Istilah tumbuh kembang anak sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan da sulit di pisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan ,
selanjutnya ,whalley dsn wong (2000) mengemukakan bahwa pertumbuhan (growth) merupakan
peningkatan jumlah dan sel-sel seleuruh bagian tubuh selama sel-sel itu membela dan
menyetensi protein baru,menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau
sebagainya ,sedangkan perkembangan (development)adalah pertumbuhan secara beransur –
ansur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,,meningkatkan dan meluasnya kepasitas
seorang melalui pertumbuhan , kematangan atau kedewasaan (maturation)dan
pembelajaran(learning)
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia taman kanak-kanak dengan rentang
uisa anak antara 0-6 tahun merupakananak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan
yang mencapai optimilisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis
ynag meliputi perkembangan intelektual,Bahasa,motoric,sosial emosional dan seni
Sering kali perkembangan motoric anak usia taman kanak-kanak atau anak prasekolah
diabaikan atau bahkan dilupakan oleh orang tua,juga oleh guru sendiri. Hal ini di karenakan
belum optimalnya pemahaman meremotorik bahwa perkembangan motoric menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam kehidupan anak prasekolahan. Perkembangan motoric pada anak
meliputi motoric kasar dan halus. Motoric halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-
otot halus atau sebagai anggota tubuh tertentu , yang di pengaruhi oleh kesempatan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal ( gustiana,2011 : 11)
Perkembangan motoric anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh
kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Dalam perkembangan anak, sering
didapati kemampuan motoric kasar anak usia taman kanak-kanak ( TK) lebih dahulu
berkembang dari pada kemampuan motoric halus. Hal ini terbukti ketika anak TK sudah dapat
berjalan dengan menggunakan otott-otot kakinya ,kemudian anak baru dapat mengontrol tanggan
dan jari-jarinya untuk menggambar atau menggunting. Keterampilan motoric halus pada
umumnya memerlukan jangka waktu yang relative lama penyesuaiannya. Hal ini merupakan
suatu proses bagi anak TK untuk mencapainnya , sehingga memerlukan intensitas kegiatan yang
dilakukan oleh guru yang mampu meningkatkan kemampuan motoric
Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain adalah suatu kegiatan yang di
lakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan / kepuasan bagi anak : bermain sebagai
sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi,
menemukan, mengekpresikan perasaan, ,berkrasi dan belajar secara menyenangkan. Selain itu ,
kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup
sera lingkungan tempat di mana anak hidup. Adapun manfaat bermain menurut yulianti (2010 :
30) antara lain memberikan kesempatan untuk mencoba hal baru melalui eksplorasi dan
penemuan dalam belajar melalui bermain serta dapat mengembangkan kreativitas anak.
Proses kegiatan belajar bagi anak TK biasanya di lakukan sambil bermain. Hal ini bearti
bahwa kegiatan pembelajaran guru megembangkan kemampuan motoric halus anak sebaiknya
melalui proses bermain, karena anak pada usia taman kanak-kanak senang melakukan aktivitas
bermain.. kondisi ini menuntut guru untuk memberikan kesempatan pada anak untuk
mengembangkan potensi dan motoric halusnya melalui bermain, baik permainan menggunakan
media tertentu maupun alat yang tidak membahayakan anak.
Pemilihan metode ini didasarkan pada pendapat Yulianti (2010: 27) yang mengemukakan bahwa
“ anak –anak yang sedang bermain dapat mengembangkan kemampuan kognitif serta
kemampuan motoriknya dan belajar mengenai dunia sosial serta lingkungannya. Penggunaan
metode bermain merupakan salah satu alternative untuk mengembangkan kemampuan kognisi
dan motoriknya. Dengan bermain memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga mampu
mengembangkan kemampuan motoriknya”
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri ,M.S 2005 Model Pengembangan Keterampilan Motoric Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas . Dirjen PT
Sumantri , 2005 Pengembangan Keterampilan Motoric Anak Usia Dini . Jakarta Dinas
Pendidikan
Sujiono Yuliana Nurani , 2009 Konsep Dasar Anak Usia Dini , Jakarta Indeks Jakarta
Swaminathan, Mina . 2005 Kegiatan Bermain Untuk Kanak-Kanak: Surabaya : Bina Anaprasa
Surabaya