Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK AHLI 2

A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Definisi Antropologi menurut para ahli :
1) William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2) David Hunter:Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.
3) Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa antropologi merupakan
sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berperilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap
manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
B. Ruang Lingkup Antropologi
Hal-hal yang membedakan perhatian antropologi dari ilmu-ilmu sosial yanglain terletak
pada perhatian antropologi pada bidang-bidang berikut:
1) Masalah sejarah perkembangan manusia sebagai makhluk sosial.
2) Keanekaragaman manusia dari segi ciri tubuhnya.
3) Penyebaran warna bahasa berbagai suku bangsa.
4) Keragaman warna kebudayaan.
Secara makro, antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni antropologi fisik dan
antropologi budaya.
1.Antropologi Fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organism biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan memnyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Melaui aktivitas analisis yang mendlam terhadap fosil-fosil dan
pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antropologi fisik berusaha
melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekaran ini (Haviland, 1999: 13)
2.Antropologi Budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun
cara hidupnya dalam masyarakat. Menrut Haviland (1999:12) cabang antropologi budaya ini
dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistic, dan etnologi.
C. MANFAAT ANTROPOLOGI
1. Dapat mengetahui pola prilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku bangsa.
2. Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
3. Dapat menimbulkan toleransi yang tinggi yang disebabkan pengetahuan terhadap tata
pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan sesuai
karakteristik daerah masing-masing.
4. Dapat memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang berbeda-beda.
5. Dapat mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat sehingga mampu
memberi suatu gagasan untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam lingkungan
masyarakat tersebut.
6. Lebih mudah mencari solusi dari suatu masalah
7. Pembangunan bangsa dan negara yang lebih maju.
8. Menjadikan kita bersyukur kepada Allah Swt.

D. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA


1.Hubungan antropologi dengan psikologi
Hal itu tampak karena dalam psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia
dan proses-proses mentalnay. Dengan demikian, psikologi membahas factor-faktor penyebab
perilaku manusia secara internal, seperti motivasi, minat, sikap, konsep diri, dan lain-lain.
Sedangkan dalam antropologi, khususnya antropologi budaya, lebih bersifat factor eksternal,
yaitu lingkungan fisik, lingkungan keluarga dan lingkungan social dalam arti luas.
2.Hubungan antropologi dengan ilmu geografi
Kita dapat melihat bahwa geografi atau ilmu bumi itu mencoba mencapai pengertian
tentang keruangan (alam dunai) ini dengan memberi gambaran tentang bumi serta
karakteristik dari segala macam makhluk hidup yang menduduki muka bumi. Dia antara
berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu, terdapat sifatnya yang
beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha menyelami
keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis, maupun budayanya (Koenjtaraningrat,
1981: 36).
3.Hubungan antara antropologi dengan ilmu sejarah
Antropologi dan ilmu sejarah saling mengisi, baik dari segi metodologi ataupun dari
segi penyediaan sumber-sumber datanya. Sumber-sumber sejarah banyak membantu
antropologi, dan sebaliknya antropologi memberi sumbangan besar terhadap penulisan
sejarah. Konsep-konsep antropologi tentang kehidupan masyarakat akan memberi pengertian
dan informasi yang diperlukan oleh para ahli sejarah untuk mengisi latar belakang dari suatu
peristiwa politik dalam sejarah yang menjadi obyek penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai