Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI–NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENERAPAN PERDA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK


(KTR) MELALUI “GERAKAN BIJAK ROKOK”
DI KANTOR KECAMATAN BONTOSIKUYU

Oleh:

RAJA INTANG, S.Kep.,Ns


NIP. 19890114 201903 2 003
NDH : 6
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGK. XCIV

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR KERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI SELATAN

2019

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanakan cita-cita

bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil

Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi

polotik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu

menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan

Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam rangka mencapai Cita-cita dan Tujuan Nasional Indonesia,

Pelayanan kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan derajat

kesehatan bangsa. Menurut PP Nomor 72 Tahun 2012, Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh

semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung

guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.

1
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga-lembaga dunia

termasuk termasuk WHO menyebutkan bahwa Rokok merupakan salah satu

zat adiktif yang mengandung ± 4000 bahan kimia, 200 diantaranya beracun

dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh sehingga apbila

digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan tidak saja bagi perokok

itu sendiri (perokok aktif) namun juga bagi orang lain disekitarnya yang

bukan perokok (perokok pasif).

Saat ini pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor

109 Tahun 2012 tentang Pengendalian Tembakau yang merupakan

peraturan pelaksanaan dari UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

Untuk kemudian merealisasikan kegiatan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pun menerbitkan Peraturan Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan Nomor ! tahun 2015 tentang KTR, begitu pula

Kabupaten Kepulauan Selayar menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 1

Tahun 2017 tentang KTR dengan maksud mengurangi polusi udara akibat

asap rokok di lingkungan. Hal ini merupakan suatu bentuk komitmen

Pemerintan Daerah Kabupaten Kepualau Selayar dalam menyikapi dan

memberi perlindungan atas bahaya asap rokok bagi kesehatan

masyarakatnya. Salah satu hal yang di atur dalam Perda ini adalah

menganjurkan perkantoran pemerintah Sipil untuk menerapkan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR), sementara Kantor kecamatan Bontosikuyu merupakan

salah satu perkantoran pemerintah sipil yang berada dalam wilayah kerja

2
Puskesmas Bontosikuyu, oleh karena itu segala hal-hal yang terkait dengan

kesehatan berada dalam dibinaan dan pengawasan Puskesmas.

Ternyata masih banyak masyarakat yang apatis terhadap perda

nomor 1 tahun 2017 tentang kawasan tanpa rokok (KTR). Hal ini dapa dilihat

dari hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang dilakukan oleh petugas puskesmas

Bontosikuyu pada bulan Maret tahun 2019, yakni dari 1918 jumlah Kepala

Keluarga (KK) yang disurvei terdapat 1136 jumlah Kepala Keluarga yang

masih merokok di dalam rumah. Hal ini berarti lebih 50% Kepala Keluarga

masih merokok di dalam rumah. Begitu pula di kantor Kecamatan

Bontosikuyu. Hasil observasi langsung oleh penulis pada tanggal 22 bulan

Oktober tahun 2019, terdapat 6 orang petugas yang masih merokok dalam

gedung saat jam kerja yaitu mereka merokok di ruangan registrasi

pelayanan (buku tamu), masih terdapat asbak diatas meja di beberapa

ruangan, meskipun sudah tampak beberapa stiker kecil larangan merokok

yang tertempel pada dinding. Hal ini membuktikan bahwa penerapan Perda

Nomor 1 tahun 2017 tentang KTR di kantor Kecamatan Bontosikuyu masih

kurang.

Menyikapi hal tersebut diatas, penulis mencoba memberikan solusi

yakni penerapan Perda nomor 1 tahun 2017 tentan KTR melalui “Gerakan

Bijak Rokok ” di Kantor Kecamatan Bontosikuyu . “Gerakan Bijak Rokok”

ini adalah serangkaian kegiatan terstruktur mulai dari sosialisasi/penyuluhan,

3
Advokasi (penggalangan Komitmen), Pembuatan Peraturan Internal (SK),

Pemasangan Iklan atau tanda atau Kawasan Tanpa Rokok (KTR)dan atau

Larangan Merokok serta pengadaan area khusus merokok yang bernama

“Pojok Rokok” yang ditempatkan di halaman Kantor Kecamatan Bontosikuyu.

Gerakan Bijak Rokok Ini diharapakan mampu mengefektifkan penerapan

Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kantor

Kecamatan Bontosikuyu. Selain Itu hal ini pun diharapkan menjadi salah

langkah mengiringi Kantor Kecamatan Bontosikuyu menuju Kecamatan

Sehat.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1. Tujuan Aktualisasi

Tujuan umum aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar CPNS

Golongan III ini diselenggarakan untuk membentuk PNS Profesional

yang berkarakter yaitu dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin, NIlai-

nilai Dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta menguasai

bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya

secara professional sebagai pelayan masyarakat.

Tujuan Khusus aktualisasi ini adalah :

4
a. Meningkatkan pengetahuan para petugas Kantor Kecamatan

Bontosikuyu tentang Bahaya Merokok dan Perda Nomor 1 tahun

2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

b. Menggalang komitmen bersama untuk mengubah kebiasaan yang

selama ini apatis menjadi peduli dan taat pada aturan yang

berlaku.

c. Mengoptimalkan pemasangan iklan atau tanda larangan merokok

dan Kawasan Kanpa Rokok (KTR) di kantor kecamatan

Bontosikuyu

d. Mengubah kebiasaan merokok di sembarangan tempat atau

dalam ruanag kerja menjadi terpusat pada satu area merokok

yang disebut “Pojok Rokok”

e. Mengenalkan ke masyarakat adanya “Gerakan Bijak Rokok”. Hal

ini juga diharapakan mampu menjadi Percontohan bagi

Perkantoran lainnya khusunya di Wilayah Kerja Puskesmas

Bontosikuyu.

2. Manfaat Aktualisasi

Adapun manfaat dari aktualisasi ini adalah :

1. Mampu meningkatkan pengetahuan pertugas Kantor

Kecamatan tentang Bahaya Rokok dan Perda Nomor. 1

Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

5
2. Mendorong para perokok khusunya petugas Kantor

Kecamatan Bontosikuyu untuk menaati Perda No. 1 Tahun

2017 Tentang kawasan Tanpa Rokok (KTR).

3. Sebagai sarana untuk mengenalkan “Gerakan Bijak Rokok”

kepada masyarakat khususnya dalam wilayah kerja

Puskesmas Bontosikuyu

4. Mampu menjadi kantor percotohan Kawasan Tanpa Rokok di

Perkantoran Pemerintah Sipil dalam wilayah kerja Puskesmas

Bontosikuyu.

5. Mampu mengurangi polusi udara di dalam gedung yang

tertutup sehingga menurukan prevalensi perokok pasif

terutama saat jam kerja.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kerja

terhitung mulai tanggal 20 November samapi dengan 26

Desember 2019.

2. Tempat Pelaksanaan

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan

Bontosikuyu yang beralamat di Jalan Pendidikan No. 22.

Pariangan Desa Harapan Kecamatan Bontosikuyu.

BAB II

6
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Gambaran Umum Tugas Dan Fungsi Puskesmas

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat meybutkan bahwa Pusekesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tinginya di wilayah kerjanya.

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan Puskesmas

kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu system.

Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan

untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Dalam melaksanakan

tugas, Puskesmas menyelenggarakan Fungsinya:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

B. Tugas dan Fungsi Profesi Perawat

1. Tugas Pokok dan Fungsi Profesi Perawat (Ners)

7
Dengan berpedoman pada peraturan menteri pendayagunaan

Aparatur Negara dan reformasi birokrasi republik indonesia nomor 25

tahun 2014, maka perawat terampil mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikut :

1). Melaksanakan tugas asuahan keperawatan di dalam amupun di

luar gedung

2). Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat

3). Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok, masyarakat

4). Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan

dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam rangka

melakukan upaya promotif,

5). Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;

6). Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;

7). Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan

8). Melakukan supervisi lapangan.

C. Profil Puskesmas

1. Deskripsi Organisasi

Puskesmas Bontosikuyu adalah Puskesmas yang terletak di

Kabupaten Kepulauan Selayar. Wilayah kerja Puskesmas

Bontosikuyu sebagian besar daerah pantai dan sebagian lagi daerah

pegunungan yang terdiri dari 4 desa masing-masing :

8
1. Desa Patilereng

2. Desa Patikarya

3. Desa Harapan

4. Desa Laiyolo Baru

5. Desa Laiyolo

Puskesmas Bontosikuyu merupakan Puskesmas yang terletak

di Desa Harapan,Kecamatan Bontomanai,Kabupaten Kepulauan

Selayar. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bontosikuyu

adalah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas

bontosungguh

2. Sebelah Selatan berbatasan dengaan wilayah kerja puskesmas

lowa

3. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas

pasitallu

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores

Luas wilayah kerja puskesmas Bontosikuyu adalah 201 KM²

terdiri dari 5 Desa dan 24 Dusun dengan perincian sebagai berikut :

1. Desa laiyolo terdiri dari 5 dusun antara lain :

Dusun Lebo, Dusun Padangoge, Dusun Pa’garangan, Dusun

Bontotallasa dan Dusun Baringan,

2. Desa Laiyolo Baru terdiri dari 4 dusun antara lain :

9
Dusun Laiyolo, Dusun Pangkaje’ne, Dusun Kilotepo’ dan Dusun

Timoro

3. Desa Harapan terdiri dari 8 dusun antara lain :

Dusun Bontoala, Dusun Pariangan selatan, Dusun Balang

Bo’dong, Dusun Balang Kajeng, Dusun Siholung, Dusun

Ballabulo, Dusun Lopi-Lopi dan Dusun Dodaiyah.

4. Desa Patikarya terdiri dari 4 Dusun antara lain :

Dusun Tile-Tile Selatan, Dusun Tile-Tile Utara, Dusun Bontote’ne,

Dusun Lembangia.

5. Desa Patilereng terdiri atas 3 Dusun antara lain :

Dusun Lembang Jaya, Dusun Reaiya, Dusun Lalemang.

Dari 5 desa yang ada di wilayah kerja Puskemas Bontosikuyu

terdapat 2 desa yang memiliki wilayah sulit dijangkau yaitu Desa

Laiyolo Baru, Desa Patilereng.

2. Keadaan Demografi

Berdasarkan data kependudukan Kantor Kecamatan

Bontosikuyu tahun 2018, jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas

Bontosikuyu sebanyak 7.425 jiwa dengan komposisi penduduk

menurut jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 3.622 jiwa dan

perempuan sebanyak 3.801 jiwa.

3. Tenaga

a. Dokter Umum : 1 orang

10
b. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 4 orang

c. Kesling : 2 orang

d. Dokter Gigi : 1 orang

e. Perawat Gigi : 1 orang

f. Perawat : 18 orang

g. Farmasi : 4 orang

h. Kebidanan : 34 orang

i. Nutrisionis : 1 orang

j. Tenaga Administrasi : 4 orang

k. Keuangan : 3 Orang

l. Sopir : 4 orang

m. Cleaning Service ( Kontrak ) : 1 orang

4. Visi dan Misi Puskesmas Bontosikuyu :

a. Visi :

“Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah

kerja Puskesmas Bontosikuyu”

b. Misi :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

11
3. Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata,bermutu

dan professional

c. Strategi

1. Menjalin kemitraan dengan elemen masyarakat, pemerintah

dan swasta

2. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui UKBM dan

promosi PHBS

3. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan,

masyarakat dan rujukan.

4. Mengembangkan mutu pelayanan yang berorientasi

kebutuhan masyarakat.

5. Meningkatkan profesionalisme petugas melalui pembinaan

rutin, serta pendidikan dan pelatihan.

d. Motto
“ KAMI PEDULI KESEHATAN ANDA”

5. Nilai-Nilai Organisasi

P : Profesional Dalam Pelayanan

E : Etika Selalu Dijunjung Tinggi Dalam Bekerja

12
D : Disiplin Dalam Tugas

U : Unggul Dalam Pekerjaan

L : Loyal Terhadap Profesi Dan Organisasi

I : Inisiatif Menciptakan Perubahan

13
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

Unit Kerja Puskesmas Bontosikuyu


Visi Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah

14
Puskesmas Bontosikuyu
Misi 1. Menggerakkan Pembangunan yang berwawasan
Kesehatan
2. Mendorong kemandiri masyarakat untuk hidup
sehat
3. Menyelenggarakan upaya kesehatan yang, bermutu
dan professional

Nilai 1. Profesionalisme dalam Pelayanan


Organisasi
2. Etika selalu dijunjung tinggi dalam bekerja
3. Disiplin
4. Unggul dalam pekerjaan
5. Loyal terhadap profesi dan organisasi
6. Inisiatif menciptakan perubahan
Jabatan Perawat Ahli Pertama
Identifikasi Isu Adapun hasil identifikasi isu yang didapatkan oleh penulis
adalah:
1. Kurang optimalnya penerapan tata tertib
pengunjung dan penjaga pasien di rawat rawat inap
Puskesmas Bontosikuyu
2. Kurangnya kesadaran petugas dalam penggunaan
APD sesuai SOP saat melaksanakan tindakan
Puskesmas Bontosikuyu
3. Kurang penerapan Peraturan Daerah No. 1 Tahun
2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
Kantor Kecamatan Bontosikuyu

Core Isu Kurangnya Penerapan Peraturan Daerah No. 1 Tahun


2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kantor
Kecamatan Bontosikuyu
Gagasan Meningkatkan Penerapaan Peraturan Daerah No. 1

15
Pemecahan Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) melalui
Masalah “Gerakan Bijak Rokok” di Kantor Kecamatan Bontosikuyu

Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis APKL

Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan


aktualisasi ini adalah alat analisis APKL (Aktual, Problematika,
Kekhalayakan, Layak)

16
A P K L
No ISU (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) Jml Peringkat

Kurang optimalnya
penerapan tata tertib
1. pengunjung dan penjaga 4 4 4 4 16 2
pasien di rawat Inap
Puskesmas Bontosikuyu

Kurangnya kesadaran
petugas dalam penggunaan
2. APD sesuai SOP saat 4 4 3 3 14 3
melaksanakan tindakan di
Puskesmas Bontosikuyu

Kurangnya penerapan
Peraturan Daerah No. 1
Tahun 2017 tentang
3. 5 4 5 4 18 1
Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di Kantor Kecamatan
Bontosikuyu

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat


bicarakan)
P : Problematika (masalah mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)

17
18
Matrix Rencana Kegiatan Aktualisasi / Habituasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan Visi Misi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Melakukan a. Melakukan a. Telah terjadi 1. Konsultasi dengan Dengan terlaksananya Dalam kegiatan
konsultasi dengan pertemuan dengan pertemuan pimpinan mengandung konsultasi dengan mentor konsultasi dengan
mentor terkait Mentor dengan mentor nilai Etika Publik, yaitu maka dapat mewujudkan mentor terkait
aktualisasi kegiatan b. Menjelaskan dan adanya kartu harus berbahasa yang baik misi Puskesmas rancangan
rancangan kontrol konsultasi dan jelas dan mudah Bontosikuyu yaitu : aktualisasi,
aktualisasi kepada mentor dipahami dan bersikap “Mendorong terdapat beberapa
Kepala Puskesmas b. Adanya saran dan sopan, santun dan kemandirian penguatan nilai
c. Meminta saran tanggapan mentor ramah kepada Pimpinan masyarakat untuk organisasi yaitu :
dan tanggapan dari c. Adanya saran dan 2. Konsultasi dengan hidup sehat” a. Profesional,
mentor tanggapan dari pimpinan mengandung Bekerja keras
d. Dokumentasi mentor nilai Nasionalisme, dalam
Konsultasi d. Adnya karena merupakan pelayanan
Foto/Video penerapan sila-4 pancasila kesehatan

19
konsultasi yakni dengan proses b. Akuntabilitas
musyawarah Tanggung
3. Konsultasi rencana jawab dan
kegiatan mengandung loyalitas
nilai Komitmen dalam terhadap profesi
mengoptimalisasi mutu dan organisasi
penerapan perda KTR
c. Kejelasan
4. Dalam melakukan suatu
Target/sasaran
kegiatan, diperlukan
dapat dilakukan
perencanaan yang jelas
dengan mentor
dan sistematis, baik dalam
mampu
penentuan target/sasaran
memperjelas
dan hasil yang ini dicapai
5. Adanya saran dari mentor d. Inovatif,
merupakan nilai
Dalam proses
Akuntabilitas, yakni,
konsultasi dapat
Tanggung Jawab dan
memunculkan
partisipatif
nilai inovasi dan
6. Konsultasi dengan mentor
inisiatif
terkait rencana aktualisasi
menciptakan

20
adalah bentuk WoG perubahan
dalam upaya
peningkatan
kinerja
Puskesmas

e. Etika Publik
Dalam
melaksanakan
konsultasi
dengan
pimpinan
diperlukan etika
seperti sopan,
santun dan
ramah yang
selalu
dijujnjung
tinggi dalam
bekerja

21
2 Meminta izin kepada a. Menyiapakan a. Adanya konsep 1. Meminta persetujuan Dengan terlaksananya Dalam kegiatan
pemerintah setempat rancangan rancangan kepada pemerintah komunikasi permintaan komunikasi
(Camat kegiatan kegiatan yang setempat mengandung izin persetujuan kepada meminta izin
Bontosikuyu) untuk aktualisasi lengkap nilai Etika Publik, yaitu pemerintah setempat persetujuan lokasi
menjadi Lokasi sebagai dasar b. Terjadi berbahasa yang baik dan dapat mewujudkan misi aktualisasi dengan
Aktualisasi meminta izin pertemuan jelas dan mudah Puskesmas Bontosikuyu Pemerintah
kepada Camat dengan Camat dipahami dan bersikap yaitu : setempat yakni
Bontosikuyu Bontosikuyu sopan, santun dan Menyelenggarakan Camat
b. Melakukan c. Camat ramah upaya kesehatan yang Bontosikuyu,
pertemuan Bontosikuyu 2. Meminta persetujuan merata, bermutu dan terdapat beberapa
dengan Camat telah memahami dengan pemerintah profesional nilai organisasi
Bontosikuyu rancangan setempat mengandung yaitu :
c. Menjelaskan aktualisasi nilai Nasionalisme, a. Profesional,
rancangan d. Adanya list karena merupakan Bekerja keras
aktualisasi saran dan penerapan sila-4 pancasila dalam pelayanan
d. Meminta saran masukan dari yakni dengan proses kesehatan
kepada Camat Camat musyawarah b. Disiplin dalam
Bontosikuyu Bontosikuyu 3. Meminta izin persetujuan tugas
e. Meminta e. Adanya pemerinta setempat terkait c. Loyal terhadap
persetujuan persetujuan kegiatan aktualisasi profesi dan

22
kepada Camat menjadi lokasi mengandung nilai organisasi
Bontosikuyu aktualisasi, Komitmen dan d. Akuntabilitas
termasuk waktu memperjelas lokasi Tanggung
dan fasilitas aktualisasi Jawab
tempat yang bisa 4. Dalam melakukan suatu
e. Etika Publik
dipakai kegiatan, diperlukan
Dalam
perencanaan yang jelas
melaksanakan
dan sistematis, baik dalam
komunikasi
penentuan target/sasaran
dengan lintas
dan hasil yang ini dicapai
sektor yakni
5. Adanya saran dan
Camat
persetujuan dari kepala
Bontosikuyu
puskesmas merupakan
diperlukan etika
nilai Akuntabilitas,
seperti sopan,
yakni, Tanggung Jawab
santun dan
dan partisipatif
ramah yang
6. Meminta izin persetujuan
selalu dijunjung
kepada pemerintah
tinggi dalam
setempat merupakan
bekerja.
bentuk WoG

23
3. Melakukan a. Menentukan a. Adanya jadwal a. Dalam melakukan Dengan terlaksananya Dalam
sosialisasi dan jadwal (waktu yakni waktu dan sosialisasi seorang ASN sosialisasi dan advokasi pelaksanaan
advokasi kepada dan tempat tempat harus memelihara dan dengan pemerintah sosialisasi dan
Camat dan petugas pelaksanaan pelaksanaan menjunjung tinggi nilai setempat maka dapat advokasi perlu
di kantor Kecamatan sosialisasi) kegiatan sudah Etika publik yaitu mewujudkan misi mejunjung tinggi
Bontosikuyu b. Membuat ditentukan berbahasa yang baik dan Puskesmas Bontosikuyu integritas, sebagai
undangan b. Adanya bersikap sopan, santun yaitu Menggerkkan ASN maka dapat
c. Menyebarkan undangan yang dan ramah kepada pembangunan ysng mewujudkan
undangan akan di sebarkan Pimpinan, rekan kerja dan berwawsan kesehatan perawat yang
d. Persiapan tempat c. Undangan masyarakat. unggul dalam
sosialisasi dan tersebar ke b. Saat memberikan pekerjaan
advokasi Kantor Camat sosialisasi sebagai akuntabel dan
e. Pelaksanaan Pre Bontosikuyu edukasi bagi petugas profesional
tes d. Adanya kantor kecamatan,
Kegiatan program
f. Pelaksanaan kesiapan tempat, seorang ASN harus
sosialisasi dan
sosialisasi bahan dan alat memiliki nilai
advokasi Perda
tentang bahaya yang akan Akuntabilitas yakni
No. 1 Tahun 2017
Rokok dan Perda digunakan untuk bertanggung jawab
tetang KTR
No. 1 Tahun sosialisasi dan penuh dalam memberikan
merupakan
2017 tentan KTR advokasi penjelasan secara
penguatan nilai-

24
g. Evaluasi kegiatan e. Adanya konsep transpran yakni jelas nilai organisasi
dengan soal pre tes target/sasaran atau mutu
Inovatif dalam
Pelaksanaan post f. Adanya daftar hasil yang ini dicapai agar
menyikapi
tes Hadir kegiatan mudah dipahami oleh
masalah kesehatan
h. Melakukan dan Notulen petugas.
di masyarakat
komunikasi kegiatan c. Dalam melakukan
yakni peningkatan
pesuasif dengan g. Adanya konsep sosialisasi dan advokasi
penerapan perda
Camat soal post tes seorang ASN harus
KTR di Kantor
Bontosikuyu dan h. Adanya diskusi memiliki Komitmen kuat
Kecamatan
petugas lainnya dan kesepakatan untuk mencapai target
Bontosikuyu. Hal
tentang Komitmen atau hasil yang diinginkan
ini mewujudkan
peningkatan bersama dicapai, yakni
nilai loyal terhasp
penerapan Perda i. Adanya konsep meningkatkan mutu
profesi dan
No. 1 Tahun Komitmen pengetahuan petugas, dan
organisasi
2017 tentang bersama yang mengubah kebiasaan dari
KTR ditandatangani apatis aturan menjadi
i. Melakukan j. Adanya konsep peduli dan patuh aturan
diskusi dan Rencana Tindak
kesepakatan Lanjut
untuk (Pembuatan

25
berkomitnen peraturan
j. Penandatanganan Internal KTR di
komitmen Kantor Camat )
bersama tentang k. Adanya Foto
peningkatan atau Video
penerapan Perda kegiatan
No. 1 Tahun
2017 di Kantor
Kecamatan
Bontosikuyu
k. Evaluasi kegiatan
advokasi
l. Dokumentasi
kegiatan

4. Pengadaan Iklan a. Menentukan jenis a. Adanya konsep a. Dalam menentukan Dengan terlaksananya Kegiatan program
atau tanda KTR Iklan atau tanda Spanduk dan konsep jenis iklan atau konsultasi dengan sosialisasi melalui
berupa Spanduk dan Larangan stiker KTR atau tanda KTR adalah suatu pimpinan maka dapat iklan spanduk dan
Stiker Kawasan Merokok Kawasan Larangan bentuk Inovatif mewujudkan misi stiker KTR atau
Tanpa Rokok (KTR) Tanpa Rokok yang Merokok b. Dalam melakukan Puskesmas Bontosikuyu larangan merokok

26
atau Larangan akan digunakan b. Adanya komunikasi persuasif yaitu : “Menggerakkan merupakan
Merokok b. Membuat konsep persetujuan berupa iklan seorang ASN pembangunan kesehatan penguatan nilai-
dan meminta tentang konsep harus menbuat konsep yang berwawasan nilai organisasi
konfirmasi kepada Spanduk dan menjunjung tinggi Etika kesehatan dan Inovatif
atasan langsung stiker publik yaitu berbahasa menyelenggarakan upaya menciptakan
dan koordinasi ke c. Adanya hasil yang baik sopan namun kesehatan yang merata, perubahan
Camat cetakan tegas bermutu dan Dalam
Bontosikuyu Spanduk dan c. Melakukan kerjasama professional” pelaksanaan
c. Mencetak dan stiker dengan Camat
komunikasi
memasang d. Spanduk dan Bontosikuyu dalam
persuasif yang
spanduk stiker terpasang pengadaan Spanduk dan
mejunjung tinggi
d. Dokumentasi di Kantor Stiker KTR mengandung
integritas yakni
kegiatan Kecamatan Nilai WoG
tanggung jawab
Bontosikuyu
terhadap iklan atau
e. Adanya foto
tanda KTR
atau video
Etika selalu
dijunjung tinggi
dalam bekerja

27
5. Memasang spanduk a. Memilih lokasi a. Adanya lokasi a. Pemasangan iklan atau Saling bekerjasama antar Dalam proses
yang strategis untuk tanda Larangan Merokok sesama petugas guna pemasangan stiker
dan stiker Kawasan
untuk memasang memasang dan KTR harus mewujudkan visi mengadung nilai
Tanpa Rokok (KTR)
spanduk dan stiker spanduk dan dilaksanakan dengan terwujudnya masyarakat akuntabel yakni
dan Larangan KTR di kantor stiker KTR konsisten dan penuh sehat yang mandiri tanggung jawab
Camat b. Adanya bahan janggung jawab diwilayah puskesmas dan sebagai upaya
Merokok di Kantor
Bontosikuyu dan alat untuk b. Dalam memasang bontosikuyu menyelenggarakan
Kecamatan
b. Meyiapkan bahan memasang spanduk dan stiker di upaya kesehatan
Bontosikuyu dan alat untuk spanduk dan kantor kecamatan yang merata,
memasang stiker KTR Bontosikuyu diperlukan bermutu dan
spanduk dan stiker c. Spanduk dan kerja keras dan disiplin Profesional.
KTR stiker KTR dan c. melanjutkan rangkaian Bekerja dengan
c. Memasang sudah terpasang kegiatan yang sudah penuh disiplin dan
spanduk dan stiker di Kecamatan tersusun merupakan nilai tanggung jawab
KTR di tempat Bontosikuyu Konsistensi dan Akuntabel
tempat yang sudah d. Adanya Foto atau bertanggung jawab lai
ditentukan video spanduk akuntabilitas
d. Mendokumentasik yang sudah d. Bekerjasama dengan
an hasil terpasang di petugas kecamatan saat
pemasangan kantor meamasang Spanduk atau

28
spanduk dan stiker Kecamatan stiker Larangan merokok
KTR Bontosikuyu merupakan nilai WoG
e. Menjalin komunikasi dan
bersikap ramah dengan
petugas Kantor kecamatan
merupakan nilai
EtikaPublik
Pengadaan Area a. Membuat konsep a. Adanya konsep a. Mampu menyelesaikan Dengan terlaksananya Dalam Pengadaan
6. Merokok yang area merokok area merokok pekerjaan dengan cepat konsultasi dengan area merokok di
bernama “Pojok (Pojok Rokok) (Pojok Rokok) dan efektif dalam pimpinan maka dapat Kantor Kecamatan
Rokok”di Kantor b. Meminta b. Adanya membuat area merokok mewujudkan misi Bontosikuyu
Kecamatan persetujuan konsep persetujuan adalah suatu Komitmen Puskesmas Bontosikuyu merupakan bentuk
Bontosikuyu c. Membuat Papan tentang konsep mutu yaitu : “Menggerakkan integritas sebagai
Nama Area “Pojok rokok” b. Mampu bekerja keras pembangunan kesehatan ASN maka dapat
merokok “Pojok c. Adanya papan mengadakan area yang berwawasan mewujudkan
Rokok” nama “Pojok merokok dengan penuh kesehatan dan perawat yang
d. Menentukan lokasi Rokok” rasa tanggung jawab menyelenggarakan upaya akuntabel dan
“pojok rokok” di d. Adanya lokasi adalah bentuk kesehatan yang merata, profesional
Kantor Kecamatan pempuatan Akuntabilitas bermutu dan
Kegiatan
Bontosikuyu “Pojok rokok” c. Bekerja disiplin dalam
pengadaan area

29
e. Membuat “Pojok e. Adanya area menyelesaikan area professional” merokok
rokok” merokok “Pojok meorokok merupakan penguatan nilai-
f. Dokumentasi Rokok” di nilai Nasionalisme nilai organisasi
Kecamatan Inovatif dalam
Bontosikuyu d. Area merokok ini akan menyikapi petugas
f. Adanya foto menjadi tempat khusus Kantor kecamatan
atau video merokok bagi petugas yang cuek pada
Kecamatan Bontosikuyu, Perda Nomor 1
ini adalah salah satu tentang Kawasan
Etika Publik untuk Tanpa Rokok di
menghargai petugas Kantor Kecamatan
lainnya dan masyarakat Bontosikuyu
yang tidak merokok
merupakan bentik
Inovatif

e. Komitmen Mutu
Memberikan pelayan yang
prima

7. Melakukan a. Menyiapkan a. Kamera/ HP a. Di dalam proses kegiatan Bertanggung jawab atas Penyusunan video

30
pengabilan rekaman peralatan untuk b. Terlaksananya dilakukan dengan disiplin pelaksanaan kegiatan testimoni secara
Testimoni dari pengambilan wawancara dan tanggungjawab terkait optimalisasi dan keseluruhan
Camat, Sekcam, tesimoni c. Testimoni nilai Akuntabilitas mengetahui etika batuk merupakan
petugas yag b. Melakukan berupa video sesuai dengan misi yaitu Inisiatif
merokok dan wawancara b. Menggunakan bahasa mendorong kemandirian menciptakan
petugas tidaak terkait sopan, santun dan ramah masyarakat untuk hidup perubahan dan
merokok peningkatan dalam wawancara sehat bentuk loyalitas
penerapan perda merupakan Etika Publik terhadap profesi
c. Mengmbil foto dan organisasi ini
dan video c. Menggunakan teknologi juga merupakan
testimoni kamera HP merupakan bentuk
bentuk inovatif profesionalismen
dalam pelayanan

31

Anda mungkin juga menyukai