Anda di halaman 1dari 2

1.

Sumber pemasukan pendanaan pada organisasi nirlaba untuk melakukan aktivitas kerjanya
dapat diperoleh melalui penggalian dana atau donasi dari pihak tertentu, seperti donatur,
sukarelawan, maupun masyarakat umum yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
donasi yang diberikannya kepada organisasi. Disamping itu organisasi nirlaba dapat melakukan
penggalian dana dengan memanfaatkan iuran anggota untuk membiayai aktifitasnya. Pada
beberapa organisasi nirlaba, fungsi pembentukannya adalah sebagai bentuk pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility (CSR) dari organisasi yang berorientasi profit.
Sehingga apabila organisasi bisnis tersebut berniat melakukan kegiatan CSR kepada
masyarakat, organisasi nirlaba inilah yang akan mengelola kegiatan tersebut. Bentuk lainnya
bisa dengan memberikan donasi dalam bentuk uang atau barang kepada organisasi nirlaba
tersebut. Beberapa konsep penggalian dana yang perlu diperhatikan yaitu (Indra Bastian,
2007):
a. Memastikan para pengurus terlibat dalam rencana dan pelaksanaan penggalian dana.
b. Mengembangkan tujuan penggalian dana menjadi tujuan strategis.
c. Mengidentifikasikan berbagai sumber dana untuk masing-masing tujuan dan strategi
penggalian dana khusus.
d. Memastikan rencana dan menentukan siapa yang akan melakukan penggalian dana.

2. Fungsi laporan keuangan salah satunya adalah sebagai bentuk pelaporan aktivitas kerja
dalam satu periode. Sebagai bentuk pelaporan tersebut ada yang menyerupai dengan bentuk
pelaporan keuangan organisasi profit, namun sebagian ada pula yang berbeda. Konsep
pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan lembaga nirlaba di Indonesia berpedoman pada
format Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45. Dalam PSAK tersebut
dijelaskan bahwa komponen laporan keuangan pada organisasi nirlaba meliputi berikut ini.
a. Laporan posisi keuangan.
Bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi aset, liabilitas dan aset neto, serta
mengetahui hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Laporan ini juga
menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan
antara aset dan liabilitas.
b. Laporan aktivitas.
Bertujuan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan aktivitas penggunaan
sumber daya organisasi dalam pelaksanaan program kerjanya. Beberapa informasi yang
disajikan berkaitan dengan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer dan
tidak terikat dalam suatu periode perhitungan.
c. Laporan arus kas.
Laporan arus kas antara organisasi nirlaba dan organisasi profit hampir serupa tujuannya, yaitu
untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.
Sama seperti organisasi profit, laporan arus kas pada organisasi nirlaba dibagi berdasarkan
kepentingan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
d. Catatan atas laporan keuangan.
Sama seperti catatan atas laporan keuangan organisasi nirlaba, pada organisasi nirlaba catatan
atas laporan keuangan berisi ringkasan dan penjelasan dari komponen-komponen yang ada
pada laporan keuangan lainnya.
Sumber : Buku Materi Pokok/ EKSI4416/ Sistem Pengendalian Manajemen/ Modul 9/ Halaman
9.7 s/d Halaman 9.8/ Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai