Anda di halaman 1dari 2

Pada acara World Helath Assembly 1977, negara – negara anggota WHO sepakat target sosial

utama adalah pencapaian Kesehatan untuk semua (Health for All).


Pelayanan Kesehatan dasar sebagai kunci dalam pendekatan untuk mencapai tujuan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi penerimaan Kesehatan untuk semua adalah:
1. Kebijakan kemauan politik nasional
2. Upaya koordinasi dalam bidang Kesehatan
3. Sektor pembangunan sosial
4. Ekonomi
Sidang PBB 1979, mengakui bahwa Kesehatan sebagai bagian integral dan tak terpisahkan dari
pembangunan.
Konfrensi pertama tentang Promkes, Ottawa, Kanada 1986. Promkes didefinisikan sebagai
proses yang memungkinkan masyarakat untuk memegang kontrol terhadap kehidupan Kesehatan
mereka dan meningkatkannya.
Konfrensi kelima tentang Promkes, Meksiko 2000. Para perwakilan Menteri Kesehatan
mendelarasikan Promkes harus menjadi bagian dari Kebijakan Publik.

Promkes di Indonesia
Upaya promkes telah dilaksanakan dengan baik, hanya saja pemehaman tentang promkes masih
berbeda – beda di setiap praktisi dan professional di bidang Kesehatan.
Promkes setidaknya meliputi 3 hal pokok, yaitu:
1. Advokasi
2. Kemitraan
3. Pemberdayaan

Upaya penggalangan partisipasi masyarakat dalam kegiatan promkes sudah sejak lama berjalan.
Melalui program:
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Posyandu
3. Desa Siaga
Masyarakat dibimbing dan diarahkan untuk berperilaku hidup sehat.

Kegiatan Promkes juga dapat dilakukan melalui:


1. Ceramah – ceramah agama, khotbah di gereja, yang melibatkan tokoh agama.
2. Para guru di sekolah juga dapat mengambil peran dalam Promkes.
3. Para menejer di perusahaan dapat melakukan Promkes kepada karyawan.
4. Penyampaian pesan – pesan promkes di acara atau kegiatan, yang melibatkan Pejabat
atau Tokoh Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai