PENDAHULUAN
1
2
kotor sebagai bahan stabilitas untuk menanggulangi masalah tanah dasar dengan
kembang susut tinggi.
Pada penelitian ini, sampel tanah yang digunakan adalah tanah terganggu
(disturbed), yang berasal dari Desa Cot Bagie Kecamatan Montasik Kabupaten
Aceh Besar. Pemilihan terhadap tanah tersebut karena tanah di lokasi tersebut
sering digunakan sebagai tanah timbunan untuk daerah Aceh Besar dan Banda
Aceh. Lokasi pengambilan sampel tanah tersebut dapat dilihat pada Lampiran
A.1.1 sampai A.1.4. halaman 33.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
garam kotor sebagai bahan stabilitas terhadap daya dukung (nilai CBR) tanah
yang berasal dari Desa Cot Bagie Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh
Besar. Variasi penambahan tanah kotor yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%.
Pengujian yang dilakukan merupakan pengujian sifat-sifat fisis (berat
jenis, batas cair, batas plastis, pembagian butiran), pengujian pemadatan, dan
pengujian CBR tanpa rendaman (unsoaked). Pengujian pemadatan dilakukan
untuk mendapatkan kadar air optimum Optimum Moisture Content (OMC). Hasil
dari pengujian tersebut didapat bahwa nilai OMC 22,50% dengan berat isi kering
dicapai 1,52 gr/cm3.
9,10%, pada campuran 20% garam kotor nilai CBR meningkat menjadi 11,71%.
Persentase nilai CBR terbesar adalah pada tanah campuran 20% yaitu 11,71%.