > + 2 berarti ada autokorelasi yang negatif.

3. Uji heteroskedastisitas

Cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut

residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen, maka

indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika variabel independen tidak

signifikan (sig > 0.05) berarti model bebas dari heterokedastisitas.

G. Metode Analisis

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Yang

termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data

melalui tabel.
39

2. Analisis Regresi Logistik

Analisa data menggunakan regresi logistik (logistik regression)

untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah :

Ln GC/1-GC= β0 + β1 (ROAit) + β2 (Zscoreit) + €it

Dimana :

Ln GC/1-GC = Pemberian opini audit going concern

B=Intersep

ROA = Profitabilitas

Zscore = Financial Distress

€it = Error perusahaan i pada tahun t

H. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada tekhnik

estimasi likelihood dengan nilai maksimim kurang dari 1 sehingga sulit

diinterprestasikan. Untuk dapat memperoleh koefisien determinasi yang

dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka

digunakan nagelkereke R square.

Nagelkereke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and

Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol

sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R

square dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkereke’s R square dapat

diintrepetasikan seperti nilai R square pada multiple regression. Nilai yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang


40

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

2. Menilai Keseluruhan Model ( Overall Model Fit)

Uji selanjutnya adalah menilai Overall fit model terhadap data.

Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk

model fit adalah :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada

fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk mengurangi

hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL.

Penurunan likelihood (-2LogL) menunjukkan model regresi yang lebih

baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit

dengan data.

3. Menguji Kelayakan Model Regresi

Model kelayakan regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lameshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lameshow’s Goodness

of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga

model dapat dikatakan fit). Jika nilai Homes and Lameshow’s Goodness

of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak

yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Goodness of fit model tidak baik karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Homes and

Lameshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis
41

nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok

dengan data observasinya.

I. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini memuat tentang kegiatan beserta dengan

jadwal penelitian. Berikut disajikan tabel rancangan penelitian.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Bulan ke–
Uraian Kegiatan Juni Juli Agustus
No.
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan
1
Proposal

2 Seminar
Proposal

Penyempurnaan
3
Proposal

Pengambilan
4
data

5 Analisis Data

5 Penyusunan
Skripsi

5 Ujian Skripsi

5 Penyempurnaan
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai