Anda di halaman 1dari 3

SLIDE 3

Istilah “organisasi” secara etimologis berasal dari kata organon atau dalam Bahasa Yunani yang berarti
“alat”.

Sementara itu dalam KBBI V, kata “pemelajar” dan “pembelajar mempunyai arti yang berbeda.

Pembelajar adalah orang yang membelajarkan, instruktur, atau pengajar. Arti ini sekaligus mengoreksi
makna kata pembelajar pada KBBI III yakni orang yang mempelajari. Pada KBBI IV, makna ini cocok untuk
pemelajar, kata yang bahkan belum tercantum pada KBBI III.

Dalam dunia pendidikan, kata pembelajaran lebih dekat maknanya dengan instruction. Sementara
pemelajaran lebih dekat dengan learning.

SLIDE 4

Istilah “Organisasi Pemelajar” merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Inggris, yakni “Learning
Organization”

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Peter M. Senge, dalam bukunya yang berjudul “The Fifth
Discipline”

Organisasi Pemelajar didefiniskan sebagai sebuah organisasi dimana

(i) pada umumnya orang-orang dalam organisasi tersebut secara terus menerus memperluas
kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka impikan,

(ii) Menggunakan pola pemikiran yang baru dan luas,

(iii) terdapat kebebasan dalam menentukan cita-cita dan

(iv) dimana banyak orang-orang didalamnya yang terus belajar bagaimana cara belajar bersama dan
bersama belajar.

SLIDE 5

Peter M. Senge membuat konsep dari Organisasi Pemelajar ini adalah karena menurutnya sebuah
organisasi bukanlah hanya benda atau entitas mati, melainkan

menurutnya organisasi adalah layaknya sebagai organisme yang hidup, tumbuh dan berkembang.

Seorang anak kecil akan bertumbuh menjadi dewasa, maka ia perlu belajar untuk mampu bersaing
dikemudian hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Demikian juga organisasi, ia bisa bertumbuh dan belajar dalam perjalanannya.

Selain itu di dalam organisme terdapat banyak organ dengan tugasnya masing-masing, dimana ketika
ada organ yang mengalami gangguan, maka seluruh bagian lain dari organisme tersebut turut
merasakan dampaknya  sama halnya dgn Organisasi
SLIDE 6

Selain definisi dari Peter M. Senge, terdapat pula defenisi Organisasi Pemelajar dari Michael J.
Marquardt dalam bukunya “Building the Learning Organization”.

Organisasi Pemelajar adalah organisasi yang sangat berkeinginan kuat untuk belajar secara kolektif dan
secara terus-menerus mentransformasikan dirinya untuk

mengumpulkan, mengelola dan memanfaatkan pengetahuannya demi kesuksesan; serta menggunakan


teknologi untuk mengoptimalkan pembelajaran dan produktifitas.

SLIDE 7

Menurut Jaja Suteja dalam bukunya Membangun Organisasi Pemelajar, terdapat beberapa keuntungan
atau manfaat dari Organisasi Pemelajar, yaitu :

SLIDE 10

1. Penguasaan Pribadi ( Personal Mastery)


Di dalam organisasi belajar, setiap anggota yang terlibat harus menjadi seorang lifelong learning, setiap
amggota tersebut harus mendalami visi pribadi, memfokuskan energy dan kesabarannta serta
memandang realitas secara objektif. Intinya adalah, pengembangan penguasaan pribadi menuntut
setiap pihak yang terlibat senantiasa belajar secara mandiri dan bersama-sama untuk meraih visi pribadi
dan visi bersamanya.

2. Pola Mental (Mental Models)


Setiap anggota dalam organisasi belajar harus memiliki pola mental yang baik. Pola mental itu sendiri
adalah cara seseorang memandang perkembangan dalam dunia dan memberikan reaksinya. SIkap
disiplin, kerja keras, bersinergi , kolaboratif , mau belajar dengan suasana yang menyenangkan adalah
contoh pola mentar yang perlu dikembangkan dalam organisasi.

3. Visi bersama (Shared Vision)


Organisasi belajar memiliki visi bersama, visi ini bukan hanya sekedar tujuan organisasi , melainkan visi
tersebut dihasilkan dari pandangan dan cita-cita yang sama oleh setiap anggota . Para anggota yang
merasa senasib dan seperjungan merasa lebih mampu meraih visi bersama tersebut karena merupakan
wujud dari keinginan , tekad dan komitmen bersama.

4. Kelompok Belajar (Team Learning)


Organisasi belajar adalah organisasi yang mau belajar secara kuat dan kolektif , serta secara terus
menerus meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan kemampuan para anggotanya untuk
memperoleh, mengatur, dan menggunakan pengetahuan demi keberhasilan bersama

5. Berpikir System ( System Thinking)


Anggota didalam organisasi belajar memandang sebuah organisasi tersebut adalah sebuah sistem.
Berpikir sistem adalah berpikir secara menyeluruh dimana setiap komponen dalam organisasi
merupakan satu kesatuan yang saling memiliki pengaruh. Apabila salah satu sistem memilki kinerja
yang lemah, maka seluruh kinerja dalam organisasi tersebut pun akan melemah.

Anda mungkin juga menyukai