Anda di halaman 1dari 24

DASAR-DASAR

KONSELING ADIKSI

Dra. Tri Iswardani, MSi, psikolog

UP3N-UI
2012
Pendahuluan

 Tujuan dari pelatihan ini adalah membantu


konselor mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan dasar yang diperlukan untuk
bekerja dengan klien yang mengalami masalah
penyalahgunaan narkoba
 Bermanfaat bagi konselor yang mengkhususkan
diri di bidang adiksi maupun bagi konselor
(umum)

UP3N-UI
2012
Pokok Bahasan
 Pengertian Adiksi Narkoba.
 Pengertian Konseling
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
konseling
 Prinsip Dasar & Etika Konseling.
 Karakteristik konselor yang efektif.
 Masalah-2 yang dihadapi konselor
 Langkah-2 dan Proses konseling
 Kesejahteraan Konselor
UP3N-UI
2012
Penyalahgunaan dan ketergantungan (adiksi)
narkoba

 Suatu masalah dapat dikatakan berhubungan


dengan penyalahgunaan narkoba bila
penggunaan tersebut mengakibatkan efek
negatif (gangguan fisiologis, psikologis, sosial,
dan pekerjaan) yang tidak diharapkan, bagi
kehidupan klien maupun orang lain.

UP3N-UI
2012
Pengertian konseling
 Ketrampilan konselor untuk membantu klien agar
dapat melakukan self-exploration dan self
understanding serta mengarahkan diri untuk
berubah.
 Konselor membantu klien mengetahui apa yang
terjadi, mengevaluasi dan menganalisa kejadian-2
masa lalu dan mengarahkan klien untuk
memecahkan masalahnya sendiri
 Self discovery untuk mencapai self recovery ?
 “Who am I ?”; “Mengapa saya terlibat
penyalahgunaan narkoba ?”, “What is my life
purpose ?”
UP3N-UI
2012
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROSES KONSELING
 STRUKTUR
– Time limits - Procedural limits
– Action limits - Payment system and schedules
– Role limits
 INISIATIF
– Voluntary and self-referred
– Involuntary-Reluctant-resistant
 TATANAN (SETTING) :
– Nyaman-Aman (Privacy)
 KUALITAS KLIEN
– YAVIS (Young-Attractive-Verbal-Intelligent-Successful)
– HOUND (Homely-oOd-Unintelligent-Nonverbal-Disadvantage)
– DUD (dumb-Unintelligent-Disadvantaged)
 KUALITAS KONSELOR
– Pandai membawa diri, jujur, kongruen, komunikatif, pengetahuan luas,
kompeten, attractive, bisa dipercaya.
UP3N-UI
2012
Prinsip Dasar & Etika Konseling
1. Dilakukan atas dasar sikap respek dan pendekatan positif
terhadap semua klien.
2. Melihat masalah penyalahgunaan narkoba dalam
kontinum non-problematik --- problematik.
3. Memberikan treatment individual, dalam menetapkan
tujuan dan metode treatment.
4. Memberikan treatment multi-dimensional, fokus pada
aspek sosial dan lingkungan untuk pemulihan jangka
panjang.
5. Selalu terbuka terhadap tujuan dan metode treatment,
sejalan dengan penemuan mutakhir.
6. Menggunakan perspektif multi-budaya sesuai dengan
kebutuhan klien dari populasi yang berbeda-beda.
UP3N-UI
2012
respek dan positif

 Treatment seharusnya respectful, supportive and


empowering to the individual.
 Sikap agresif : membuat klien mengembangkan
sikap ambivalen untuk berubah dan defensif.
 Kebanyakan klien ketergantungan narkoba
memasuki treatment pada saat harapan untuk
kehidupan masa depan yang lebih baik berada pada
titik terendah.
 Perlu mengembangkan sense of optimism, sense of
possibility, sense of hope, a feeling that their lives
are worth saving.
UP3N-UI
2012
kontinum (bukan dikotomi)

Non Moderateno Heavy, non Heavy use, Heavy use, Dependen-ce


use n problema- problema-tic moderate serious life and health
tic use use problems problems problems

V VV VVV VVVV VVVVV VVVVVV


UP3N-UI
2012
treatment goals
dalam topik konseling
 Mengatasi dan menghindari  Meningkatkan kemampuan
masalah dengan hukum pengambilan keputusan
 Mencapai stabilitas finansial  Belajar ketrampilan relaksasi
 Mencapai stabilitas dalam hub  Belajar mengenali dan
keluarga mengekspresikan emosi
 Menetapkan dan mencapai karir  Belajar beradaptasi di lingkungan
 Meningkatkan ketrampilan sosial sekolah/kerja
 Meningkatkan ketrampilan asertif  Menjalin sistem dukungan sosial
 Meningkatkan kondisi fisik dan  Meningkatkan keterlibatan dalam
kesehatan rekreasi dan kegiatan sosial
 Belajar metode efektif untuk  Mengatasi isu psikologis seperti
mengatasi stres depresi dan kecemasan
 Meningkatkan self esteem dan
self efficacy

UP3N-UI
2012
multi-dimensional

 Bio-psycho-social-spiritual
 Medical and health-Occupational functioning-
Psychological well being-Social involvement.
 Personal and environmental resources
 Mempersiapkan klien untuk menghadapi masalah
dalam realita sosial dan ekonomi setelah selesai
menjalani treatment.
 Konseling kerja, Konseling perkawinan, Resosialiasi
dan rekreasi, Early warning system, Supportive group
session
UP3N-UI
2012
metode rekomendasi NIDA
 Cognitive Behavioral  Multi-systemic Therapy
Relapse prevention Therapy  Motivational Enhancement
 Supportive-expressive Therapy (MET)
therapy  Behavior therapy involving
 Individualized drug stimulus control, urge
counseling control, social control
 Voucher-based techniques
reinforcement therapy  The Matrix Model

UP3N-UI
2012
KARAKTERISTIK KONSELOR
YANG EFEKTIF
 Kongruen, genuine, otentik(tampil sebagaimana adanya)
 Menerima tanpa syarat (unconditional positive regard)
 Empatik, mendengar aktif
 Memikili kesadaran dan pemahaman tentang diri sendiri
 Memiliki kesehatan mental yang prima
 Sensitivitas terhadap faktor rasial, etnik, dan budaya
 Keterbukaan (open mindedness)
 Objektivitas, tidak menghakimi
 Kompeten dalam bidangnya
 Dapat dipercaya
 Memiliki pandangan yang serupa (interpersonal
attractiveness)
UP3N-UI
2012
MASALAH-MASALAH YANG
DIHADAPI KONSELOR
 Kebosanan  Keterlibatan emosional
 Permusuhan (bukan kelekatan
 Tidak mengakui emosional)
kesalahan  Hubungan yang
 Manipulasi membantu vs tidak
membantu
 Penderitaan (suffering/
psychological bleeding)
 Terminasi konseling
 Burnout

UP3N-UI
2012
LANGKAH-LANGKAH KONSELING

Langkah 1 : Membangun hubungan dan rapport

Langkah 2 : Asesmen
Langkah 3 :
Menetapkan sasaran
Langkah 4 : Memulai
intervensi
Langkah 5 : Terminasi dan
tindak lanjut
(Hackney & Cormier, 2001, hlm 24)

UP3N-UI
2012
PROSES KONSELING
Menegakkan struktur Membina rapport

Eksplorasi self,
lapangan perseptual Identifikasi masalah
dan tingkah laku

Evaluasi dan
mendapatkan masukan Penyelesaian masalah
dari lingkungan,
asimilasi informasi

Rencana tindakan Pembuatan keputusan

Tindak lanjut dan


kemungkinan Terminasi
pengembangan strategi
tambahan

UP3N-UI
2012
CONTOH KASUS

 Marno, baru bebas dari LP Narkotik, kasus pengedar heroin.


Saat ini sudah kembali ke lingkungan rumah yang terkenal
sebagai lokasi peredaran narkoba. Hampir semua temannya
adalah pecandu narkoba. Saat ini ia merasa tidak bisa berbuat
apa2.
 Karina berada di UGD RSUD setelah mencoba bunuh diri.
Sudah beberapa kali ingin berhenti gunakan narkoba tetapi
selalu dihalangi oleh pasangannya yang juga pecandu narkoba
dengan ancaman akan memutuskan hubungan.

UP3N-UI
2012
 Chandra, gagal masuk ke universitas unggulan jalur PMDK
karena menjelang kelulusan SMA tertangkap basah mabuk di
sekolah.
 Melisa, 9 tahun, akhir2 ini sering tertidur di kelas. Ayahnya
pemabuk berat dan ibunya sibuk mengurusi ayahnya sehingga
semua pekerjaan rumah tangga diserahkan sepenuhnya pada
Melisa.
 Putra bekerja di bagian sales perusahaan elektronik terkenal.
Untuk mencapai target penjualan seringkali mengundang klien
makan malam dan minum2 alkohol sampai akhirnya mulai
ketagihan. Saat ini ia sangat khawatir bahwa kebiasaan
minumnya akan diketahui atasan dan akan menghambat
kemajuan karir.

UP3N-UI
2012
Kesejahteraan Konselor
Seorang konselor dikatakan sejahtera jika :
 Memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
 Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada klien.
 Memiliki perasaan positif terhadap apa yang dikerjakan.
 Merasa nyaman dan puas dengan level keahlian dan
keterampilan yang dimiliki.
 Mampu menjaga kesehatan.
 Dalam kondisi yang baik secara fisik, mental, emosional,
psikologis dan sosial.

UP3N-UI
2012
Fisik
• Memiliki istirahat yang cukup
• Tidak ada gangguan tidur
• Sehat jasmani
• Kemampuan untuk menghindari kondisi fatigue
Mental
• Kemapuan untuk berpikir jernih.
• Kemampuan untuk konsentrasi
• Kemampuan untuk berfikir dan menganalisa
• Kemampuan untuk mengingat
• Kemampuan untuk mengendalikan stres

UP3N-UI
2012
Emosional
• Mampu mengontrol stres
• Mampu untuk tidak mencampur adukan masalah luar
kedalam situasi konseling
• Mampu mengontrol ”countertranference”
• Yakin bahwa supervisi klinikal yang efektif mudah untuk
diperoleh
• Mampu memberikan respon yang sesuai dengan kondisi
stressfull
Psikologis
• Mampu mengontrol masalah pribadi yang bisa merusak
proses konseling
• Mampu mempertahankan sikap objektif
• Mampu untuk mengendalikan diri untuk tidak ’relapse’

UP3N-UI
2012
Sosial
• Memiliki kelompok yang mendukung
• Mampu tetap mempertahankan minat pada hal-hal lain
• Memiliki ”inner strength” (kempuan untuk mengolah diri/
mengatur waktu (self management))
• Mampu mengelola waktu secara efektif
• Yakin bahwa kebutuhan dasar dipenuhi

UP3N-UI
2012
KESIMPULAN
 Konseling berbeda dengan “curhat”,
– Terstruktur, terencana, ada tujuan yang jelas, melalui suatu
proses (mdari membina rapport sampai terminasi)
– Membutuhkan kemampuan dan pelatihan khusus
– Semakin sering dilakukan semakin terampil
– Konseling adiksi bisa dilakukan oleh konselor (generalist)
maupun konselor khusus adiksi
– Untuk menjadi konselor yang efektif memerlukan waktu,
pengalaman dan kematangan kepribadian.

UP3N-UI
2012
Apa yang akan dilakukan setelah pelatihan
ini ?
 Perbaiki integritas kepribadian agar bisa menjadi
konselor yang baik (bila perlu jalani terapi
pribadi terlebih dahulu)
 Bekali diri dengan pengetahuan mengenai adiksi
dan konseling dan latih ketrampilan. melakukan
konseling (terus menerus)
 Setiap kali akan melakukan konseling, lakukan
persiapan sesuai prosedur yang baku.
 Minta feedback dari supervisi klinis dan lakukan
self assessment.
UP3N-UI
2012

Anda mungkin juga menyukai