Nim : 2011102431221 Kelas : D3 Prodi : S1 Manajemen
Sukses dalam al-Qur’an (Studi Tafsȋr Fȋ Ẕilâl al-Qur’ân)
Sukses merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia, kerap kali seseorang melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Namun di zaman modern ini sukses selalu dikaitkan dengan harta, pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, dan penampilannya, memang itu semua tidaklah salah tetapi semua itu adalah sukses yang hanya sementara, kesuksesan yang tidak abadi. Bahkan banyak orang yang tidak bersyukur karena lupa dan terjerumus karenanya. Setiap Muslim selalu mengingat dan memahami bahwa kesuksesan yang hakiki adalah kesuksesan yang diukur dengan parameter al-Qur’an. Dengan keistimeawaan al-Qur’an, al-Qur’an memecahkan masalah- masalah kemanusiaan dalam berbagai kehidupan. Al-Qur’an dalam tataran umat Islam dianggap sebagai acuan pertama dalam pengambilan mengatur pola hidup masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tafsir mauḏu’i dengan mengumpulkan ayat yang ada di dalam al-Qur’an yang memiliki tema sukses yang serupa. Metodologi penelitian ini dalam kategori kualitatif. Dengan melakukan pencarian sumber (referensi) atau studi kepustakaan (library research) sebagai pendekatan pengumpulan data, data diambil dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Adapun sumber primer yang diambil penulis adalah Tafsȋr Fȋ Ẕilâl al-Qur’ân, Tafsîr Fî Ẕilâl al-Qur’ân karya Sayyid Quṯb ini pemikiran beliau yang sangat mendasar adalah keharusan kembali kepada Allah Subẖânahu wata’âla dan kepada tatanan kehidupan yang telah digambarkan-Nya dalam al-Qur’an, jika manusia menginginkan sebuah kesuksesan, kebahagiaan, kesejahteraan, keharmonisan dan keadilan dalam, mengarungi kehidupan dunia ini. Sedangkan sumber sekunder menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Sedangkan jenis metode pembahasannya yaitu deskriptif-analitis. Kesuksesan atau keberuntungan yang hakiki di dalam al-Qur’an yaitu yang selalu melakukan ibadah dan amal kebaikan,di antaranya adalah mendirikan shalat, bersifat sabar, keteguhan hati, bekerja dan mengingat nikmat Allah Subẖânahu waTa’âla. Itulah manusia yang dijanjikan oleh Allah Subẖânahu wata’âla yang akan mendapatkan sukses dunia dan akhirat.