Anda di halaman 1dari 2

Analisa dbd

Pasien An. FY dengan diagnosa demam dengue dengan warning sign. Pasien
mengalami demam yang muncul mendadak didahului dengan badan terasa dingin
setelah itu menggigil dan berlangsung terus menerus selama 7 hari. Karakteristik
demam pada demam dengue dan DHF adalah demam tinggi yang muncul secara
mendadak dan terus menerus tanpa ada fase penurunan demam yang berarti serta
disertai rasa menggigil . Demam terjadi selama 5-7 hari (Hendroko, 2014). Pada
pasien An.FY juga mengeluh nyeri perut pada bagian atas, nyeri perut bagian atas
biasanya disebabkan masalah pada lambung, hati, duodenum, dan pankreas.
Keterlibatan organ tersebut dipastikan dalam pemeriksaan fisik dimana didapatkan
hepatomegali. Pada penelitian Ahmed yang dilakukan pada pasien DBD,
hepatomegali atau pembesaran hati ditemukan pada 90% penderita anak-anak.
Disfungsi hati pada infeksi dengue diakibatkan oleh adanya infeksi virus dengue pada
sel hepatosit dan sel Kupffer yang merupakan target utama dalam proses infeksi.

Pada pasien An. FY terdapat kriteria tinggal pada daerah endemis dengue dan
mengalami demam serta terdapat dua kriteria yaitu nyeri perut dan warning sign
(hepatomegali). Diagnosis diperkuat dengan hasil uji NS-1 positif. Pemeriksaan
serologi dengue pada hari ketiga demam, sebagai konfirmasi laoratorium dengue
karena pasien An. FY termasuk kriteria probable dengue tetapi tidak ada tanda
kebocoran plasma.

Tatalaksana yang diberikan ke pasien ialah terapi suportif dan terapi kasual. Terapi
supotif yang diberikan ialah tirah baring IVFD Ringer Lactat, lalu digantikan dengan
carian KAEN 1B. Pemberian infus ringer lactat sesuai dengan Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran tahun 2021 yang menyebutkan bahwa pasien dengan
hematokrit rendah pada demam dengue yang memiliki indikasi rawat dengan
warning sign, diberikan cairan kristaloid dimulai dengan tetesan 5-7 ml/kg/jam
selama 1-2 jam kemudian diturunkan 3-5 ml/kg/jam untuk 2-4 jam, lalu diturunkan
kembali 2-3ml/kg/jam (Kemenkes, 2021). Pemberian cairan cairan diberikan untuk
pencegahan dehidrasi pada pasien.

Pemberian Paracetamol Tab 500mg dengan ketentuan 3 x ½ tablet per oral diberikan
untuk mengurangi keluhan demam pada pasien. Parasetamol oral diberikan lebih baik
digunakan karena absorbsi lebih konstan dan lebih memungkinkan untuk memberikan
dosis sesuai dengan berat badan (Lubis, Dkk. 2011). Pemberian Ceftriaxone 900 mg
+ Nacl 0,9% diindikasikan untuk mengatasi infeksi bakteri. Ceftriaxone dalam
sediaan serbuk harus dilarutkan terlebih dulu. Cairan yang dapat dipakai untuk
melarutkan ceftriaxone dapat menggunakan air steril injeksi, Nacl 0,9%, Dextrose 5%
dan Dextrose 10% (Fransisca, 2017). Diberikan injeksi intravena ranitiditine 25mg,
obat ini termasuk salah satu obat histamin H2 reseptor antagonis yang efektif dalam
penghambatan sekresi asam lambung (Mahdayana, dkk. 2020). Kondisi pemberian
obat ini didasari dengan keluhan pasien yang mengeluhkan mual. Pemberian oralit
20cc per oral juga diberikan pada pasien ini apabila pasien mengalami muntah dan
BAB, karena fungsi dari oralit ini ialah menggantikan cairan dan elektrolit tubuh
yang hilang akibat diare, sehingga dapat mencegah dan mengatasi diare.

Ahmed F. 2017. Dengue and The Liver. SM Journal of Hepatitis Research and

Treatment; 1.pp.1002.

Anda mungkin juga menyukai