1. Di dalam Hukum Perbankan dikenal adanya Bank Sentral dan Bank operasional atau Perkreditan.
a. Jelaskan apa yang dimaksud Bank Operasional atau Perkreditan disertai dasar hukumnya.
Bank Operasional menurut Peraturan Mentri Keuangan Nomor 98/PMK.05/2007 merupakan bank
umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang
diberi kuasa untuk menjadi mitra Direktorat Jenderal Perbendaharaan atau KPPN. Bisa diartikan
bahwa Bak Operasional merupakan bank yang langsung ke masyarakat dalam bentuk
Menghimpun dana dari masyarakat atau disebut juga funding dan juga Memberikan kredit
(pinjaman).
Dasar hukum perbankan bank Oprasional ialah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 selanjutnya
disebut Undang-Undang Perbankan
b. Terdapat beberapa jenis Bank Perkreditan. Sebutkan dan berikan pengertian masing-masing.
1. Bank umum adalah bank yang melaksanakan aktivitas usaha secara konvensional. bank umum
memberikan pelayanan jasa dalam lalu lintas pembayarannya. Badan usaha ini juga juga memiliki hak
dalam mengumpulkan uang dari masyarakat. Nantinya, uang yang terkumpul tersebut akan dikelola
oleh pihak bank dalam bentuk simpanan, yang mana simpanan tersebut akan diputar kembali untuk
dijadikan sebagai utang pada pihak lain yang memerlukan pendanaan.
Bank umum itu sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan statusnya, yakni bank devisa dan
bank non-devisa.
Bank devisa adalah bank umum yang telah mendapatkan persetujuan dari pihak bank sentral pada
suatu negara untuk bisa melakukan bentuk usahanya dengan memanfaatkan valuta asing.
Sedangkan, Bank non-devisa adalah perbankan yang belum mengantongi izin resmi dari bank sentral
untuk melakukan devisa, sehingga kegiatan yang mereka lakukan pun sifatnya sangatlah terbatas.
2. Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah satu bank yang kegiatannya hanya akan menerima
simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka atau bentuk lainnya yang sama. tujuan
utamanya adalah demi melayani masyarakat kecil yang berada di pelosok pedesaan yang memerlukan
dana pinjaman. Bentuk bentuk bank BPR ini tercantum dalam UU Perbankan Nomor 7 tahun 1992.
c. Apakah semua jenis Bank Perkreditan dapat menyelenggarakan layanan valuta asing. Jelaskan
jawaban saudara?
Tidak, karena jenis Bank Perkreditan yang dapat menyelenggarakan layanan valuta asing hanya Bank
Umum Devisa, karena bank ini memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat
melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing
c. Apa yang dimaksud dengan (1) Risiko, (2) Evenemen dan (3) Polis?
(1) Risiko
Risiko diartikan sebagai segala kemungkinan yang bisa terjadi. Suatu hal digolongkan sebagai risiko
bila memiliki sifat sebagai berikut:
* Kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.
* Kombinasi dari bahaya.
* Ketidakpastian kerugian.
* Kecenderungan bahwa hasil akhir mungkin berbeda dari hasil yang diperkirakan.
* Kemungkinan kehilangan, cedera, kerugian, atau kehancuran.
(2) Evenemen
Evenemen diartikan sebagai peristiwa yang menurut nalar manusia bahwa peristiwa atau kejadian
tesebut tidak dapat diperkirakan akan terjadi walaupun peristiwa tersebut mungkin saja akan terjadi
namun saat terjadinya peristiwa itu tidak dapat ditentukan dan pula tidak diharapkan oleh manusia
khususnya oleh tertanggung.
(3) Polis
polis asuransi adalah akta perjanjian asuransi atau dokumen lain yang dipersamakan dengan akta
perjanjian asuransi, serta dokumen lain yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian asuransi, yang dibuat secara tertulis dan memuat perjanjian antara pihak Perusahaan dan
pemegang polis.
3. a. persamaan dan perbedaan antara Surat Berharga dan Surat yang ada harganya. Berikan
contohnya.
Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Surat terbagi atas 2 macam :
Perbedaannya
Surat Berharga
1. Surat yang oleh penerbitnya sengaja di terbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi
yang berupa pembayaran sejumlah uang.
2. Surat tuntutan utang, pembawa hak dan mudah di perjualbelikan.
3. Didalam surat tercantum nilai yang sama dengan nilai perikatan dasarnya.
b. Dikenal adanya Surat Berharga atas tunjuk, atas nama dan atas pengganti. Jelaskan pengertian
masing-masing.
Peralihan surat berharga didasari atas beberapa faktor, seperti, jual-beli, warisan, hibah, dan lain
sebagainya. Surat berharga diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Buku I Bab VI
dan Bab VII (Ps: 100 – 229).
Dalam hal peralihan,Terdapat 3 Peralihan kalusula Surat berharga yakni :
Klausula Atas Tunjuk (Aan toonder)
Klausula atas tunjuk atau yang artinya pemegang surat berharga yang akan memperoleh tagihan,
tidak cukup hanya dengan membawa surat itu. Namun harus menunjukkan atau memperlihatkan
kepada debitur.Atas klausula ini, peralihan cukup hanya dengan menyerahkan surat berharga
tersebut kepada pihak yang menerima peralihan. Artinya, tidak ada perbuatan hukum yang lain yang
harus dilakukan.
Klausula Pengganti (Aan Order)
Klausula pengganti atau yang juga dikenal dengan Surat Tertunjuk memiliki langkah peralihan yang
sedikit berbeda. Jika pada Klausula Aan Toonder penjual cukup menyerahkan surat berharga tersebut.
Maka pada klausula in, penjual harus melakukan perbuatan hukum berupa Endosmen.
Klausula Atas Nama (Aan Opname)
Klausula ini mewajibkan dua perbuatan hukum dalam hal peralihan surat berharga. Berbeda dengan
Klausula Pengganti dan Klausula Atas Tunjuk, klausula ini sedikit rumit langkah peralihannya. Yaitu,
penjual harus membuat akta jual-beli atau yang dikenal dengan istilah Cessie. Setelah Cessie dibuat,
penjual harus melapor atau menerahkan akta jual-beli itu kepada penerbit surat berharga. Tujuannya
agar penerbit mengetahui bahwa surat berharga yang ia terbitkan sudah beralih.
Endosmen pada langkah peralihan Klausula Pengganti merupakan perbuatan hukum yang dilakukan
oleh penjual dengan cara membuat pernyataan pada bagian surat berharga. Selain itu, penjual harus
menandatangani pernyataan itu.Jika langkah-langkah itu tidak dipenuhi oleh penjual terhadap
pembeli, maka peralihan surat berharga batal demi hukum. Dalam hal ini, pembeli atau penerima
peralihan akan dirugikan. Oleh sebab itu pahamilah langkah-langkah peralihan surat berharga agar
tidak terjadi perselisihan dikemudian hari.
Dasar hukum mengenai Hak Kekayaan Intelektual cakupanya cukup luas, berikut adalah beberapa di
antaranya :
UU Nomor 19/2002 diganti oleh UU No. 28/2014 Tentang Hak Cipta. Berisi tentang hak cipta,
pencipta, perlindungan hak cipta, dan juga ciptaan yang dilindungi.
UU Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Paten. Berisi tentang inventor dan juga pemegang hak paten.
UU Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Berisi tentang merek, merek dagang, merek jasa,
merek kolektif, dan jangka waktu perlindungan terhadap merek.
1. Hak Cipta
UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta adalah hak yang mengatur
karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dituangkan dalam bentuk yang
khas dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau konsep yang telah dituangkan dalam wujud
tetap.
2. Paten
Paten merupakan perlindungan hukum untuk karya intelektual di bidang teknologi. Karya intelektual
tersebut dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi,
yang dapat berupa proses atau produk atau penyempurnaan dan pengembangan produk dan proses.
3. Merek
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Merek (Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001) Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
4. Desain Industri
Pengertian Desain Indusri terdapat dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri menyebutkan bahwa Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
5. Rahasia Dagang
Pengertian Rahasia Dagang disebutlan dalam Pasal 1 Undang-Undang Rahasia Dagang (Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2000) Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha,
dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.