OLEH
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PART OF MATERY
01 PENGERTIAN TITRASI NITRIMETRI
06
06 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TITRASI NITRIMETRI
Fungsi: Titrasi nitrimetri umum digunakan untuk penetapan sebagian besar obat sulfonamida dalam Farmakope dan sediaannya, juga ob
at-obat lain jika titrasi nitrimetri ini sesuai untuk digunakan.
SYARAT SYARAT TITRASI NITRIMETRI
Indikator Luar
Yaitu indikator yang dipakai tidak dengan memasukkan ke dalam larutan yang dititrasi
tetapi hanya dengan menggunakan larutan yang akan diperiksa pada indikator ini pada
saat titik akhir hampir dicapai. Contohnya pasta kanji Iodida.
Titik akhir titrasi tercapai apabila pada penggoresan larutan yang dititrasi pada pasta kanji–iodida atau kertas kan
ji–iodida akan terbentuk warna biru segera sebab warna biru juga terbentuk beberapa saat setelah dibiarkan di
udara. Hal ini disebabkan karena oksidasi iodida oleh udara (O 2) menurut reaksi :
4 KI + 4 HCL + O2 2H2O + 2 I2 +4 KCL
I2 + kanji kanji iod (biru)
Menurut FI: Titrasi nitrimetri digunakan untuk menetapkan kadar : benzokain; primakuin fosfat dan sediaan tabelt
nya ; prokain HCl ; sulfasetamid ; natrium sulfasetamid ; sulfametazin ; sulfadoksin ; sulfametoksazol ; tertrakain ;
dan tetrakain HCl.
Sulfanilamid
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN NITRIMETRI
Kelebihan Kelemahan
Keuntungan utama Kerugiannya adalah titrasi
metode nitrimetri atau harus dilakukan perlahan-
diazotasi ialah metode ini lahan dan metode nitrimetri
dapat dipakai hampir ini
pada semua sulfonamid, kurang spesifik. Pada
juga baku natrium nitrit permulaan penggunaan
merupakan pereaksi indikator luar agak sukar
yang stabil dan mudah menetapkan titik
dibakukan. akhirnya tetapi dengan
sedikit latihan akan
mudah menetapkan titik
akhirnya. Jika titik
akhir ditetapkan secara
potensiometri akan
menunjukkan ketelitian
yang tinggi.
Contoh penerapan bromatometri
• Proses penetapan kadar sulfasetamida menggunakan titrasi nitrimetri adalah sebagai berikut : P
embuatan larutan NaNO2 0,1 N
Timbang seksama 7,5 g natrium nitrit P dalam air secukupnya hingga 1000,0 m
• Masukkan ke dalam gelas kimia, tambahkan 50 ml air dan 5 ml HCl P aduk hingga larut.
• Dinginkan hingga suhu 15°, tambahkan 25 g pecahan es.
• Titrasi perlahan-lahan dengan larutan NaNO 2, aduk kuat-kuat hingga pengaduk kaca yang dicelupkan ke
dalam larutan tirasi dan disentuhkan pada kertas kanji iodide P memberikan warna biru seketika.
• Titik akhir dicapai jika larutan titrasi setelah dibiarkan selama 1 menit, dan pengaduk kaca dimasukkan
ke dalam larutan kemudian disentuhkan pada kertas kanji iodide P memberikan warna biru seketika.
Easy to change
colors, photos
and Text.
1. Titrasi nitrimetri adalah salah satu metode analisis k
KESIMPULAN
uantitatif dengan prinsip pembentukan garam
diazonium
2. Titrasi nitrimetri digunakan untuk menganalisis sam
pel senyawa amin primer contohnya senyawa
sulfonamida.
3. Titrasi nitrimetri harus dilakukan pada suhu dingin
(15°), suasana asam dan reaksinya berlangsung la
mbat sehingga bisa ditambahkan katalisator b
erupa KBr
4. Titrasi nitrimetri menggunakan larutan NaNO2 seba
gai larutan pentiter dengan indikator dalam tro
peolin O.O dan metilen blue (5:3) dan indikator l
uar pasta kanji iodida.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, W. 2005, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan (hal.68-85). Bumi Aksara. Bandung.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta
Gandjar, I. Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis (hal.164-167). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Harmita. 2006. Analisis Kuantitatif Bahan Baku dan Sediaan Farmasi edisi I (hal 98-101). Departemen Farmasi FMIPA
Universitas Indonesia. Depok.
Jeffrey,G.dkk. 1989. Vogel’s : Textbook of quantitative chemical analysis Fifth edition. Longman Scientific and Technical.
New York.
Raymond,S. 2005. Frame of Chemical Analysis. Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar.