6827 15531 2 PB
6827 15531 2 PB
8 – 19
DOI: 10.20527/edumat.v7i1.6827
Abstrak: Terbukanya sumber belajar yang luas bagi siswa memberikan ruang kepada
guru untuk beralih dari teacher centered learning menuju student centered learning.
Hal ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berbasis blended learning meng-
gunakan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah
dan tatap muka di kelas. Dengan adanya internet yang menyediakan berbagai learning
management system seperti Google Classroom, guru dapat membuat kelas virtual
untuk melaksanakan pembelajaran online di rumah agar siswa terlatih bertindak aktif
dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pem-
belajaran blended learning, menilai hasil belajar siswa, mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa laki-laki dengan perempuan, dan menilai tanggapan siswa. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif mengambil subjek siswa kelas VII A SMP Negeri 9
Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan
data berupa observasi, tes, dan kuesioner. Teknik analisis data berupa statistik des-
kriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran berada pada
kategori sangat baik, hasil belajar siswa berada pada kategori cukup, terdapat perbe-
daan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan, dan tanggapan siswa
berada pada kategori sangat tinggi.
Abstract: The opening of extensive learning resources for students provides space
for teachers to switch from teacher centered learning to student centered learning. This
can be implemented in blended learning using a flipped classroom model that
combines online learning at home and face to face in class. With the internet that pro-
vides various learning management systems such as Google Classroom, teachers can
create virtual classes to carry out online learning at home so that trained students act
actively and independently in learning. This research is aimed to describe the blended
learning process, assess student learning outcomes, know differences in learning
outcomes between male and female students, and assess student responses. This
study used a descriptive method taking the subject of students grade VII A in SMP
Negeri 9 Banjarmasin in the school year 2018/2019 totaling 36 students. Data collec-
tion techniques in the form of observations, tests, and questionnaires. The data analy-
sis techniques were descriptive and inferential statistics. The results showed that the
Meyla Kurniawati, Harja Santanapurba, Elli Kusumawati, Penerapan Blended Learning ...... 9
learning process was in a very good category, student learning outcomes were in a
sufficient category, there were differences in learning outcomes between male and
female students, and student responses were in the very high category.
kombinasikan pembelajaran secara tradisio- video pembelajaran ini, siswa dapat mem-
nal dengan aktifitas menggunakan media pelajari materi ajar secara mandiri di rumah
komputer melalui penggunaan tablet, smart- sebelum diperdalam saat pembelajaran tatap
phone, maupun teknologi lainnya di mana hal muka di kelas. Selain itu, melalui penggunaan
ini akan lebih menarik minat siswa daripada video pembelajaran, siswa dapat belajar
pembelajaran tatap muka saja ataupun pem- dengan menyesuaikan kecepatan belajar
belajaran online saja (Capone, De Caterina, masing-masing, karena siswa dapat meng-
& Mazza, 2017). Dengan demikian, dapat hentikan, mengulang-ulang, dan mempelajari
disimpulkan bahwa blended learning meru- materi dalam video pembelajaran kapan dan
pakan suatu bentuk pembelajaran kombinasi di mana saja.
antara pembelajaran tatap muka dengan Menurut Kathleen Fulton (dalam
pembelajaran online yang memanfaatkan Yildrim & Kiray, 2016), kelebihan flipped
peran teknologi. classroom yaitu siswa dapat mengikuti pem-
Model flipped classroom menjadi- belajaran menyesuaikan kecepatan pema-
kan hal yang biasanya diselesaikan di kelas haman mereka karena terdapat kesempatan
dan apa yang biasanya diselesaikan di rumah untuk mengulang-ulang materi jika diper-
ditukar atau dibalik. Pekerjaan rumah seperti lukan, pekerjaan rumah diselesaikan di kelas
pemecahan masalah lebih baik dikerjakan di dan siswa dapat menanyakan bagian yang
kelas dengan bimbingan guru menjadi prinsip belum dipahami, siswa mempunyai kesem-
flipped classroom (Herreid & Schiller, 2013). patan untuk mengakses pembelajaran secara
Terdapat dua bagian utama dari model pem- penuh, waktu pembelajaran di kelas digu-
belajaran ini, yaitu pembelajaran yang ber- nakan secara efektif oleh guru dan siswa,
langsung di sekolah dan di rumah. Pada mo- guru yang menerapkan flipped classroom
del ini, pembelajaran yang dilaksanakan di mendapatkan hasil lebih tinggi dibandingkan
sekolah dan di rumah saling berkontribusi dengan menerapkan pembelajaran tradi-
satu sama lain. Secara garis besar, pelak- sional.
sanaan model ini diawali dari pembelajaran di Menurut Talbert (dalam Yildrim &
rumah secara online. Pada pembelajaran Kiray, 2016), kekurangan flipped classroom
online, guru menggunakan bantuan aplikasi yaitu dalam proses pembuatan video pem-
tertentu untuk memberikan bahan ajar yang belajaran menguras sebagian besar waktu
akan dipelajari oleh siswa secara mandiri. guru, jika guru tidak mampu berinteraksi
Selanjutnya, pada saat pembelajaran tatap dengan siswa secara aktif saat pembelajaran
muka di sekolah, guru memfasilitasi dan online, maka dapat mempengaruhi motivasi
membimbing siswa untuk memperdalam kon- siswa dalam belajar, bagi siswa yang terbiasa
sep pembelajaran yang telah dipelajari oleh dengan model pembelajaran tradisional,
siswa di rumah dengan mengintensifkan maka memungkinkan siswa menghadapi
pemberian latihan berbasis masalah dan beberapa masalah dalam membiasakan diri
pengerjaan proyek. dengan model pembelajaran baru ini, me-
Banyak bahan ajar yang dita- mungkinkan siswa mengalami kesulitan
warkan penggunaannya dalam merealisasi- dalam memahami materi dari video pembe-
kan flipped classroom ini, salah satunya lajaran yang dibuat sendiri oleh guru.
berupa video pembelajaran. Video pembela- Secara teoritis, flipped classroom
jaran ini dapat diberikan kepada siswa ketika mempunyai peluang untuk dicoba dalam
melaksanakan pembelajaran online. Melalui pembelajaran matematika (Hayati, 2018).
Meyla Kurniawati, Harja Santanapurba, Elli Kusumawati, Penerapan Blended Learning ...... 11
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Nilai rata-rata yang sudah didapat-
Data hasil belajar yang berupa nilai kan akan diinterpretasikan ke dalam bentuk
masing-masing siswa dianalisis secara statis- kategori hasil belajar siswa merujuk
tik deskriptif untuk mengetahui rata-ratanya. padaTabel 2.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa dikalkulasi
berpedoman pada rumus berikut. Tabel 2. Kategori Hasil Belajar Siswa
Banyaknya Banyaknya
Pertemuan Jenis Kegiatan Kegiatan Persentase
ke- Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Keterlaksanaan
yang Terlaksana yang Diamati
2 Online 6 7 85,71%
3 Tatap Muka 27 28 96,43%
4 Online 7 7 100%
5 Tatap Muka 27 28 96,43%
6 Online 5 7 71,43%
7 Tatap Muka 26 28 92,86%
8 Online 5 7 71,43%
9 Tatap Muka 24 27 88,89%
Keseluruhan Secara Tatap 104 111 93,69%
Muka
Keseluruhan Secara Online 23 28 82,14%
Keseluruhan Blended Learning 127 139 91,37%
2330
Nilai rata-rata hasil belajar siswa = = 66,57
35
3. Hasil Belajar Siswa Laki-Laki dan secara terpisah seperti pada Tabel 6. Hasil
Siswa Perempuan analisis data menggunakan uji Mann-Whitney
Dari nilai hasil belajar siswa secara U terhadap hasil belajar siswa laki-laki dan
keseluruhan, kemudian dilihat rincian hasil siswa perempuan setelah penerapan blended
belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan learning dapat dilihat pada Tabel 7.
Meyla Kurniawati, Harja Santanapurba, Elli Kusumawati, Penerapan Blended Learning ...... 15
4. Tanggapan Siswa
Data hasil tanggapan siswa diper- ini. Tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel
oleh berdasarkan pada angket yang telah diisi 8.
oleh 36 siswa yang menjadi subjek penelitian
adanya beberapa siswa yang kurang aktif dibandingkan siswa laki-laki. Dan dilihat dari
saat proses pembelajaran berlangsung. nilai-nilai yang diperoleh melalui tes, banyak
Namun bagi siswa yang sudah mulai terlihat siswa perempuan mendapatkan nilai yang
mandiri belajar, mereka akan aktif ketika lebih tinggi dari siswa laki-laki. Dengan demi-
mengikuti pembelajaran tatap muka maupun kian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
online. Dengan keaktifan dan kemandirian perbedaan yang signifikan antara nilai rata-
mereka mempelajari materi pembelajaran rata hasil belajar siswa laki-laki dengan nilai
terlebih dahulu di rumah, membuat hasil rata-rata hasil belajar siswa perempuan
belajarnya pun terlihat baik. Menurut Kadry & setelah penerapan blended learning menggu-
Hami (dalam Hayati, 2018), pada penerapan nakan model flipped classroom berbantuan
flipped classroom, memang jika dilihat pada Google Classroom di kelas VII A SMP Negeri
hasilnya tidak cukup tinggi dalam hitungan 9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019,
statistik, namun langkah awal ini sangat dimana nilai rata-rata hasil belajar siswa
menjanjikan untuk pelaksanaan pembela- perempuan lebih tinggi dari nilai rata-rata
jaran selanjutnya. Dengan demikian, dapat hasil belajar siswa laki-laki.
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sete-
lah penerapan blended learning menggu- 4. Tanggapan Siswa
nakan model flipped classroom berbantuan Berdasarkan hasil analisis data
Google Classroom di kelas VII A SMP Negeri angket tanggapan siswa terhadap penerapan
9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 blended learning pada Tabel 8, dapat diketa-
berada pada kategori cukup. hui bahwa persentase tanggapan siswa ter-
hadap penerapan blended learning menun-
3. Hasil Belajar Siswa Laki-laki dan jukkan angka lebih dari 81,25% untuk setiap
Siswa Perempuan pernyataan yang terdapat pada angket.
Berdasarkan hasil analisis terha- Merujuk pada Tabel 3, maka tanggapan
dap data hasil belajar siswa laki-laki dan sis- siswa terhadap penerapan blended learning
wa perempuan setelah peneran blended berada pada kategori sangat tinggi. Setelah
learning pada Tabel 7, menunjukkan nilai mengalami sesuatu, maka seseorang akan
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,034. Karena memiliki kesan terhadap apa yang dialami-
nilai P-value kurang dari 0,05 maka dapat nya, termasuk semua siswa yang terlibat
dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang dalam pembelajaran blended learning meng-
signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar gunakan model flipped classroom berbantuan
siswa laki-laki dengan nilai rata-rata hasil Google Classroom ini. Blended learning
belajar siswa perempuan. Kemudian, dari merupakan metodologi baru dalam pembe-
Tabel 6, nilai rata-rata yang diperoleh siswa lajaran yang meliputi pembelajaran tatap
perempuan adalah 72,90. Sedangkan nilai muka dan online yang mengkombinasikan
rata-rata yang diperoleh siswa laki-laki ada- pembelajaran secara tradisional dengan
lah 58, 95. Sehingga, dapat dikatakan bahwa aktivitas menggunakan media komputer
nilai rata-rata hasil belajar siswa perempuan melalui penggunaan tablet, smartphone,
lebih tinggi dari siswa laki-laki. Adanya perbe- maupun teknologi lainnya di mana hal ini akan
daan nilai rata-rata ini juga dapat diamati lebih menarik minat siswa daripada pembe-
sejak dilaksanakannya proses pembelajaran lajaran tatap muka saja ataupun pembela-
blended learning, dimana keaktifan dan jaran online saja (Capone, De Caterina, &
kemandirian siswa perempuan lebih terlihat Mazza, 2017). Senada dengan pendapat
18, EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 7, Nomor 1, April 2019, hlm. 8 – 19
blended learning: Global Perspec- pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri
tives, Local Designs. San Francisco: 3 Manggis Tahun Pelajaran 2013/
Pfeiffer Publishing. 2014. Denpasar: Universitas Maha-
Hayati, R. (2018). Flipped Classroom dalam saraswati.
Pembelajaran Matematika: Sebuah Taiyeb, A. M., & Mukhlisa, N. (2015).
Kajian Teoritis. Integrasi Budaya, Hubungan Gaya Belajar dan
Psikologi, dan Teknologi dalam Motivasi Belajar dengan Hasil
Membangun Pendidikan Karakter Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA
Melalui Matematika dan Pembela- SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Jurnal
jarannya (pp. 496-502). Purworejo: Bionature, 16(1), 8-16.
UMP. Tukidi. (2018). Inovasi Pembelajaran Mata
Herreid, C. F., & Schiller, N. A. (2013). Case Kuliah Kajian Wilayah dengan
Studies and Flipped Classroom. Pendekatan Inkuiri. Harmony, 3(1),
Journal of College Science Teaching 76-85.
42(5), 62-66. Yanuarto, W. N. (2018). Flipped Classroom
Igirisa, N. ( 2017). Pengaruh Model Flipped Learning Model untuk Menumbuh-
Learning Terhadap Hasil Belajar kan Kemandirian Belajar Matema-
Matematika Ditinjau dari Gaya Bela- tika dan Memaksimalkan Peran Tek-
jar Siswa. Jurnal Riset dan Pengem- nologi pada Pendidikan. Jurnal Pen-
bangan Ilmu Pengetahuan, 02(1), didikan Matematika, 1 (1), 13-19.
80-84. Yildrim, F. S., & Kiray, S. A. (2016). Flipped
Sariasih, P. N. (2014). Penerapan Pembela- Classroom Model in Education.
jaran Kooperatif Tipe STAD Sebagai Research Highlights in Education
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan and Science, 2-8.
Prestasi Belajar Siswa dalam Pem-
belajaran Bangun Datar Segi Empat