Anda di halaman 1dari 10

Daring 1

Pengertian dan jenis Pesawat Angkat

A. Pengertian Pesawat Angkat


Pesawat Angkat adalah suatu pesawat yang digunakan untuk memindahkan barang- barang
dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak tertentu. Proses pemindahan tidak secara terus
menerus, tetapi secara periodik. Proses pemindahan secara terus menerus dilakukan pada alat-
alat pengangkut, misalnya ban-ban pengangkut, elevator, dongkrak, kerek dan lain-lain. Suatu
pesawat angkat tidak mungkin akan dapat bekerja tanpa adanya tenaga yang dibutuhkan atau
disuply kepada pesawat angkat tersebut, misalnya tenaga manusia, pneumatik, hidrolik maupun
listrik.
Menurut proses geraknya pesawat angkat dapat dibedakan, antara lain :
a) Gerak tegak (vertical). Dilakukan dengan dongkrak, kerek dan lain-lain dengan jarak
tidak terlampau tinggi, dilakukan oleh tenaga manusia. Sarana angkut vertikal yang
digunakan pada suatu bangunan yang besar dan tinggi yang nyaman untuk aktifitas
perpindahan orang dan barang yang bekerja secara mekanik eletrik adalah :
Elevator (lift)
Eskalator
Travelator/moving walk.
b) Gerak datar (horisontal), terutama dilakukan oleh ban-ban jalan.
c) Gerak vertikal dan horizontal, dilakukan derek, crane jalan, di mana setelah beban
diangkat naik (vertikal) baru kemudian mendatar.
d) Gerak lengkung (lingkaran) mendatar, yaitu gerakan bertumpu pada suatu sumbu (tiang
putar) vertikal (crane putar).
e) Gerak lengkung arah tegak pada suatu bidang vertikal. Biasanya tidak penuh satu
lingkaran, hanya satu segmen, yaitu gerakan bertumpu pada suatu sumbu putar
(horisontal).
Pesawat angkat dikelompokkan dalam empat jenis yaitu: tuas, bidang miring, katrol, dan roda
berporos. Keempat jenis pesawat angkat tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.
1). Tuas
Pernahkah kamu kesulitan menggeser bongkahan batu yang besar? Bagaimana caranya
agar batu dapat digeser? Alat yang dapat membantu untuk menggeser batu yang besar adalah
linggis. Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit.
Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang
digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika
mengungkit suatu benda yaitu :
 Beban (B), merupakan berat benda .
 Titik tumpu (TT), merupakan tempat bertumpunya suatu gaya.
 Kuasa (K). merupakan gaya yang bekerja pada tuas.
Tuas/linggis dapat digambarkan secara sederhana berdasarkan posisi atau kedudukan
beban, titik tumpu, dan kuasa.
Tuas digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan
tuas golongan ketiga.

Sumber : Image:tuas.jpg

a). Tuas golongan pertama

Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh
tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat
pencabut paku.
b. Tuas golongan kedua

Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titik tumpu dan kuasa. Contoh
tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat
pemecah kemiri, pembuka tutup botol.

c. Tuas golongan ketiga

Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban. Contoh
tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.
2). Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda
ketinggiannya. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah
melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan
menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar
ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu
dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil.

Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh
untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga terdapat pada
beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang
miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.

Sumber : Image:kampak.jpg

3). Katrol (Kerek)

Katrol adalah sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali dan dipakai untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
Ada bermacam-macam jenis katrol (kerek), yaitu :
a) Kerek tetap.
b) Kerek lepas.
c) Kerek majemuk
d) Kerek spanyol
e) Kerek ganda
f) Kerek weston.
4) Roda berporos.
Roda berporos fungsinya hampir sama dengan katrol yang berbeda hanyalah
konstruksinya dan mekanisme gerakannya. Jenis-jenis roda berporos adalah :
a). Poros Gulung
Poros gulung adalah sebuah tabal atau tabung yang dipergunakan untuk menggulung tali
dimana beban dapat diangkat atau diturunkan. Terbagi dalam dua jenis :
 Poros gulung yang menggunakan satu tabal/tabung.
 Poros Gulung Differensial yang konstruksinya sama dengan poros gulung, namun dalam
satu poros di pasang 2 tabal yang tidak sama diameternya.
b).Dongkrak
Adalah setangkai batang bergigi yang digerakkan oleh sebuah roda gigi dan bandul/tuas
dan dipakai untuk mengangkat benda. Contoh : Mengganti ban roda kendaraan (mobil).
Ada bermacam-macam jenis dongkrak, yaitu :
 Dongkrak ringan
 Dongkrak ringan penghantar berganda
 Dongkrak ulir
 Dongkrak inggris
 Dongkrak inggris dengan penghantaran berganda.
c). Lir.
Lir adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengangkat benda dengan perantaan
perbandingan roda gigi .Contohnya pada alat pengangat jangkar kapal.
Lir terdiri dari :
 Lir tangan digerakkan dengan tenaga manusia, dengan perantaraan sepasang roda
gigi.
 Lir tangan penghantar ganda digerakan dengan tenaga manusia atau listik dengan
perantaraan dua pasang roda gigi.
 Lir tangan dengan poros gulung differensial digerakan dengan tenaga manusia atau
listik dengan perantaraan dua buah poros dan roda gigi

B. Dasar-dasar Perhitungan Pesawat Angkat


Pada ilmu pesawat angkat perhitungan didasari dengan dua pengertian antara lain :
 Pengertian dan perhitungan tentang keseimbangan
 Pengertian dan perhitungan tentang usaha.
Dasar pengertian dan perhitungan ini adalah sangat penting untuk dipelajari supaya lebih mudah
dalam mempelajari ilmu tentang pesawat pengangkat.
a) Pengertian dan perhitungan tentang keseimbangan.
Akibat bekerjanya suatu gaya, menyebabkan berubahnya dimensi atau bentuk suatu benda
dan akan mempengaruhi gerak benda itu. Gerak suatu benda dapat dianggap terdiri dari gerak
benda itu sebagai keseluruhan, yaitu gerak translasinya dan gerak rotasi. Pada umumnya satu
gaya saja yang bekerja pada suatu benda mengakibatkan perubahan, baik gerak rotasinya
maupun gerak translasi. Akan tetapi apabila satu benda bekerja beberapa gaya sekaligus
mungkin mengakibatkan saling meniadakan, sehingga tidak menyebabkan perubahan pada benda
tersebut, baik gerak translasi maupun gerak rotasinya. Bila demikian halnya, maka dikatakan
benda dalam keadaan keseimbangan. Ini berari bahwa :
 Benda itu sebagai satu keseluruhan tetap diam, atau bergerak menurut garis lurus dengan
kecepatan konstan.
 Benda itu tidak berotasi sama sekali, atau berotasi dengan kecepatan konstan.
Apabila sebuah benda dalam keseimbangan, maka resultan dari semua gaya yang bekerja
pada benda itu sama dengan nol. Dan jika dua buah gaya besarnya sama, arahnya berlawanan
dan mempunyai garis kerja yang sama, maka akan menghasilkan jumlah momen gaya yang sama
dengan nol. Dalam keadaan demikian benda akan diam tidak berotasi atau berotasi dengan
kecepatan tetap. Dengan demikian secara analitik syarat keseimbangan momen sebagai berikut :
Syarat Keseimbangan momen ΣM=0.√

Momen adalah hasil kali antara besarnya gaya dengan jarak tersebut terhadap suatu titik.
Menurut arah berputarnya gaya terhadap suatu titik, dibedakan dengan dua tanda
yaitu :
 Tanda Positif ( + ) : untuk arah berputarnya gaya searah dengan putaran jarum jam.
 Tanda Negatif ( - ) : untuk arah berputarnya gaya berlawanan dengan putaran jarum jam.
Contoh :

a b
P G

Momen gaya P terhadap A MP-A


Momen gaya G terhadap A MG-A

Satuan momen : Kg m, Kg cm, Ton m, Newton meter dan sebagainya.


Pengertian momen dipergunakan dalam perhitungan pada alat angkat sederhana, yakni ungkit /
tuas / linggis.
Pengertian momen setimbang, jika jumlah momen gaya = 0 ΣM = 0
√ Jumlah momen gaya terhadap suatu titik = 0
Contoh soal:
Sebuah linggis dipakai untuk menaikkan benda seberat 500 kg, panjang linggis 20 cm, di mana
letak titik tumpu agar benda tersebut dapat diangkat dengan mudah (setimbang)?
Jawab:
A 300 B

G X C 300-X P = 20

Diketahui : G = 500 kg
AB = 300 cm
P = 20 kg
AC = X
BC = (500-X) cm
Hitung jarak X !

Hitungan : ΣMC = 0
= MG - C + MP - C = 0
= 500 X + 20 (300-X) = 0
= 500 X - 6000 + 20X = 0
520X = 6000
4800
X= = 11,5 cm
120
Jadi jarak AC = 40 cm
BC = 240 - 40 = 200 cm.
Atau
- GX ± P (240 – X) = 0
- 100X = -20 (240 - X)
- 100 X = -480 + 20X
- 120X = 4800
4800
X= = 40 cm
120

b). Pengertian dan perhitungan tentang usaha.


Usaha didefinikan sebagai perkalian antara gaya dengan perpindahan (jarak) yang
ditempuh. Jadi, seseorang yang mendorong meja belum dikatakan melakukan usaha jika meja
yang didorongnya belum bergerak meskipun orang tersebut telah mengerahkan segenap
tenaganya. Demikian juga dengan orang yang naik sepeda pada jalan yang menurun.walaupun
berpindah tempat, orang tersebut tidak dikatakan melakukan usaha. Hal itu disebabkan gaya
yang menyebabkan sepeda tersebut bergerak bukan gaya otot, melainkan gaya grafitasi bumi.
Telah disebutkan bahwa usaha didefinikan sebagai hasil kali antara gaya dan
perpindahan. Dengan kata lain, suatu gaya dikatakan melakukan usaha terhadap suatu benda atau
beban jika gaya tersebut dapat menyebabkan perpindahan benda atau beban yang dikenainnya.
Dalam pesawat angkat gaya yang menyebabkan perpindahan benda dikenal dengan istilah Gaya
angkat dan gaya turun.
Karena dalam pesawat angkat terdapat proses pengangkatan dan penurunan beban gaya, oleh
sebab itu maka pada pesawat angkat berlaku :
Usaha beban = usaha gaya
run.
Jika beban L (kg) dipindahkan sejauh X (m), dengan gaya K (kg), dan gaya tersebut berpindah Y
(m), maka
Usaha beban = L . X (kgm)
Usaha gaya = K . Y (kgm)
Usaha beban = Usaha gaya L.X = K. Y

K.Y
L=
X

Contoh soal :
Sebuah kotak kayu yang terletak dilantai datar didorong dengan gaya L sebesar 40 kg. Kotak
tersebut bergeser sejauh 2 meter. Hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya itu.
Penyelesaian :
Diketahui : L = 40 kg
X = 2 meter
K = ?
Jawab : K =L.X
= 40 kg . 2 meter
= 80 kgm.
Jadi usaha yang dilakukan terhadap kotak adalah 80 kgm.

Rangkuman
1. Pembagian alat angkat sesuai dengan arah gerakannya yaitu :
 Gerak tegak (vertical
 Gerak datar (horisontal)
 Gerak vertikal dan horizontal
 Gerak lengkung (lingkaran)
 Gerak lengkung arah tegak pada suatu bidang vertical
2. Pesawat angkat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu: tuas, bidang miring, katrol, dan
roda berporos.
3. Katrol adalah sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali dan dipakai untuk mempermudah
pekerjaan manusia.
4. Poros gulung adalah sebuah tabal atau tabung yang dipergunakan untuk menggulung tali
dimana beban dapat diangkat atau diturunkan
5. Lir adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengangkat benda dengan perantaan
perbandingan roda gigi .Contohnya pada alat pengangat jangkar kapal.
6. Dasar pengertian tentang alat-alat angkat yakni :
a. Keseimbangan .
Syarat : Jumlah momen-momen gaya terhadap titik keseimbangan sama dengan nol.
ΣM=0.√
Tanda momen :
 Positif jika sesuai dengan arah jarum jam.
 Negatif jika berlawanan dengan arah jarum jam.
7.Usaha gaya adalah perkalian antara gaya dengan jarak yang ditempuh.

Usaha beban = usaha gaya

Anda mungkin juga menyukai