Anda di halaman 1dari 2

‫صلِ ِح ْينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم َواِ َم ۤا ِٕى ُك ۗ ْم اِ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا فُقَ َر ۤا َء يُ ْغنِ ِه ُم هّٰللا ُ ِم ْن فَضْ لِ ٖ ۗه َوهّٰللا ُ َوا ِس ٌع َعلِ

ْي ٌم‬
ّ ٰ ‫َواَ ْن ِكحُوا ااْل َيَامٰ ى ِم ْن ُك ْم َوال‬
Terjemahan
Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika
mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan
Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.
Sunah Rasulullah
Berikut hadisnya: "Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan
sunnahku, bukan bagian dariku. Maka menikahlah kalian, karena aku bangga dengan
banyaknya umatku (di hari kiamat)." (HR. Ibnu Majah no. 1846, dishahihkan Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah no. 2383)
2. memelihara kesucian diri
1. Memenuhi Tuntutan Fitrah. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan rasa tertarik
kepada lawan jenisnya. ...
2. Menghindari Perusakan Moral. Allah telah menganugerahi manusia dengan berbagai
nikmat, salah satunya adalah fitrah untuk berhubungan seksual. ...
3. Mewujudkan Ketenangan Jiwa. ...
4. Menyambung Keturunan
3. Menurut jumhur ulama hukum asal perkawinan adalah wajib hukumnya. Sedangkan
Syafi'iyyah mengatakan bahwa hukum asal perkawinan adalah mubah. Dan seseorang
dibolehkan melakukan perkawinan dengan tujuan mencari kenikmatan. Hukum Perkawinan
ada lima macam yaitu Wajib, Sunnah, Haram, Makruh dan Mubah

wajib hukumnya jika seseorang telah memiliki kemampuan untuk berumah tangga, baik
secara fisik maupun finansial, serta jika dirasa sulit baginya untuk menghindari zina. 

sunnah jika seseorang sudah mampu dan siap membangun rumah tangga, namun dia dapat
menahan diri dari segala perbuatan yang mengarah pada zina.

mubah atau boleh dilakukan, ketika jika menikah hanya untuk memenuhi syahwat saja dan
bukan bertujuan untuk membina rumah tangga sesuai syariat Islam, tapi dia juga tidak
dikhawatirkan akan menelantarkan istrinya.

makruh ketika seseorang memang tidak menginginkan untuk menikah karena faktor


penyakit ataupun wataknya.

haram ketika seseorang tidak memiliki kemampuan atau tanggung jawab untuk membangun
rumah tangga
4.Dalam hadis dari Aisyah RA menjelaskan, Nabi SAW bersabda, "Satu dua kali isapan tidak
mengharamkan atau satu dua kali susuan." Hadis ini diriwayatkan Muslim dari jalur sanad
Aisyah,

Disisi lain hadis Sahlah juga yang menceritakan tentang Salim. Sesungguhnya Nabi SAW
bersabda kepadanya, "Susuilah dia lima kali susuan." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam
Malik dalam Al Muwatha. Bersumber dari Aisyah tentang kisah penyusuan Salim.

5. Abu Ubaid dan Abu Tsaur menjelaskan satu atau dua kali hisapan tidak menyebabkan
keharaman. Adapun yang menyebabkan keharaman adalah isapan ketiga hingga lebih.
Imam syafii ,penyebab keharaman menyusu ialah lima kali isapan.
sayyid sabiq berpendapat bahwa menyusu dengan satu kali hisapan,kata 1 kali susuan
adalah dengan mengartikan bahwa maksudnya adalah menyusu dalam ukuran sedikit dan
tidak membuatnya kenyang
5. Nikah Syighar Nikah Syighar yaitu seorang pria mengawinkan wanita yang telah dibawah
perwaliannya dengan pria lain, dengan syarat pria ini mengawinkan pula wanita yang
dibawah perwaliannya dikawinkan dengannya tanpa adanya mahar dari keduanya
nikah mut'ah adalah perkawinan sementara atau perkawinan terputus, di mana seorang
laki-laki melakukan perkawinan dengan seorang perempuan untuk waktu yang telah
ditentukan nikah mut'ah dapat diartikan sebagai nikah atau kawin kontrak.
Nikah muhallil adalah nikah yang dimaksudkan untuk menghalalkan bekas istri yang telah
ditalak tiga kali. Imam Malik berpendapat bahwa nikah muhallil dapat dibatalkan.
Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa nikah muhallil itu sah

Anda mungkin juga menyukai