Anda di halaman 1dari 5

KISAH KEHIDUPAN KISA GOTAMI

Di kisahkan.. (sound sesuai awal cerita……)

Narasi yg dibaca….
Jaman kehidupan Buddha Gotama,.. Hiduplah seorang wanita bernama Kisa
Gotami yang tinggal di kota Savatthi. Nama sebenarnya adalah Gotami, tetapi
karena tubuhnya yang kurus maka dia dipanggil “Kisa”

Kisa Gotami seorang gadis dari sebuah keluarga miskin di kota Savatthi..
Kisa Gotami sulit mendapatkan seorang suami karena kemiskinannya dan tidak
memiliki daya Tarik.. Namun, tidak terduga kebaikan Kisa Gotami terlihat oleh
seorang pedagang kaya dan kemudian menikahinya..

(masuk peran Kissa Gotami dengan menggendong anaknya)

Tak terduga pihak keluarganya memandang rendah dirinya karena kasta,


kemiskinan dan penampilan dirinya. Hal tersebut membuat Kisa Gotami terutama
suaminya yang tercinta harus menghadapi kopnflik orang-orang yang disayangi,
yaitu kedua orangtuanya..
Waktu terus berlalu… lahirlah seorang bayi laki-laki dan Kisa Gotamipun mulai
bisa diterima dan dihormati keluarga suaminya.. dia sangat bahagia..tapi
kebahagiaannya tidak berlangsung lama, karena anaknya tersebut sakit dan
akhirnya meninggal

Kematian anaknya membuat Kisa Gotami sangat sedih dan amat takut.
“Akankah keluarga suamiku memandang rendah dan menyalahkan diriku atas
semua yang terjadi?”
“Oh, tidak… aku harus berbuat sesuatu” pikirannya sangat kalut
Kejadiannya ini membuat Kisa Gotami menjadi stress apalagi tidak pernah melihat
kematian sebelumnya.
Kisa Gotami tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya telah meninggal, dia
hanya menganggap anaknya sakit dan harus mendapatkan obat untuk
menyembuhkannya..

Dengan menggendong anaknya, Kisa Gotami meminta obat dari rumah ke


rumah..

tolong,… oh tolonglah, berikan obat untuk anakku yang sakit ini

Hal ini membuat gundah gulana karena ditinggal belahan jiwa tersayangnya..
(mimik kesedihan dan lari kesana kemari)

Kesedihan, duka yang sangat mendalam pada Kissa Gotami tak terbendung.. dan
ia mencoba sesuai hati nurani seorang ibu untuk berusaha hidup bersama
belahan jiwa, anak tunggalnya… namun, apa yang dia usahakan tidak berbuah
sesuai harapan..

Ia berduka dan terus mencoba mencari orang yang dapat menyembuhkan atau
membangkitkan anaknya yang lunglai.. namun tak ada seorangpun
mampumembangkitkannya..
(Kissa Gotami mencari orang orang yg dapat menyembuhkannya..)
Tidak sedikit orang yang mengejek tanpa perasaan, namun…
Akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang baik dan dapat memberikan saran
dengan penuh iba… untuk menjumpai Buddha Gotama yang terkenal.. yang
tinggal tak jauh dari desa tersebut..

“Saudari, pergilah untuk menemui Buddha.. beliau memiliki obat yang kamu
butuhkan”

(dialog antara Kisa Gotami dan seseorang yg memberitahukannya)

Dengan bergegas kemudian Kisa Gotami menemui Buddha di Vihara Jetavana..


Kissa Gotamipun akhirnya mencari di mana Buddha saat itu berada

(ditemui satu persatu untuk ditanyakan…di mana Buddha berada)

“Apakah Anda tahu di mana Buddha berada?”


Orang tsbpun akhirnya memberitahukannya di mana Buddha Berada…

(Muncul peran Buddha dengan memberikan nasihat/syarat yang diajukan)


“Yang Mulia.. tolong …tolonglah..berikanlah obat yang dapat menyembuhkan
anakku yang sakit ini”

Buddha menyanggupinya dengan syarat mencari segenggam biji lada kepada


keluarga yag tidak pernah satu orangpun meninggal dunia

“Gotami, mintalah segenggam biji lada dari rumah keluarga yang belum pernah
mengalami kematian”
Baik Yang Mulia… Kisa Gotami berkata dengan pikiran gembira

(satu persatu mengetuk pintu ke pintu selanjutnya…dengan harapan ada diantara


mereka yang tidak memiliki keluarga yang pernah meninggal..)

Sambil menggendong anaknya, Kisa Gotami berjalan pergi ke rumah-rumah untuk


meminta segenggam biji lada..

“Bolehkah saya meminta segenggam biji lada?” tanya Kisa Gotami..

“Oh,.. tentu saja” jawab tuan rumah yang dijumpainya, kemudian diberikanlah
segenggam biji lada kepada Kisa Gotami...
Kemudian Kisa Gotami bertanya kembali,..
“Apakah di rumah ini tidak pernah mengalami kematian dari salah satu anggota
keluarga?”

“Tentu saja pernah” jawab tuan rumah tsb..dan kemudian Kisa Gotami
meninggalkan rumah tsb dan menanyakan hal yang sama ke rumah lainnya
Setiap orang ingin menolongnya, akan tetapi tidak satu orangpun yang anggota
keluarganya yang belum pernah meninggal.

Namun,.. akhirnya Kissa Gotamipun sadar akan ketidak kekekalan tersebut…


bahwa kehidupan ini tidak pasti, tetapi kematianlah yang pasti…. Di mana
seseorang hidup pasti akan mengalami kematian yang tidak bisa dielakkan.
Akhirnya kesadaran ini muncul dan Kissa Gotami merelakan anaknya berpisah
dengannya..
Tak lama setelah menyadari hal ini, sikap terhadap anaknya yang meninggal
berubah.. ia tidak lagi melekat kepada anaknya..
Kisa Gotami memakamkan anaknya dan kembali menjumpai Buddha..

Dan Buddha Gotamapun menanyakannya..


“Sudahkah kamu mendapatkan segenggam biji lada?”

“Yang Mulia,.. saya tidak mendapatkan segenggam biji lada dari keluarga yang
belum pernah mengalami kematian.. Jawab Kisa Gotami

Kemudian Buddha berkata..”Gotami, kamu pikir bahwa hanya kamu yang


kehilangan seornag anak? Sekarang kamu menyadari bahwa kematian terjadi
pada semua makhluk..
Mendengar hal ini Kisa Gotami benar benar menyadari akan ketidak kekalan dan
akhirnya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhuni..
(muncul lagu “Duka seorang Bunda’)

Dengan membacakan syair Dhammapada 114


“Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi tidak dapat melihat keadaan
tanpa kematian (Nibbana), sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari
orang yang dapat melihat keadaan tanpa kematian”

Anda mungkin juga menyukai