Anda di halaman 1dari 5

PANITIA DISKUSI KEBANGSAAN

PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA (PIKI)


KOTA DEPOK
Sekretariat: Jl. Merdeka Blok AA No. 18 Depok Timur, Telp. 021-77826716, 081223493211

Nomor : 04/PDK/PIKI-DPK/X/17 Depok, 27 Oktober 2017


Lamp. : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Bantuan Dana

Kepada Yth. :

______________________
di
Tempat

Dengan hormat,
Saat ini Negara Republik Indonesia baru saja diramaikan dengan demo-demo atas Perppu
No. 2/2017 tentang Perubahan UU No. 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Ormas dilarang
melakukan kegiatan yang mengancam kedaulatan NKRI, dan/atau menganut, mengembangkan, serta
menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila. Selain itu, persoalan Intoleransi
masih terus menjadi hal yang mengemuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kota Depok juga tidak terhindar dari persoalan Intoleransi. Bahkan hasil penelitian Setara
Institute Tahun 2015 yang di publis pada Tahun 2016, Kota Depok termasuk 5 besar Kota/Kabupaten
Intoleransi di Indonesia. Memperhatikan kondisi diatas dan sebagai wujud panggilan Intelektual Kristen
yang ada di Kota Depok, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia
(PIKI) Kota Depok akan melaksanakan Diskusi Kebangsaan “INTOLERANSI BUKAN INDONESIA”
yang akan diadakan pada hari Jumat, 10 November 2017, Jam 18.00 hingga 21.30 WIB bertempat di
Restoran Simpang Raya, Jln. Margonda Raya No. 264.
Sehubungan dengan kegiatan diatas, kami mohon kesediaan Bapak / Ibu memberikan bantuan
dana guna mendukung kelancaran kegiatan Diskusi Kebangsaan tsb.
Demikianlah permohonan ini kami sampaikan. Terima kasih untuk perhatian dan bantuan yang
bapak berikan.

Teriring salam dan doa kami,


Panitia Diskusi Kebangsaan PIKI Kota Depok Tahun 2017

Boy Loen, SE, MM Steven Supit, SH


Koordinator Sekretaris

Mengetahui,
DPC PIKI Kota Depok

Mangaranap M. Sinaga, SE, MH


Ketua
PANITIA DISKUSI KEBANGSAAN
PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA (PIKI)
KOTA DEPOK
Sekretariat: Jl. Merdeka Blok AA No. 18 Depok Timur, Telp. 021-77826716, 081223493211

PROPOSAL DISKUSI KEBANGSAAN


DPC PIKI DEPOK

A. LatarBelakang
Isu intoleransi di Indonesia menguat setelah kasus intoleransi menjadi pemberitaan di media
massa maupun media elektronik, termasuk kasus-kasus yang disebarluaskan melalui media social
berupa ujaran kebencian, intimidasi maupun pernyataan sikap yang berujung pada kekerasan yang
dilakukan oleh kelompok suku maupun agama tertentu terhadap kelompok lain. Terutama aksi
kelompok mayoritas untuk menekan kelompok minoritas di beberapa daerah di Indonesia, seperti yang
terjadi di Aceh Singkil, kasus Tolikara, Perda Binjai yang menetapkan aturan adopsi anak yang hanya
dapat dilakukan oleh pemeluk agama mayoritas dan razia yang kerapkali dilakukan FPI terhadap
kelompok minoritas, yang pada akhirnya memunculkan protes diberbagai daerah di Indonesia seperti di
Sulawesi Utara, Bali, Papua, maupun Kalimantan. Hal ini sangat disayangkan karena kasus tersebut
merupakan bentuk pembangkangan terhadap tatanan hidup yang telah dibangun berdasarkan nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Pada tahun 2015 The Wahid Institute mencatat terdapat 506 kasus pelanggaran kebebasan
beragama dan berkeyakinan.Selain itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Yayasan Denny JA pada
tahun 2012 juga mengungkapkan bahwa sebanyak 15 hingga 80 persen warga Indonesia tidak nyaman
hidup berdampingan dengan orang berbeda identitas. Dari hasil survey juga diketahui sebanyak 67,8
persen warga merasa tidak nyaman ketika bertetangga dengan orang berlainan agama. Fakta tersebut
menunjukan adanya intoleransi yang cukup mengkhawatirkan dan merupakan ancaman bagiNKRI.
Setara Institute juga mengeluarkan data yang menunjukan bahwa Depok masuk dalam lima besar kota
intoleran di Indonesia. Hal ini tentu bukan hal yang bisa disepelekan karena data tersebut didukung
dengan adanya kasus-kasus yang terjadi di wilayah Kota Depok, diantaranya pelarangan ibadah-ibadah
rumah tangga, sulitnya mendapat ijin membangun (IMB) rumah ibadah di wilayah Kota Depok, serta
adanya gap antara kelompok agama dan suku. Menurut laporan Setara dan Wahid Institut bahwa kasus
tersebut juga terkait dengan adanya aturan pemerintah yang diskriminatif, sehingga merugikan
pemeluk agama minoritas. Selain itu, tidak ada ketegasan pemerintah dalam melindungi hak-hak setiap
pemeluk agama sehingga membuka ruang bagi kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan razia
dan penolakan secara terang-terangan kepada kelompok lain. Tidak hanya sampai disitu, diskriminasi
juga terjadi dalam hal penyewaan kost dan kontrak rumah di daerah Margonda, Cimanggis, Tapos dan
Sukmajaya. Calon penyewa harus menunjukan kartu identitas guna di cek latar belakang agama sebagai
syarat untuk menempati.
Kasus-kasus intoleransi di Indonesia, termasuk di Kota Depok terjadi akibat kurangnya
penanaman nilai Pancasila dimasyarakat, terutama di kalangan usia sekolah. Meluasnya paham-paham
tertentu juga turut membenturkan kepercayaan kelompok dengan nilai-nilai pancasila sebagai
pemersatu bangsa. Pancasila sebagai dasar Negara seharusnya dijadikan landasan hidup karena
perwujudan dari nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia tanpa
memandang suku dan agama. Selain penanaman nilai Pancasila, keadaan ini juga diperparah dengan
dikeluarkannya regulasi diskriminatif yang memberatkan kelompok minoritas baik ditingkat pusat
maupun daerah. Untuk beberapa kasus seperti yang dikemukakan diatas, Negara terlihat gagal
melindungi hak-hak setiap warga negara.Namun fenomena akhir-akhir ini justru menunjukan bahwa
menguatnya masalah intoleransi di Indonesia lebih mencerminkan konflik kepentingan yang coba
dimainkan beberapa actor politik untuk kepentingan pribadi dan kelompok dalam perebutan
kekuasaan. Sehingga masyarakat sengaja dibenturkan dengan isu agama dan suku untuk meloloskan
kepentingan pribadi.
PANITIA DISKUSI KEBANGSAAN
PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA (PIKI)
KOTA DEPOK
Sekretariat: Jl. Merdeka Blok AA No. 18 Depok Timur, Telp. 021-77826716, 081223493211

Untuk menyikapi masalah intoleransi, DPC PIKI KOTA DEPOK mencoba memberikan sumbangsih
pemikiran untuk menjaga Indonesia dan Kota Depok dari ancaman disintegrasi bangsa dengan mencari
solusi dan mengangkat nilai-nilai Pancasila sebagai perekat keragaman di Indonesia dan Kota Depok
khususnya melalui diskusi kebangsaan dengan tema “Intoleransi, Bukan Indonesia”. Diskusi ini adalah
bentuk komitmen PIKI sebagai organisasi Intelektual yang kritis dan tetap mengedepankan tujuan
Negara sebagai tujuan bersama.
Sebagai akhirnya, kegiatan ini juga akan menjadi rekomendasi bagi Pemerintah Kota Depok,
DPRD Kota Depok dan setiap pemangku kepentingan yang ada di Kota Depok, termasuk memberikan
sumbangsih pemikiran bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sasaran dari diskusi “Intoleransi Bukan Indonesia” adalah Masyarakat, Pemerintah Kota,
Pemuda, Mahasiswa dan Tokoh Agama di Kota Depok.

B. TujuanPelaksanaan
Diskusi Kebangsaan yang mengangkat tema “Intoleransi Bukan Indonesia” ini bertujuan untuk :
1. Memberikan pemahaman akan pentingnya toleransi di Indonesia
2. Menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu bangsa
3. Membangun kembali rasa nasionalisme bagi peserta diskusi
4. Mendiskusikan bahaya-bahaya radikalisme bagi keutuhan bangsa
5. Menjembatani semua pihak dalam menyelesaikan persoalan intoleran di Kota Depok
6. Sebagai rekomendasi bagi pemangku kebijakan di Kota Depok

C. Teknis Kegiatan
Diskusi ini menampilkan beberapa orang pembicara yang mengemukan hasil survey dan pengalaman
dari aspek-aspek sudut pandang yang berbeda dengan topik yang sama mengenai masalah
intoleransi dan nilai-nilai pancasila, dan dipandu oleh seorang moderator yang dibantu oleh seorang
notulensi untuk mencatat hasil diskusi. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
setelah materi disampaikan dan moderator mengkoordinasikan jalannya diskusi.

D. NamaKegiatan: “Intoleransi Bukan Indonesia”

E. Peserta
Target dari peserta kegiatan ini berjumlah 100 orang dari kalangan Akademisi, Pemerhati masalah
intoleransi dan kebangsaan, Pemerintah, Tokoh Lintas Agama, dan pemuda/mahasiswa.

F. Tempat/Waktu
Restoran Simpang Raya, Jl. Margonda Raya No.264, Kota Depok (seberang Hotel Bumi Wiyata).
Pada hari Senin, 06 November 2017.
18.00 - 18.45 Registrasi dan makan malam
18.45 - 19.00 Doa Pembukaan dan Sambutan:
1. Ketua Pelaksana Diskusi Kebangsaan
2. Ketua Umum MPH PGI-S Kota Depok
3. DPP Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia
19.00 - 20.30 Diskusi Kebangsaan “Intoleransi Bukan Indonesia”
Keynote Speaker:
1. Hendrik Tangke Allo, S.Sos (Ketua DPRD Depok)
2. Dr. Theo Litay, SH, MH (Deputy Bid. Hukum KSP / WaKetum DPP PIKI)
Pembicara :
1. Mangaranap Sinaga, SE., MH (Ketua DPC PIKI Depok)
2. Bonar Tigor Naipospos (Wakil Ketua Setara Intitute)
PANITIA DISKUSI KEBANGSAAN
PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA (PIKI)
KOTA DEPOK
Sekretariat: Jl. Merdeka Blok AA No. 18 Depok Timur, Telp. 021-77826716, 081223493211

3. M. Subhi (Peneliti Wahid Institute / Kord. GusDurian Kota Depok)


4. Raden Salamun Adiningrat, S.Sos, S.Pd

Moderator : Anthony C. Siregar, S.Si,. M.Th

20.30-21.30 Diskusi
21.30-21.45 Penutup

G. Susunan Panitia

Kordinator : Boy Loen, SE, MM


Sekretaris : Stefen Supit, SH
Wkl.Sekretaris : Yemima Msiren, S.IP
Bendahara : Drs. Imannuel Pratomojati, MM
Anggota : Pdt. Romy S. Palit, M.Th
Pdt. Beba Zega, M.Th
Dr. Drs. Agus Eddy Pramono, ST
Andry Jatmi Memed, S.Sos,. M.IP
Ion Sihombing, S.Pd
Teddy H.Edward Delope, SE
Frans Marsel Simonis

H. Sekretariat:
DPC Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia – Kota Depok, Jawa Barat
Contact Person : Mangaranap Sinaga (0878-8135-4333), YemimaMsiren (0812-2349-3211)
Email : ranap.sinaga@gmail.com

I. PENUTUP
Demikian Term of Reference ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Depok, 28 Oktober 2017


Teriring salam dan doa kami,
Panitia Diskusi PIKI Kota Depok Tahun 2017

Boy Loen, SE, MM Steven Supit, SH


Koordinator Sekretaris

Mengetahui,
DPC PIKI Kota Depok

Mangaranap M. Sinaga, SE, MH


Ketua
PANITIA DISKUSI KEBANGSAAN
PERSATUAN INTELEGENSIA KRISTEN INDONESIA (PIKI)
KOTA DEPOK
Sekretariat: Jl. Merdeka Blok AA No. 18 Depok Timur, Telp. 021-77826716, 081223493211

ANGGARAN DISKUSI PIKI KOTA DEPOK TAHUN 2017

I. PENGELUARAN

Acara, Materi dan Pembicara 10,000,000

Perlengkapan dan Dekorasi 1,000,000

Publikasi dan Dokumentasi 1.000.000

Tempat dan Konsumsi 100 orang 7,500,000

Keamanan 500,000

TOTAL PENGELUARAN 20,000,000

II. PENERIMAAN

Pengurus PIKI 5,000,000

Donatur 15,000,000

TOTAL PENERIMAAN 20,000,000

Teriring salam dan doa kami,


Panitia Diskusi PIKI Kota Depok Tahun 2017

Boy Loen, SE, MM Steven Supit, SH


Kordinator Sekretaris

Mengetahui,
DPC PIKI Kota Depok

Mangaranap M. Sinaga, SE, MH


Ketua

Anda mungkin juga menyukai