“PENTINGNYA KOMUNIKASI”
KELOMPOK 1
KELAS B
JURUSAN S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul Pentingnya Komunikasi. Shalawat serta salam tak lupa
disampaikan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya
serta para sahabatnya.
Tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Apt. Sabarudin,S.Farm.,M.Si selaku dosen mata kuliah Komunikasi dan
Konseling Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya
komunikasi terlebih dalam bidang kefarmasian bagi para pembaca maupun bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami khususnya dapat menambah pengetahuan
dan wawasan yang tentunya sangat bermanfaat bagi kami dalam menempuh
pendidikan di jurusan Farmasi.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................... iii
BAB I PEMBAHASAN............................................................................ 1
1.1. Pengertian..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Komunikasi....................................................................... 2
1.3. Perbedaan Komunikasi yang Baik dan Buruk.............................. 2
1.4. Dampak Good Communication..................................................... 4
1.5. Dampak Bad Communication dan Pengatasannya....................... 5
BAB II PENUTUP.................................................................................... 7
2.1. Kesimpulan.................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 8
iii
BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Pengertian
1. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Kata sama yang
dimaksudkan adalah sama makna. Jadi dalam pengertian ini, komunikasi
berlangsung manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesamaan makna mengenai suatu hal yang tengah dikomunikasikannya itu.
Dengan kata lain, jika orang-orang yang terlibat di dalamnya saling
memahami apa yang dikomunikasikannya itu, maka hubungan antara mereka
bersifat komunikatif (Nurhadi dan Kurniawan, 2018)
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa komunikasi adalah
pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;
hubungan; kontak. (Oktavia.,2016)
3. Menurut Wursanto , komunikasi adalah proses kegiatan
pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari
satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain
dalam usaha mendapatkan saling pengertian. (Oktavia.,2016)
4. Menurut Berlo mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang penuh
keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap
pesan tersebut dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa
yang dimaksudkan oleh sumber (Oktavia.,2016)
5. Komunikasi menurut Onong U.Effendy “Komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik
secara langsung maupun tidak langsung.” (Rumono dkk.,2014)
6. Sedangkan Menurut Rogers &Kincaid ,menyatakan bahwa komunikasi adalah
suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling
pengertian yang mendalam (Rumono dkk.,2014).
1
1.2. Tujuan Komunikasi
Adapun tujuan dari komunikasi menurut Rumono adalah membangun atau
menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami dan
mengerti bukan berarti harus menyetujui tapi mungkin dengan komunikasi
terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku atau perubahan secara
social.
Menurut Fajar, tujuan dari komunikasi itu sendiri diantaranya adalah:
mengubah sikap (to chance the attitude), mengubah opini atau pendapat atau
pandangan (to change the opinion), mengubah perilaku (to change the
behavior), mengubah masyarakat (to change the society). (Rumono
dkk.,2014).
Sedangkan menurut ... pentingnya memahami teori komunikasi akan
berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis kita. Mempelajari bagaimana
memahami dan mengaplikasikan teori-teori dalam kehidupan yang tentunya
dapat berdampak disegala aspek kehidupan, pendidikan, karier, pekerjaan dan
lain sebagainya. Selain itu, pentingnya memahami teori komunikasi juga
untuk membantu mengapresiasi banyaknya penelitian yang dilakukan dalam
berbagai macam bidang ilmu, membantu memahami pengalaman hidup
sendiri, memahami orang lain, media, dan kejadian-kejadian.
2
membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik,
tetapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebalikanya, harus ada
kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut dan wajar. Aspek
kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak
tanggap pada umumnya merupakan komunikan yang menjemukan. Bila
ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang komunikator ucapkan,
komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi
secara spontan terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan
perasaan dan pikiran dimana komunikator mengakui bahwa perasaan dan
pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab
atasnya.
b. Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain
itu, melalui kacamata orang lain itu. Berbeda dengan simpati yang artinya
adalah merasakan bagi orang lain. Orang yang berempati mampu
memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap
mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang
sehingga dapat mengkomunikasikan empati, baik secara verbal maupun
non-verbal.
c. Dukungan (supportiveness)
Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif.
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat
sikap mendukung. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan
bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.
e. Kesetaraan (equality)
3
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak
menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan
positif tak bersyarat kepada individu lain.
4
5. Dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dari komunikasi antar
pihak.
Dalam contoh di bidang kesehatan, dampak dari komunikasi yang buruk antara
teknisi kesehatan dan pasien adalah dapat menimbulkan berbagai hasil negatif:
perawatan yang tidak berkelanjutan, keselamatan pasien kurang diperhatikan,
sumber daya yang berharga tidak digunakan secara efisien, ketidakpuasan pasien,
beban kerja dokter yang berlebihan, dan konsekuensi ekonomi(Antari,dkk,2019).
5
Beberapa contoh lainnya:
6
BAB II
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
1. Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara
dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
2. Tujuan komunikasi adalah untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku
seseorang hingga sosial masyarakat seseorang sesuai dengan informasi
yang disampaikan oleh pemberi informasi.
3. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terdiri atas 5 unsur yaitu
openness, emphaty, supportiveness, positiveness, equality. Sedangkan
komunikasi yang tidak baik adalah komunikasi yang tidak mempedulikan
unsur-unsur diatas sehingga dapat menimbulkan permasalahan.
4. Dampak dari komunikasi yang baik akan mempermudah komunikasi yang
berjalan baik secara verbal maupun non verbal dengan memperhatian
faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi.
5. Dampak dari komunikasi yang buruk akan menimbulkan berbagai
permasalahan baik untuk diri sendiri maupun dalam kehidupan bersosial.
7
DAFTAR PUSTAKA
Amila, A., Sembiring, E., & Sinaga, J. (2019). Pemberdayaan Keluarga Pasien
Stroke Afasia Melalui Pelatihan Komunikasi Verbal. Jurnal Abdimas BSI:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 396-403.