Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Ivandrian Farhan

NIM : 1801095016

Kelas : 6B kosmografi

Sebelum membahas supernova kita harus mengetahui terlebih dahulu


apa si nova itu? Nova dapat diartikan dalam bahasa latin artinya bintang baru.
Ini merupakan sebuah ledakan bintang yang terjadi akibat adanya interaksi
dua sistem bintang ganda. Dalam astronomi, bintang memiliki banyak tipe,
salah satunya adalah bintang ganda.

Bintang ganda adalah dua buah bintang yang saling berinteraksi karena
adanya gravitasi dari kedua bintang. Kedua bintang ini tidak bertubrukan dan
tidak juga saling menjauh. Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di
katai putih dengan terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya
10.5 magnitudo.

Jadi Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang


memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini
menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami
supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya
bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula, beberapa
minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova bintang
tersebut akan melepaskan energi setara dengan energi matahari yang
dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian
besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya)
dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium
antarbintang.

Dalam jenisnya Supernova ada Tipe I dan II bisa dipicu dengan satu dari
dua cara, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi
nuklir. Setelah inti bintang yang sudah tua berhenti menghasilkan energi,
maka bintang tersebut akan mengalami keruntuhan gravitasi secara tiba-tiba
menjadi lubang hitam atau bintang neutron, dan melepaskan energi potensial
gravitasi yang memanaskan dan menghancurkan lapisan terluar bintang.
Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi
Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium
antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Selanjutnya
gelombang kejut dari ledakan supernova mampu membentuk formasi bintang
baru.

ISS merupakan singkatan dari International Space Station yang dapat


diartikan sebagai Stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS adalah sebuah
gabungan rencana stasiun luar angkasa, khususnya Mir 2 Rusia, Stasiun Luar
Angkasa Freedom Amerika Serikat dan Fasilitas Orbital Columbus Eropa,
mewakilkan kehadiran manusia tetap di luar angkasa telah ditempati oleh
paling tidak dua orang sejak 2 November 2000. Setiap kali pergantian awak,
keempat awak lama dan baru ada di sana dan juga paling tidak satu
pengunjung lainnya.

ISS merupakan projek gabungan dari 16 negara: AS, Rusia, Jepang,


Kanada, Brasil dan 11 negara dari Uni Eropa. Dan agensi luar angkasa mereka
adalah NASA Amerika, Russian Federal Space Agency, Japan Aerospace
Exploration Agency (JAXA), Canadian Space Agency (CSA/ASC), Brazilian
Space Agency (Agência Espacial Brasileira) (AEB) dan European Space Agency
(ESA).

Stasiun luar angkasa ini terletak di orbit sekitar Bumi dengan ketinggian
sekitar 410 km, sebuah tipe orbit yang biasanya disebut orbit Bumi rendah.
(Ketinggian persisnya bervariasi sejalan dengan waktu sekitar beberapa
kilometer dikarenakan seretan atmosfer dan "reboost". Stasiun ini, rata-rata,
kehilangan ketinggian 100 meter perhari.) Dia mengorbit Bumi dengan
periode 92 menit; pada 1 Desember 2003 dia telah menyelesaikan 33.500
orbit sejak peluncurannya.

Dia utamanya dilayani oleh Pesawat ulang-alik, dan Soyuz dan wahana
antariksa Progress. Pada 2005 dia masih dalam pembuatan dan berkapasitas 3
awak. Sejauh ini, seluruh awak tetap datang dari program luar angkasa Rusia
atau AS. Tetapi ISS telah dikunjungi oleh banyak astronaut, beberapa dari
mereka bukan dari dua negara di atas (dan juga oleh 2 turis luar angkasa).

Nama "Stasiun Luar Angkasa Internasional" (disingkat "MKS" dalam


bahasa Rusia) menandakan sebuah penyelesaian netral mengakhiri
perselisihan pendapat tentang namanya. Awalnya ingin dinamakan "Stasiun
Luar Angkasa Alpha" namun ditolak oleh Rusia, karena akan dikira stasiun itu
adalah sesuatu yang baru, namun Uni Soviet telah mengoperasikan delapan
stasiun orbital jauh sebelum ISS diluncurkan (lihat Stasiun Luar Angkasa).
Usulan Rusia kepada namanya adalah "Atlant" ditolak oleh Amerika Serikat
karena khawatir kemiripan nama dengan Atlantis, nama benua legenda yang
tenggelam ke lautan. Penggunaan Atlantis juga akan menyebabkan
kebingungan dengan Pesawat ulang-alik Atlantis.

Dapat dilihat dari sejarahnya ISS dibuat Awalnya sebagai sebuah


"Stasiun Angkasa Freedom" NASA dan dipromosikan oleh Presiden Reagan,
dan kemudian diketahui terlalu mahal. Setelah berakhirnya Perang Dingin,
proyek ini diadakan kembali sebagai proyek gabungan NASA dan
Rosaviakosmos Russia. Pada 1 Desember 1987, NASA mengumumkan empat
nama perusahaan AS yang akan diberikan kontrak untuk menolong membuat
bagian buatan-AS dari Stasiun Angkasa: Boeing Aerospace, Astro-Space
Division General Electric, McDonnell Douglas, dan Rocketdyne Division
Rockwell.

Seksi pertama ditaruh di orbit pada 1998. Dua bagian lainnya


ditambahkan sebelum awak pertama dikirim. Awak pertama tiba pada 2
November, 2000 dan terdiri dari astronaut AS William Shepherd dan dua
kosmonaut Russia, Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev. Mereka memutuskan
untuk memanggil stasiun angkasa tersebut "Alpha" tetapi penggunaan nama
tersebut dibatasi hanya misi mereka.

ISS ternyata jauh lebih mahal dari perkiraan awal NASA dan jadwalnya
sering terlambat. Pada 2003 stasiun ini masih belum bisa menempatkan tujuh
awak seperti yang diperkirakan, dan oleh karena itu membatasi jumlah ilmiah
yang dapat dilakukan dan membuat partner Eropa dalam proyek tersebut
marah. Pada Juli 2004 NASA setuju untuk menyelesaikan stasiun ke tahap di
mana stasiun ini akan dapat ditempati oleh 4 awak dan akan meluncurkan
seksi tambahan seperti modul eksperimen Jepang. NASA akan melanjutkan
menangani konstruksi dan Rusia akan terus meluncurkan dan mengganti
awak stasiun.

Menurut konfigurasi pada 2003, stasiun ini memiliki massa 187,016 kg


dan memiliki tempat hidup 425 m³. Ukurannya adalah panjang 73m, lebar
52m, dan tinggi 27,5 m. Operasi telah melibatkan 16 Space Shuttle Amerika
dan 22 Russia. Penerbangan Rusia, 8 di antaranya berawak dan 14 nirawak.
Konstruksi membutuhkan 51 jalan angkasa, 25 di antaranya menggunakan-
shuttle dan 26 menggunakan-ISS. Jumlah waktu jalan angkasa di statsiun
telah mencapai 318 jam, 37 menit.

Planet kesembilan bisa disebut juga planet x dengan edupnya Pluto


dan tidak adanya piringan pasti membuat gagasan Planet X Lowell diragukan.
Perkiraan massa Pluto diperkecil terus menerus sepanjang abad ke-20.
Astronom awalnya menghitung massa Pluto berdasarkan dugaan
pengaruhnya terhadap Neptunus dan Uranus. Pada tahun 1931, Pluto
diperkirakan memiliki massa yang kurang lebih sama dengan Bumi. Perkiraan
tahun 1948 menyamakan massa Pluto dengan massa Mars. Tahun 1976, Dale
Cruikshank, Carl Pilcher, dan David Morrison dari Universitas Hawaii
menghitung albedo Pluto untuk pertama kalinya dan membuktikan bahwa
albedo Pluto sesuai dengan ciri-ciri es metana; ini berarti Pluto sangat cerah
untuk planet seukurannya sehingga ukurannya pasti kurang dari 1 persen
massa Bumi. (albedo Pluto 1.3–2.0 kali lebih besar daripada albedo Bumi.

Pada tahun 1978, penemuan satelit Pluto, Charon, memungkinkan


pengukuran massa Pluto untuk pertama kalinya: kurang lebih 0,2% massa
Bumi, dan terlalu kecil bila ikut mempertimbangkan ketidaksesuaian di orbit
Uranus. Beberapa pencarian Planet X alternatif selanjutnya, terutama oleh
Robert Sutton Harrington, gagal. Tahun 1992, Myles Standish menggunakan
data penerbangan Voyager 2 saat melewati Neptunus tahun 1989 yang
merevisi perkiraan massa Neptunus menjadi 0,5%—sebanding dengan massa
Mars—untuk menghitung ulang pengaruh gravitasi Pluto terhadap Uranus.
Dengan perhitungan baru, ketidaksesuaian orbit dan pencarian Planet X tidak
berlaku lagi. Kini, hampir semua ilmuwan sepakat bahwa Planet X sesuai
definisi Lowell tidak pernah ada. Lowell membuat prediksi orbit dan posisi
Planet X pada tahun 1915 yang persis dengan orbit dan posisi Pluto pada saat
itu. Setelah Pluto ditemukan, Ernest W. Brown segera menyimpulkan bahwa
prediksi ini hanya kebetulan sajapendapat ini masih dipercayai sampai
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai