Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TRIO AGATHA

NIM : D1011191004
DOSEN : IR.H.SUTARTO YM, MM, MT, IPU, ASEAN ENG

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

NILAI TAMBAH (ADDED VALUE) DARI SUATU PRODUK

Bisnis secara umum menghasilkan barang dan jasa dengan menambahkan nilai pada
input. Mereka memprosesnya menjadi output yang bernilai lebih tinggi. Semakin tinggi nilai
tambah yang tercipta, semakin berharga produk. Ambil perusahaan furniture sebagai contoh.
Perusahaan membeli kayu dari penebang dan mengkonversinya menjadi berbagai perabotan
rumah tangga. Untuk melakukannya, mereka membutuhkan kayu sebagai bahan baku. Selain
itu, mereka membutuhkan tenaga kerja, mesin dan peralatan untuk memproduksi furniture.
Input-input tersebut kita kenal dengan sumber daya bisnis atau faktor produksi.

Kemudian, konsep nilai tambah dapat kita jumpai di makro ekonomi ketika
membahas tentang mengukur aktivitas ekonomi secara agregat. Menjumlahkan nilai tambah
di sepanjang rantai produksi adalah salah satu cara untuk menghitung produk domestik bruto
(PDB). Itu akan sama dengan nilai agregat output akhir, definisi umum untuk PDB.

Mengapa nilai tambah penting bagi bisnis ?

Tiga alasan utama mengapa nilai tambah penting bagi bisnis. Dengannya,
perusahaaan meraih lebih banyak keuntungan, mendiferensiasi produk mereka dengan produk
pesaing dan membangun loyalitas pelanggan. Dan semua alasan tersebut pada akhirnya
adalah tentang menghasilkan uang dalam jangka panjang. Dengan menambah nilai, bisnis
bisa membebankan harga lebih tinggi ke pelanggan daripada biaya yang mereka habiskan
untuk membayar pemasok. Semakin tinggi nilai tambah yang mereka ciptakan, semakin besar
keuntungan yang mereka peroleh.

Bagaimana nilai tambah berkontribusi untuk menciptakan diferensiasi?

Menawarkan nilai tambah saja tidak cukup untuk mengamankan keuntungan jangka
panjang. Sebuah perusahaan harus bersaing dengan pesaing lainnya dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mengesinambungkan keuntungan, perusahaan
harus menawarkan nilai yang lebih baik daripada pesaing.

Karena bisnis harus mengungguli pesaing di pasar, mereka harus menciptakan faktor
pemikat bagi pelanggan. Bagi konsumen, itu adalah alasan mengapa mereka harus membeli
produk dari perusahaan alih-alih produk pesaing. Nilai yang mereka tambahkan harus lebih
baik daripada yang ditawarkan pesaing.

Menambah nilai dengan mendiferensiasi penawaran bisa melalui beberapa cara.


Misalnya, perusahaan smartphone menambahkan fitur dan fungsi produk seperti dengan
membenamkan kamera beresolusi tinggi. Menawarkan kenyamanan dan menu spesial juga
menjadi cara bagi bisnis restoran untuk menarik pelanggan dan membedakan layanan yang
mereka sediakan dengan milik pesaing.

Bagaimana bisnis membangun loyalitas dengan menawarkan nilai tambah?

Ketika pelanggan puas dengan nilai yang ditambahkan oleh perusahaan, mereka akan
terus membeli. Mereka kemungkinan juga bersedia merekomendasikan produk ke kerabat
atau orang sekitar mereka. Itu bisa menghemat biaya promosi.

Selanjutnya, mempertahankan kepuasan dengan menawarkan nilai yang unggul


menjadi jalan untuk membangun hubungan kuat yang menguntungkan dengan pelanggan
dalam jangka panjang. Pelanggan loyal dan terus mengalirkan uang ke perusahaan. Dan,
mereka enggan beralih ke produk pesaing.

Bagaimana menghitung nilai tambah?

Rumus nilai tambah adalah sangat sederhana. Untuk menghitungnya, kita hanya
mengurangkan harga jual produk dengan biaya input. Berikut adalah persamaan
matematisnya:

Nilai tambah = Harga jual per unit – Biaya input per unit
Untuk mengaplikasikan contoh di atas, sekarang, mari kita ambil contoh sederhana.
Sebuah produsen menghabiskan $20 untuk membeli benang untuk membuat sebuah baju dan
menjualnya seharga $35 per unit. Di sisi lain, produsen benang memproses kapas yang dibeli
dari petani seharga $15.

Dari kasus tersebut, kedua produsen menambahkan nilai ke input sebesar:


Produsen baju =$35 – $20 = $15
Produsen benang = $20 – $15 = $5

Contoh lainnya adalah sebuah produsen menjual sepasang sepatu seharga $56. Untuk
memproduksinya, produsen tersebut mengeluarkan biaya sebesar $21. Dalam kasus ini, dia
menambahkan nilai sebesar $35 ($56 – $21).

Bagaimana menambahkan nilai ?

Ada berbagai cara untuk menambahkan nilai ke produk. Dan, secara umum,
sebagaimana formula di atas, bisnis bisa melakukannya dengan dua cara: meningkatkan harga
yang bersedia dibayar konsumen, menurunkan biaya input, atau kombinasi keduanya.

Perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah pada setiap tahap rantai nilai. Misalnya,
mereka hanya menggunakan bahan baku berkualitas untuk menghasilkan produk berkualitas.
Atau mereka memiliki sistem logistik yang efisien, memungkinkan proses produksi lancar
dan pengiriman barang ke pelanggan lebih cepat.
Alternatif lain yang mungkin adalah dengan menawarkan kebijakan kredit yang
lunak. Contoh lainnya adalah merekrut karyawan berkualitas untuk melayani dan berinteraksi
dengan pelanggan.

Sementara itu, dari aspek produk, menambahkan nilai bisa dengan menawarkan :
Kenyamanan. Ambil contoh bisnis hotel. Mereka bisa menciptakan nilai menawarkan
panorama yang indah dan kamar tidur berkelas.
Penghematan waktu. Perusahaan makanan saji adalah contoh bagus, di mana mereka
menghemat waktu orang-orang yang sibuk daripada mereka harus menyiapkan makanan
mereka sendiri.
Fitur atau fungsi tambahan. Misalnya, perusahaan smartphone meningkatkan kapasitas
penyimpanan pada produk mereka. Atau, mereka memasang kamera beresolusi tinggi di
produk mereka.
Layanan pelanggan. Misalnya, perusahaan memberikan layanan pengiriman ke rumah
pelanggan. Contoh lainnya adalah dengan menawarkan pemasangan produk di rumah
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai