Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER

MANFAAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU

DOSEN :

IKA MARDIYANTI, S.S.T., M.KES


0711788

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. SITI MUFARROCHAH (1230121019)


2. HASTANI FITRI ASRI D.J (1230121020)
3. MEILIEZA AYUDHIA C. (1230121021)
4. MALIKHATUS SALAMAH (1230121022)
5. TAMARA AGUSTIN (1230121023)
6. ELOK NUR ABIDAH (1230121024)
7. NUR AZIZAH (1230121025)
8. WIDAYATI (1230121026)
9. KHULUD (1230121027)

PRODI S1 KEBIDANAN ALIH JENJANG

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang terjadi pada usia subur adalah
infertilitas. Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk mengandung sampai
melahirkan bayi hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan
tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun/setelah memutuskan untuk mempunyai anak.
Jenis infertilitas terbagi menjadi dua, yakni infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infertilitas baik primer maupun sekunder
dari segi pria, wanita, maupun faktor lain. Dari segi wanita masalah pada serviks, tuba,
ovarium, vagina, uterus dan gangguan ovulasi. Dari segi pria masalah seperti faktor
koitus, ejakulasi, pekerjaan dan faktor lain dapat menyebabkan kejadian infertilitas.
Faktor usia dan gaya hidup juga tak luput dari penyebab infertilitas sekunder.
Teknologi reproduksi berbantu mencakup semua perawatan dari segala bentuk
gangguan infertilitass di mana sel telur dan sperma keduanya ditangani di luar tubuh
manusia, seperti fertilisasi in vitro (IVF), injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI), dan
lainnya. Dalam pengobatan ART, seorang wanita akan melakukan suntikan hormon untuk
menginduksi pertumbuhan simultan dan pematangan dari sel telur (biasanya 10-15 oosit).
Kemajuan tersebut dipantau dengan tes darah dan pemeriksaan USG.
Meningkatnya penggunaan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive
Technology (ART) selama dua dekade terakhir telah memungkinkan ribuan pasangan
infertil untuk memiliki anak, saat ini mencapai 1% dari semua kelahiran dan 18% dari
kelahiran kembar di Amerika Serikat. Prosedur ART secara signifikan meningkatkan
risiko kehamilan kembar, baik monokorion dan dikorion, dengan risiko yang terkait
dikaitkan dengan kehamilan ini. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan
risiko kelainan kromosom, berat lahir rendah, dan kelahiran prematur. Beberapa hasil
ART juga menunjukkan hubungan antara penggunaan IVF dan cacat lahir, hasil
perkembangan saraf yang merugikan, preeklamsia, kematian perinatal, plasenta previa,
dan peningkatan kelahiran sesar.
1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teknologi Reproduksi Berbantu
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), Teknologi Reproduksi
Berbantu (TRB/Assisted Reproductive Technology) adalah prosedur medis di bidang
fertilitas dengan melakukan manipulasi pada oosit dan sperma bertujuan agar terjadi
kehamilan (CDC, 2019). Teknologi reproduksi berbantu dibagi menjadi tiga macam,
yaitu :
1. IVF (In Vitro Fertilization) adalah prosedur medis fertilisasi in vitro berupa
pengambilan oosit, difertilisasi dengan sperma, dilanjutkan melakukan transfer
embrio ke uterus ibu.
2. GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer) adalah tandur alih gamet intratuba
menggunakan laparoskopi untuk transfer oosit yang belum difertilisasi dan sperma
ke dalam saluran tuba.
3. ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer) adalah tandur alih zigot intratuba berupa
transfer sel telur yang sudah dibuahi menggunakan laparoskopi masuk ke dalam
saluran tubafalopi.

2.2. Manfaat Teknologi Reproduksi Berbantu

Anda mungkin juga menyukai