Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FARMAKOLOGI II

HORMON DAN MEKANISME


PEMBENTUKANNYA

Dosen Pengampu : Esy Nansy, S.Far., Apt.

NAMA: RITA
DAFTAR PUSTAKA

1. Gill G: Biosynthesis, secretion, and metabolism of hormones . In:Endocrinology and


Metabolism, 2nd ed. McGraw-Hill, 1987; 11 – 32

2. Speroff L, Fritz MA. Hormone biosynthesis, metabolism and mechanism of action. In


Clinical Gynecologic endocrinology and infertility. Seven Ed. Lippincot Williams &
Wilkins. Philadelphia. 2005 ; 25 – 96.

3. Evans RM: The steroid and thyroid hormone receptor superfamily. Science
1988;240:889.

4. Miller WL: Molecular biology of steroid hormone synthesis. Endocr Rev 1988;9:295.

5. Hadcock JR, Malbon CC: Agonist regulation of gene expression of adrenergic receptors
and G proteins J Neurochem 1993;60:1.

6. Nishizuka Y: Intracellular signaling by hydrolysis of phospholipids and activation of


protein kinase C. Science 1992;258:607.

7. Smith D, Toft DO: Steroid receptors and their associated proteins. Mol Endocrinol
1993;7:4

8. http://elisa.ugm.ac.id/files/ariana/KFNunveC/35.%20Kelenjar%20Tiroid.pdf

9. http://elearning.unej.ac.id/courses/CL78e3/document/ENDOKRIN.PPT?cidReq=CL373d

10. http://farmasi.unlam.ac.id/pendidikan/SAP/Fisiologi%20Manusia.pdf

11. http://elisa.ugm.ac.id/files/fitonline2000/K0z546V0/Kelenjar%20Endokrin.pdf

12. http://www.dodon.org/nota/endokrin.pdf
1. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan


memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar
ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja
melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan
oleh ujung-ujung saraf. Sistem endokrin melibatkan kelenjar endokrin dan hormon12.

2. HORMON DAN FUNGSINYA

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum 11 :

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

3. KLASIFIKASI HORMON

Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang


larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk
polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin)
dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam
lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui
sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel
dengan bebas 10.
Terdapat dua tipe kelenjar yang mengeluarkan hormon yaitu eksokrin dan endokrin.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh,
seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin
termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar
lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya
langsung ke dalam darah. Yang termasuk kelenjar endokrin adalah 9:
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus.
Berikut ini adalah letak kelenjar endokrin yang ada pada manusia.

Gambar 1. Lokasi Kelenjar Endokrin pada Manusia


4. MEKANISME PEMBENTUKAN HORMON

4.1 HORMON STEROID

Hormon steroid dihasilkan adrenal, ovarium, testis, plasenta, dan pada tingkat
tertentu di jaringan perifer . Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui
sintesis de novo atau melalui ambilan dari LDL melalui reseptor LDL. Terdapat
sejumlah cadangan kolesterol dalam ester kolesterol sel-sel steroidogenik. Jika
kelenjar penghasil steroid dirangsang, kolesterol ini dibebaskan melalui stimulasi
dan esterase kolesterol, dan sejumlah kolesterol tambahan dihasilkan melalui
stimulasi sintesis kolesterol oleh kelenjar. Namun, dengan berjalannya waktu,
ambilan kolesterol yang ditingkatkan merupakan mekanisme yang utama untuk
meningkatkan steroidogenesis. Kelenjar-kelenjar ini mempunyai konsentrasi
reseptor LDL yang tinggi yang akan lebih meningkat oleh rangsangan
steroidogenik seperti hormon tropik. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
habisnya kolesterol intraselular Penurunan ini juga meningkatkan sintesis
kolesterol, yang selanjutnya mempermudah steroidogenesis. Produksi steroid
selelah rangsangan seperti ini dapat sepuluh kali lebih banyak dari produksi basal
(1,2,4)
.

Langkah yang membatasi kecepatan dalam produksi hormon steroid adalah


pembelahan dari kolesterol untuk membentuk pregnenolon melalui kerja dari
suatu enzim pembelah sisi kolesterolP450 sitokrom (P450scc) yang terletak pada
membrana mitokondrial bagian dalam. Enzim ini menggunakan suatu
flavoprotein, suatu protein sulfur besi; NADPH; dan oksigen. Kolesterol
dihidroksilasi pada C22 dan kemudian pada CZp dan produk ini dibelah untuk
menghasilkan pregnenolon ditambah isokapraldehid. Aktivitas langkah ini diatur
oleh rangsang tropik utama (ACTH, FSH, LH, CG) pada seluruh jaringan
steroidogenik. Kemudian pregnenolon bergerak ke luar dari mitokondria ke
reticulum endoplasmik, yang akan mengalami serangkaian modifikasi 3.
Gerakan precursor seperti ini antara mitokondria dan retikulum endoplasmik dapat
dipermudah oleh protein karier sterol atau gerakan pada permukaan membrana.
Dalam zona fasikulata adrenokortikal dan zona retikularis , pregnenolon secara
berturutan diubah menjadi 17-OH-pregnenolone (oleh sitokrom P450c17), 17P-OH-
progesteron (oleh kompleks enzim 3-hidroksisteroid dehidrogenase-4,5- isomerase,
yang mengubah ikatan ganda 5,0 menjadi -4,5-), dan 11-deoksikortisol (oleh sitokrom
P450c21). Produksi 17-OH-pregnerolon dari pregnenolon disebut sebagai lintasan 5
karena ikatan ganda-5,6 dilestarikan. Kemudian 11-7 deoksikertisal mengalir kembali
ke dalam mitokondria di mana kertisol, produk akhir yang aktif, dibentuk melaiui 11-
hidroksilasi melalui kerja sitokrom P-150c11. Enzim ini tidak ditemukan dalam
gonad, yang tidak menghasilkan kortisol atau aldosteron 6.
Glomerulosa adrenal menghasilkan progesteron dari pregnenolon meIalui kerja dari 3-
hidroksisteroid dehidrogenase 4,5 isomerase . Hal ini disebut lintasan 4. Granulosa tidak
memiliki sitokrom P450c17 dan secara unik mengandung suatu P450c 11AS (oksidase metil
Gambar 2. Lintasan sintesis kelas-kelas utama hormon steroid. Kolesterol diturunkan dari
asetat dengan sintesis dari partikel lipoprotein.
kartikosteron I). Progesteron dihidroksilasi pada C21 oleh P450c21 untk
menghasilkan 11-deaksikortikosteron (DOC) dan oleh P450c11AS pada C11 untuk
menghasilkan kortikosteron, yang diubah menjadi aldosteron melalui penambahan
dari suatu gugusan aldehid pada posisi 18 melaui aktivitas dari P45011AS (1,2,3).

Untuk produksi androgen dan estrogen , rantai samping pada posisi 17 dari 17-OH-
pregnenolon atau 17-OH-progesteron diangkat oleh aktivitas C17,20-liase
(terkandung dalam sitokrom P45Oc17) untuk masing-masing menghasilkan
dehidroepiandrosteron (DHEA) dan androstenedion. Produksi DHEA merupakan
lintasan utama dalam adrenal maupun gonad dan melebihi produksi dari
androstenedion. Langkah selanjutnya, yang menimbulkan produksi dari estrogen
estradiol utama dan androgen testosteron, terjadi di dalam gonad tetapi hanya dalam
jumlah yang kecil di adrenal (2,3).
Lintasan utama untuk produksi testosteron dalam testis adalah sel-sel Leydig melalui lintasan
5 dari pregnenolon menjadi DHEA dan androstenediol, sebelum steroid ini diubah menjadi
derivat 4, androstenedion menjadi testosteron, dan DHEA menjadi androstenedioi dan
kemudian testosteron melalui kerja 17- hidroksisteroid dehidrogenase 7.
Banyak kerja androgen diperantarai oleh dehidrotestosteron; steroid ini sebagian
besar dihasilkan dalam jaringan target melalui aktivitas dari 5-reduktase, dan sangat
sedikit sekali yang dibuat di testis. Dalam ovarium , sel-sel granulosa tidak
mempunyai sitokrom P450c11, P450c17, dan P450c21 dan karena itu sebagian besar
menghasilkan progesteron. Progesteron ini kemudian diambil oleh sel-sel teka yang
berdekatan, yang mengubahnya menjadi androstenedion, yang kemudian kembali ke
sel granulosa, di mana ia diubah menjadi estron oleh kerja dari aromatase. Enzim ini
juga mengubah testosteron menjadi estradiol; konsentrasi dari aromatase dalam sel
granulose sedemikian rupa sehingga hampir semua testosteron diubah menjadi
estradiol dan dilepaskan sedikit testosteron. Estron dan estradiol dapat juga dihasilkan
dari DHEA dan androstenedion dalam jaringan perifer seperti jaringan adiposa karena
adanya aromatase. Jika sudah disintesis, steroid yang baru disintesis dilepaskan
dengan cepat. Tidak seperti pada kelas hormon lain, terdapat sedikit cadangan steroid
oleh kelenjar, dan pelepasan steroid yang meningkat selalu mencerminkan
peningkatan sintesis 8.

4.2 HORMON TIROID

Hormon tiroid hanya disintesis dalam kelenjar tiroid, walaupun sekitar 70%
dari hormon steroid aktif yang utama, T3, dihasilkan dalam jaringan perifer
melalui deiodinasi dari tiroksin; T4. Sel-sel kelenjar tiroid mengkonsentrasikan
iodium untuk sintesis hormon tiroid melalui transpor aktif. Sel kelenjar tiroid
tersusun dalam folikel-folikel yang mengelilingi bahan koloidal, dan
menghasilkan suatu glikoprotein yang besar, tiroglobulin. Iodium dioksidasi
dengan cepat dan disatukan dengan cincin aromatik tirosin pada tiroglobulin
(organifikasi). Residu tirosin kemudian dirangkai bersama untuk menghasilkan
tironin. Organifikasi dan perangkaian dikatalisir oleh peroksidase tiroid pada
permukaan apeks sel dalam mikrovili yang meluas ke dalam ruang koloid.
Tiroglobulin dilepaskan –bersama dengan tironin yang melekat padanya- ke
dalam folikel, dan bertindak sebagai suatu cadangan bagi hormon. Hormon tiroid
dibentuk oleh ambilan balik dari tiroglobulin melalui endositosis dan pencernaan
proteolitik oleh hidrolase lisosoma dan peroksidase tiroid 2,3.
Gambar 3. Rute melalui sel untuk protein yang disekresikan. Yang diperlihatkan
adalah gambaran skematis, berbagai kompartemen dan konstituen selular, dan panah
menunjukkan berbagai lintasan.

Tiroglobulin melalui endositosis dan pencernaan proteolitik oleh hidrolase lisosoma


dan peroksidase tiroid, menghasilkan berbagai tironin. Dalam keadaan normal,
kelenjar melepaskan T4 dan T3 dalam rasio sekitar 10:1, kemungkinan melalui suatu
mekanisme transpor aktif (1,2,3).
4.3 HORMON PARATIROID

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus
kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar
ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells
merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi
hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH 8.

Kelenjar paratiroid mensekresikan hormon paratiroid atau parathormon


disingkat PTH. Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh.
Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap
tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat.
Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif
akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu
hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal,
meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium
disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang
mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH 7.

Anda mungkin juga menyukai