Nim : 2011102431221
Prodi : S1 Manajemen
Kelas : D3
Pengertian Syirik :
Pertama, arti umum: yakni menyamakan selain Allah dengan Allah dalam apa-apa yang
termasuk (hak-hak) khusus bagi Allah.
Syirik dalam rububiyah. Maksudnya menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain dalam
hal rububiyah yang menjadi kekhususan Allah atau menisbatkan salah satu makna
rububiyah kepada sesuatu atau seseorang, seperti menciptakan, memberikan rezeki,
menghidupkan, mematikan dan lainnya. Jenis ini biasanya disebut tamtsil
(penyerupaan) atau ta’thil (peniadaan).
3. Mengalungkan Jimat
mengalungkan tamimah (azimat/jimat), yaitu untaian batu atau semacamnya yang oleh
orang Arab terdahulu dikalungkan pada leher, khususnya pada anak-anak, dengan
dugaan ia bisa mengusir jin, atau menjadi benteng dan ‘Ain dan semacamnya. 'Ain
adalah pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya.
Setelah Islam datang tradisi ini dibatalkan. Rasulullah saw bersabda:
“Dan ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa
menggantungkan tamimah (jimat), semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan
barangsiapa menggantungkan wada ‘ah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada
dirinya” (HR. Ahmad)
Salaf berbeda pendapat dalam hal mi, sebagian dan mereka memperbolehkan, dan
sebagian yang lain melarang. Pendapat yang kami pilih adalah melarang segala bentuk
tamimah, meskipun terdiri dan ayat-ayat al-Qur’an, karena adanya beberapa dalil:
• Dalil yang melarang bersifat umum, dan hadits- hadits yang membicarakannya tidak
memberikan pengecualian.