TENTANG
MEKANISME KERJASAMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B MAJALAYA DENGAN PIHAK KETIGA
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya yang selanjutnya disingkat RSUD
Kelas B Majalaya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya
Kabupaten Bandung;.
2. Pemimpin BLUD RSUD Majalaya yang selanjutnya disebut direktur utama
adalah Direktur Utama RSUD Kelas B Majalaya Kabupaten Bandung.
3. Rencana Bisnis dan Anggaran, yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen
perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatann
target kinerja dan anggaran RSUD Kelas B Majalaya.
4. Kerjasama adalah hubungan yang dijalin antara RSUD Kelas B Majalaya
dengan Pihak Ketiga dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dengan
memperhatikan prinsip efisiensi, efektifitas, ekonomis dan saling
menguntungkan.
5. Pihak Ketiga adalah kelompok masyarakat, instansi/lembaga atau badan usaha
di luar RSUD Kelas B Majalaya meliputi antara lain Departemen, Lembaga
Pemerintah Non Departemen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), Usaha Kecil Menegah (UKM) dan Koperasi, Perusahaan Swasta,
Lembaga, serta usaha tetap yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
BAB II
Pasal 2
Dasar kerja sama adalah untuk memenuhi kepentingan kedua belah pihak dengan
mengadakan Ikatan, yakni:
1. adanya kepastian hukum dan rasa aman mematuhi ketentuan tertulis yang
telah disetujui bersama;
2. memberikan manfaat dan keuntungan yang proporsional dan wajar bagi kedua
belah pihak.
Pasal 3
Pasal 4
(1) Kerja sama RSUD Kelas B Majalaya dengan Pihak Ketiga, dilakukan dengan
prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling menguntungkan.
(2) Kerja sama RSUD Kelas b Majalaya dengan Pihak Ketiga antara lain:
a. kerjasama
b. sewa menyewa
c. usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi RSUD Majalaya.
(3) Kerja sama RSUD Kelas B Majalaya dengan Pihak Ketiga dapat dilakukan
melalui atau bentuk dasar kerja sama :
a. manajemen
b. operasional
c. pembagian keuntungan
d. hasil perolehan
e. bantuan ilmu dan teknologi
f. kerja sama pengelolaan (Joint Operation);
b, kerja sama usaha patungan (Joint Venture).
(4) Yang dimaksud kerja sama pengelolaan (Joint Operation) adalah RSUD Kelas B
Majalaya dan Pihak Ketiga bersama-sama mengelola suatu usaha yang
dituangkan dalam suatu kerja sama, tanpa membentuk badan usaha baru,
(5) Kerja sama pengelolaan (Joint Operation) meliputi :
a. kerja sama bagi hasii;
b. kerja sama penyertaan modal dan kompensasi;
c. kerja sama penataan kawasan;
d. kerja sama penataan lingkungan;
e. kerja sama pembiayaan;
f. kerja sama operasi (KSO) build transfer and operatie (BTO);
g. bangun serah guna (build transfer operatie/BTO);
h. bangun guna milik (build operatie owred/BOO);
i. bangun serah (buiid and transfer/BT);
j. kerja sama operasional (KSO),
(6) Yang dimaksud dengan kerja sama usaha patungan (joint venture) adalah
suatu kerja sama antara RSUD Kelas B Majalaya dan Pihak Ketiga untuk
membentuk perseroan terbatas tanpa mengubah status hukum Perusahaan
BAB IV
(1) RSUD Kelas B Majalaya yang akan mengadakan kerja sama dengan Pihak
Ketiga harus memenuhi persyaratan:
a. mempunyai status hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
b. mempunyai bukti kepemilikan yang secara sah atas kekayaan perusahaan
yang akan dijadikan obyek kerja sama.
(2) Pihak Ketiga yang berbentuk Badan Usaha Nasional dan/atau Asing yang akan
mengadakan kerja sama dengan RSUD Kelas b Majalaya harus memenuhi
persyaratan :
a. memiliki status hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia;
b. memiliki NPWP untuk Perusahaan Nasional;
c. lembaga/swasta asing harus mendapat izin/rekomendasi dari pejabat
berwenang dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku di indonesia;
d. memiliki bonafiditas dan kredibilitas berbentuk "bank garantie";
e. memiliki bukti kepemilikan yang sah.
(3) Perorangan yang akan mengadakan kerja sama dengan RSUD Majalaya harus
memenuhi persyaratan :
a. cakap/mampu melaksanakan perbuatan hukum;
b. memiliki identitas diri dan untuk orang asing mempunyai paspor dan
perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
keuangan negara dalam jangka waktu 5 tahun sebelumnya;
d. memiliki bonadifitas dan kredibilitas berbentuk "bank guarante";
e. memiliki NPWP;
f. memiliki surat izin domisili.
Pasal 7
(1) RSUD Kelas B Majalaya atau Pihak ketiga sebelum melakukan kerja sama
terlebih dahulu harus membuat/menyusun proposal atau studi kelayakan atas
proyek yang akan dikerjasamakan.
(2) Kerja sama yang dilakukan tidak mengubah status badan hukum RSUD Kelas
B Majalaya.
(3) Sasarnya komposisi saham di dalam kerja sama usaha patungan tidak boleh
mengakibatkan atau berpengaruh pada keadaan yang sebenarnya (difusi).
Pasal 8
(1) Kerja sama dengan Pihak Ketiga untuk pengadaan barang/jasa serta
infrastruktur (sarana fasilitas rumah sakit) dilakukan oleh Pejabat Pengelola
BLUD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pihak Ketiga yang berbentuk badan usaha yang akan melakukan kerja sama
usaha patungan dengan RSUD Kelas B Majalaya, harus menyampaikan
laporan keuangan secara lengkap 1 sampai 3 tahun terakhir yang telah diaudit
oieh Akuntan Publik.
(3) Apabila Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
perusahaan patungan yang baru dibentuk harus menyampaikan laporan
keuangan secara lengkap dari salah satu unsur perusahaan induk.
Pasal 9
(1) Penerbitan obligasi secara langsung atau melalui Pasar Modal dapat
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati.
(2) Persetujuan Bupati dikeluarkan setelah mendapat pertimbangan dari Dewan
Pengawas BLUD.
Pasal 10
(1) Kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus mempunyai prospek ;
a. peningkaian efisiensi dan produktivitas RSUD Kelas B Majalaya atau
peningkatan pelayanan kepada masyarakat:
b. peningkatan pengamanan modal/aset RSUD Kelas B Majalaya;
c. kerja sama harus saling menguntungkan bagi kedua beiah pihak;
d. peranan dan tanggung jawab masing-masing pihak dikaitkan dengan risiko
yang mungkin terjadi, baik dalam masa kerja sama maupun setelah
berakhirnya perjanjian kerja sama.
(2) Hal-hal yang diatur dalam perjanjian kerja sama sekurang-kurangnya memuat
ketentuan:
a. maksud dan tujuan
b. subyek
c. bentuk dan lingkup kerja sama
d. wilayah
e. jangka waktu
f. jaminan pelaksanaan
g. masa transisi
h. hak dan kewajiban para pihak
i. kewajiban asuransi
j. keadaan memaksa (force majeur)
k. pengakhiran
l. penyelesaian perselisihan
m. penanggung jawab
n. masa berlakunya perjanjian kerja sama
o. dan lain-lain yang diperlukan.
(3) perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat dengan Akta
Notaris.
BAB V
Pasal 11
(1) Kerja sama yang dilakukan untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun dan status
aset yang dikerjasamakan berubah, terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Bupati dengan pertimbangan Dewan Pengawas.
(2) Kerja sama yang dilakukan untuk jangka waktu, kurang dari 5 tahun dan
status aset yang dikerjasamakan tidak berubah menjadi wewenang Pejabat
Pengelola BLUD dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan prinsip dari
Dewan Pengawas.
(3) Semua kerja sama daiam rangka pendirian perusahaan patungan harus
mendapatkan persetujuan Bupati.
BAB VI
Pasal 12
BAB VII
Pasal 13
BAB VIII
PERPANJANGAN KERJASAMA
Pasal 14
(1) Perpanjangan masa berlaku kerja sama dapat dilaksanakan oleh Pejabat
Pengelola BLUD dengan mengajukan permohonan persetujuan prinsip kepada
Bupati paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya jangka, waktu kerja sama,
(2) Pejabat Pengelola BLUD melaporkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kerja sama kepada Bupati dengan melampirkan hasil penelitian dan evaluasi
pelaksanaan perjanjian kerja sama.
BAB IX
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
BAB XX
PENGAWASAN
Pasal 15
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Kerja sama yang telah dilakukan sebelum berlakunya Keputusan ini, masih tetap
berlaku sampai berakhirnya perjanjian kerja sama.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Keputusan Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Majalaya Nomor : 900/001.K/PPK-BLUD/RSUD/2010 tentang Mekanisme
Kerjasama Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya dengan Pihak Ketiga dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Ditetapkan di Majalaya
pada tanggal 7 Mei 2012
KUSMAWAN DARDJA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD KELAS B MAJALAYA
NOMOR : 900/005.K/PPK-BLUD/RSUD KLS B/2012
TANGGAL : 7 MEI 2012
TENTANG : KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KELAS B MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG
TENTANG MEKANISME KERJASAMA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KELAS B MAJALAYA DENGAN PIHAK KETIGA
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
DENGAN
TENTANG
PROGRAM/KEGIATAN …………………………….
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B MAJALAYA
Pada hari ini ............ tanggal ......... bulan ............. tahun ..................... (20…)
bertempat di Majalaya, Kami yang bertandatangan dibawah ini :
1. .......................................... : Pimpinan SKPD/Badan Usaha/Perorangan
berkedudukan di Jalan ......................................... dalam hal ini berdasarkan Surat
Kuasa Nomor ............................................................
tanggal ..................................20… bertindak mewakili untuk dan atas nama
Pimpinan SKPD/Badan Usaha/Perorangan,
PIHAK KE I dan PIHAK KE II yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK atau
masing-masing disebut PIHAK terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
a. bahwa PIHAK PERTAMA selaku ……………… yang bergerak dibidang
……………….., mempunyai kewajiban untuk melakukan ………………………….,
b. bahwa untuk ………………………… yang berkualitas dan mendukung
program/kegiatan ……………………., PIHAK KEDUA bermaksud untuk
……………………….. di RSUD Kelas B Majalaya Kabupaten Bandung,
c. bahwa PARA PIHAK pada tanggal ....................... telah menandatangani
Kesepakatan Bersama tentang …………………………. di RSUD Kelas B Majalaya
Kabupaten Bandung.
Berdasarkan hal tersebut huruf a,b,dan c, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
mengikatkan diri satu kepada yang lain, dalam Perjanjian Kerjasama tentang
……………… di RSUD Kelas B Majalaya Kabupaten Bandung dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Pengertian
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya yang selanjutnya disingkat RSUD
Kelas B Majalaya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya
Kabupaten Bandung;
2. Direktur Utama RSUD Kelas B Majalaya yang selanjutnya di sebut direktur
utama adalah Direktur Utama RSUD Kelas B Majalaya Kabupaten Bandung;
3. ……
4. …..
5. …..
6. ……
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Pasal 3
Ruang Lingkup
Pasal 5
Tugas dan Tanggungjawab
Pasal 6
Pembiayaan
Pasal 7
Penyelesaian Perselisihan
(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama ….. (……..) tahun, terhitung sejak
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAK;
(2) Perjanjian Kerjasama ini dapat diakhiri oleh salah satu PIHAK, apabila
dianggap perlu berdasarkan kesekpakatan PARA PIHAK secara tertulis, dengan
mengajukan maksud tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
waktu pengakhiran yang dikehendaki.
Pasal 9
Pemberitahuan – Pemberitahuan
PIHAK PERTAMA
…………………………………..
Jalan........................................
PIHAK KEDUA
RSUD Kelas B Majalaya
Jl. Cipaku No. 87 Paseh Majalaya
Kabupaten Bandung
(2) Pengiriman surat/faksimili sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dapat
dibuktikan bahwa pengiriman telah dilakukan sebagaimana mestinya;
(3) Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut diatas atau alamat terakhir yang
tercatat pada masing-,masing PIHAK, maka perubahan tersebut harus
diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lain dalam perjanjian kerjasama
ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum perubahan alamat yang
dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat
menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan perjanjian ini
dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimkannya surat
atau pembeirtahuan-pemberitashuan tersebut dengan ketentuan ayat (1)
Pasal 10
Addendum
(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan
diselesaikan melalui perundingan antara PARA PIHAK yang dituangkan dalam
bentuk addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan perjanjian kerjasama ini;
(2) Setiap perubahan dan atau tambahan terhadap perjanjian kerjasama ini dan
lampiran-lampirannya hanya akan berlaku dan mengikat PARA PIHAK apabila
dituangkan dalam bentuk addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK
dan manjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan perjanjian kerjasama ini;
(3) Dalam hal terdapat satu atau beberapa ketentuan maupun pengertian yang
digunakan dalam perjanjian kerjasama ini dan perubahan ternyata
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
ketentuan atau pengertian yang dimaksud dianggap tidak pernah dimuat
dalam perjanjian kerjasama ini. Ketentuan-ketentuan dan pengertian-
pengertian lain yang ada dinyatakan tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK
dan akan diubah berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. Ketentuan dan atau
pengertian lain yang ada dinyatakan tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.
Pasal 11
Force Majeure
......................... ................................
KUSMAWAN DARDJA