Laporan Hasil
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Di Madrasah Aliyah Ash-Shiddiqiyyah Purworejo
Oleh
Dekan
Fakultas Psikologi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Laporan Hasil
Praktek Kuliah Lapangan (PKL)
Di Madrasah Aliyah Ash-Shiddiqiyyah Purworejo
Oleh:
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktik kerja lapangan. Laporan kerja
lapangan ini merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh mahasiswa jurusan Psikologi
program S-1. Tujuan utama dari praktik kerja lapangan ini adalah untuk mengaplikasikan
teori dan praktik yang telah dipelajari di kampus dan dapat diselesaikan dengan diterapkan
dilapangan.
Kami ucapkan terimakasih kepada lembaga Madrasah Aliyah Ash-Shiddiqiyyah
Purworejo, karena telah memfasilitasi dan membimbing kami selama melakukan praktik kerja
lapangan. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing lapangan yang telah
memberi pengarahan kepada kami, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan
ini.
Laporan ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu diperlukan kritik dan
saran yang sangat membangun. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Demikian laporan praktik kerja lapangan yang kami
buat semoga bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagian masalah yang dihadapi remaja saat ini disebabkan karena citra ideal orang
dewasa tentang seperti apa remaja itu seharusnya dan pesan ambivalen dari masyarakat pada
remaja. Salah satu wujud dari citra ideal tersebut adalah tanggungjawab yang diberikan
seseorang. Hal tersebut menjadikan suatu kewajiban yang harus dilakukan serta
memaksimalkan tanggungjawab yang diberikan. Hal ini menjadikan perasamaan cemas
muncul dari diri remaja tersebut karena takut jika tidak melakukan secara maksimal atau
bahkan gagal. Jika ketakutan dan kecemasan yang membayangi segala sesuatu yang lain dan
tidak akan pergi, mungkin orang tersebut telah mengalami gangguan cemas menyeluruh. Jika
ketakutan dan kecemasan yang membayangi segala sesuatu yang lain dan tidak akan pergi,
mungkin orang tersebut telah mengalami gangguan cemas menyeluruh. Menurut Coyle
(dalam Nevid, 2005) munculnya kecemasan menyuruluh dapat menyentuh tema-tema yang
luas, seperti ketakutan akan penolakan atau kegagalan yang dibawa pada berbagai situasi.
Ketakutan terhadap penolakan atau self-perception yang tidak adekuat dapat digeneralisasikan
pada hampir seluruh area interaksi sosial dan prestasi.
Tiap manusia pasti mempunyai rasa cemas, rasa cemas ini terjadi pada saat adanya
kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal. Kecemasan berubah
menjadi abnormal ketika kecemasan yang ada di dalam diri individu menjadi berlebihan atau
melebihi dari kapasitas umumnya (APA, 2010). Gangguan kecemasan menyeluruh
merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan perasaan cemas dan
khawatir secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama (Alloy, Riskind & Manos,
2005). Kecemasan dapat terjadi dalam berbagai situasi dan kondisi termasuk di dalamnya
ketakutan yang besar terhadap beberapa kondisi, yang kemudian dikenal dengan sebutan
gangguan kecemasan menyeluruh atau Generalized Anxiety Disorder (GAD).
Saya memilih melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di Pondok Pesantren Ash-
Shiddiqiyyah karena saya memiliki ketertarikan di bidang klinis. Saya tertarik dalam
mempelajari tentang gangguan kecemasan menyeluruh dikarenakan sebuah tanggungjawab
yang berefek psikosomatis dan cara penanganan. Harapan saya, di sini saya akan
mendapatkan banyak peluang pembelajaran secara efektif, karena akan dihadapkan langsung
dengan kasus-kasus nyata dan disertai pembekalan dari ahli.
Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan, klien K dengan gangguan kecemasan
menyeluruh biasanya tidak fokus pada suatu hal, sulit berkonsentrasi, dan merasa tidak bisa
santai. Oleh karena itu fokus permasalahan yang akan diambil dalam program kerja
bagaimana mengelola atau menimalisir kecemasan yang ada di diri klien tersebut, sehingga
klien dapat fokus pada suatu hal, berkonsentrasi, serta tidak merasa cemas atau khawatir
secara berlebihan.
Maka dari itu perlu adanya intervensi yang dilakukan untuk menangani gangguan
kecemasan menyeluruh yang terjadi pada remaja tersebut. Salah satu alternatif intervensi yang
dapat dilakukan adalah pendekatan konseling Cognitive-Behavioural Therapy. Cognitive-
Behavioural Therapy merupakan pendekatan konseling yang didasarkan atas konseptualisasi
atau pemahaman pada setiap klien, yaitu pada keyakinan khusus klien dan pola perilaku klien.
Menurut Matson & Ollendick (1988) menyatakan bahwa Cognitive-Behavioural Therapy
perpaduan pendekatan dalam psikoterapi yaitu Cognitive Therapy dan Behavior Therapy ada
dalam konseling yang dilakukan dengan Cognitive-Behavioural Therapy. Karakteristik
Cognitive-Behavioural Therapy yang tidak hanya menekankan perubahan pemahaman klien
dari sisi kognitif namun memberikan konseling pada perilaku ke arah yang lebih baik
dianggap sebagai pendekatan konseling yang tepat untuk diterapkan pada klien K.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari program kerja ini yaitu:
1. Untuk mahasiswa:
a) Melaksanakan program kerja.
b) Mempraktikkan teknik Cognitive-Behavioural Therapy dalam upaya menekankan
perubahan pemahaman klien dari sisi kognitif serta memberikan konseling pada
perilaku ke arah yang lebih baik.
2. Untuk klien:
a) Menekankan perubahan pemahaman klien dari sisi kognitif.
b) Memberikan konseling pada perilaku ke arah yang lebih baik.
3. Untuk pihak yang terlibat:
a) Membantu dalam penanganan kasus klien.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari program kerja ini yaitu:
1. Untuk mahasiswa:
a) Mendapatkan pengalaman dalam penanganan kasus secara langsung.
b) Mendapatkan ilmu bermanfa’at.
2. Untuk klien:
a) Mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam mengelola kecemasan.
b) Mendapatkan bimbingan secara privat.
3. Untuk pihak yang terlibat:
a) Mendapatkan bantuan sumber daya manusia.
A. ASESMEN PSIKOLOGI
1. Rancangan Asesemen
Sebelum melaksanakan asesmen praktikan melakukan perencanaan asesmen untuk
menjadwal kegiatan asesmen dan menghindari penguluran waktu dalam penyelesaian
program kerja. Tujuan dari asesmen psikologi untuk menangani gangguan kecemasan
menyeluruh yang terjadi pada remaja tersebut. Menurut Falsetti & Davis (dikutip Halgin &
Susan, 2010) Cognitive-Behavioural Therapy dapat memberikan keuntungan dibandingkan
dengan intervensi psikofarmakologi dalam jangka waktu panjang.
Rancangan Asesmen
Sasaran
Metode Tujuan
Asesmen
Observasi Klien Untuk mengetahui perilaku dan cara klien dalam
berinteraksi dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya serta penampilan fisik klien
Wawancara Guru selaku Untuk mengetahui informasi mengenai klien terkait
alloanamnesa wali kelas klien permasalahan di dalam kelas maupun cerita yang
dialami klien
Wawancara Teman dekat Untuk mendapatkan informasi tentang diri klien,
alloanamnesa klien permasalahan yang dialami klien, dan keseharian
klien di pondok pesantren
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
2. Hasil Wawancara
Berikut data hasil wawancara alloanamnesia :
a) Hasil wawancara dengan wali kelas klien
Menurut wali kelas, di dalam kelas jika klien K memiliki masalah sangat terlihat dari
wajah klien dan perilaku klien. Klien selalu tidak fokus, gelisah, tidak ada semangat belajar
ketika klien memiliki masalah. Klien tidak pernah mengatakan masalah pribadi dengan
temannya karena dianggap kurang memberikan solusi, jadi klien lebih senang bercerita
dengan wali kelas klien tersebut. Suatu ketika klien sedang memiliki masalah dengan Ibu
Nyai terkait tanggungjawab yang diberikan untuk klien dan klien kurang maksimal
mengerjakannya. Klien tidak pernah menolak apa yang Ibu Nyai instruksikan. Klien sering
terlihat cemas dan menujukkan sikap psikosomatis ketika waktu belajar dan menghafal Al-
Qur’an. Klien selalu sakit ketika selesai hafalan yang akan disetorkan, karena klien sedang
memiliki masalah tersebut.
b) Hasil wawancara dengan teman klien
Menurut teman dekat, berdasarkan wawancara yang dilakukan untuk menggali data
tentang klien. Teman dekat klien mengatakan klien merupakan teman yang baik dan adil
dalam menentukan kebijakan. Klien selalu memberikan solusi untuk teman dekatnya tersebut,
tapi klien jarang menceritakan masalah yang dialami klien hanya terkadang jika klien benar-
benar merasa terdesak. Pernah satu kali bercerita tentang klien yang dimarahi oleh Bapak
(Pak Kiayi pengurus pondok) yang gagal mematuhi peraturan dari pondok, karena klien
ketahuan pacaran ketika duduk di bangku SMP. Klien memikirkan kesalahan yang
dilakukannya dimana klien merasa tertekan dengan kejadian tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa klien K di diagnosa
mengalami gangguan kecemasan menyeluruh. K sangat mengkhawatirkan dan memikirkan
banyak hal. Klien terkadang tidak bisa fokus, dan sulit untuk berkonsentrasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan keilmuan yang telah diperoleh di bangku kuliah. Selain itu, kegiatan PKL
dapat menambah wawasan keilmuan mahasiswa. Pelaksanaan PKL oleh mahasiswa program
studi Psikologi UIN Malang di Lembaga Madrasah Aliyah Ash-Shiddiqiyyah Purworejo,
yang berlangsug selama ±40 hari terhitung mulai tanggal 20 Juli sampai dengan 28 Agustus
2020, secara umum berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari program kerja PKL yang
tertulis dalam rancangan program kerja, sebagian besar telah terlaksana. Hal ini tentu, tidak
terlepas dari dukungan teman satu kelompok PKL, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan
Pihak Madrasah Aliyah.
Berdasarkan pelaksanaan program PKL di Lembaga Madrasah Aliyah Ash-Shiddiqiyyah
Purworejo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Program pendampingan belajar memberikan dampak yang positif, baik bagi siswa
maupun bagi orang tua. Hal ini dapat dibuktikan dengan antusiasme orang tua siswa
yang tinggi karena melihat perkembangan belajar anak yang baik. Meskipun terdapat
beberapa permasalahan yang dialami seperti kurangnya media pembelajaran.
2. Pada evaluasi intervensi yang dilakukan klien K mengalami gangguan kecemasan
menyeluruh, yaitu klien K cemas jika klien gagal atau kurang maksimal dalam
melakukan tanggungjawab yang diberikan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan intervensi dengan pendekatan konseling Cognitive-
Behavioural Therapy yang menggunakan dua teknik yaitu desensitization systematic dan
assertiveness skill training cukup efektif dalam menurunkan kecemasan klien K.
B. REKOMENDASI
Melihat potensi dan kondisi di lapangan, penyusun yakin sekali program yang
dicanangkan pada kegiatan PKL ini akan memiliki perkembangan yang signifikan
kedepannya. Namun, terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh
semua phak yang memiliki komitmen untuk meningkatkan program PKL ini, yakni:
1. Bagi pihak lembaga, perlu dikembangkan lagi program pembelajaran individual (PPI)
agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih maksimal.
2. Bagi orang tua, diharapkan dapat lebih kooperatif dan tetap mendampingi kegiatan
belajar anak ketika dirumah. Sehingga, anak dapat merecall kembali materi yang telah
dipelajari disekolah dan lebih cepat menyerap materi pembelajaran.
3. Bagi mahasiswa PKL selanjutnya diharapkan dapat lebih aktif dan kreatif dalam
merancang dan melaksanakan program kerja. Selain itu, diharapkan dapat
memanfaatkan waktu yang disediakan dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Alloy, L. B., Riskind, J.H., & Manos, M.J. 2005. Abnormal Psychology. Current
Persepective. 9 th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Correy. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikopatologi. Bandung: PT Eresco.
Maslim, Rusdi. (2001). Diagnosis Gangguan Jiwa (Rujukan Ringkas dari PPDGJ III). Jakarta:
PT Nuh Jaya
Matson, Jhonny L., & Thomas H., Ollendick. 1988. Enchancing Children’s Social Skill:
Assesement and Training. New York: Perganon Press.
McLeod, Jhon. 2006. Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana.
Nevid, J.S., Rathus, S.A., Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
LAMPIRAN
LOGBOOK
KEGIATAN KERJA INDIVIDU
PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL)
24. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Rabu, 12 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 09.00 – 12.00 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
25. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Kamis, 13 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 09.00 – 13.00 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
26. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Jum’at 14 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 10.00 – 13.30 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
27. Pengerjaan Menulis progress Menyicil pengerjaan laporan Sabtu, 15 Terlaksana progress Ketik Mengetik
laporan laporan Agustus 2020 penyelesaian laporan sesuai
petunjuk
format
laporan
dengan
menyesuaika
n program
kerja yang
dilaksanakan
28. Mengisi Log Mengisi log book Memenuhi tugas sebagai Minggu, 16 Terisinya log book Ketik Mengingat
book kegiatan PKL lampiran dalam laporan Agustus harian jadwal
kegiatan
yang telah
dilakukakan
dan
mengetiknya
sesuai format
yang
diberikan
29. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Senin, 17 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 09.00 – 12.30 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
30. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Selasa, 18 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 10.00 – 13.00 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
31. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Rabu, 19 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis 09.30 – 13.00 asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
32. Mengisi Log Mengisi log book Memenuhi tugas sebagai Kamis, 20 Terisinya log book Ketik Mengingat
book kegiatan PKL lampiran dalam laporan Agustus harian jadwal
kegiatan
yang telah
dilakukakan
dan
mengetiknya
sesuai format
yang
diberikan
33. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Jum’at, 21 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
34. Pengerjaan Menulis progress Menyicil pengerjaan laporan Sabtu, 22 Terlaksana progress Ketik Mengetik
laporan laporan Agustus 2020 penyelesaian laporan sesuai
petunjuk
format
laporan
dengan
menyesuaika
n program
kerja yang
dilaksanakan
35. Mengisi Log Mengisi log book Memenuhi tugas sebagai Minggu, 23 Terisinya log book Ketik Mengingat
book kegiatan PKL lampiran dalam laporan Agustus harian jadwal
kegiatan
yang telah
dilakukakan
dan
mengetiknya
sesuai format
yang
diberikan
36. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Senin, 24 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
37. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Selasa, 25 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
38. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Rabu, 26 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
39. Program Praktek semua Melakukan relaksasi dan Kamis, 27 Klien mampu Praktek Teknik
Utama pendekatan konseling teknik asertif saat klien merasa Agustus 2020 melakukan teknik relaksasi dan
yang sudah dipelajari cemas tidak fokus tidak relaksasi dan teknik teknik asertif
konsentrasi serta psikosomastis asertif saat klien merasa
yang dialami cemas
40. Evaluasi Evaluasi program Menunjukkan hasil seberapa 28 Agustus Klien mampu Diskusi Via
kerja yang dilakukan jauh perubahan yang klien 2020 melaksanakan intervensi WhatsApp
alami sebaik mungkin
beberapa masalah sudah
teratasi
Malang, 28 Agustus 2020
NIM : 17410113
Lokasi PKL : Jalan Sampoerna Km. 3 Pekutan, Bayan, Purworejo, Kode Pos 54152
Bulan Juli
Hari, Tanggal Keterangan Paraf
Senin, 20 Juli 2020 Datang tepat waktu
Bulan Agustus
Hari, Tanggal Keterangan Paraf
Sabtu, 01 Agustus Libur
2020
Destiana Rizki Hayatini, S.Si., M.Si Dr. Iin Tri Rahayu, M.Si, Psikolog
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
No telp : 083130657320
Saya telah menerima informasi mengenai proses yang akan dilakukan terhadap saya.
Berdasarkan informasi tersebut, saya bersedia menjadi klien dalam proses pembelajaran
mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saya tidak keberatan
mengikuti proses pemeriksaan, penanganan, pendampingan psikologis untuk kepentingan
pendidikan di bawah supervisi dosen yang bersangkutan.
Seluruh data disampaikan secara jujur dan dijaga kerahasiaannya. Saya paham dan
mengetahui bahwa data yang diperoleh hanya akan didiskusikan dalam proses pembelajaran
di kelas.
Jika selama proses ini saya mengalami ketidaknyamanan maka saya berhak untuk
mengundurkan diri. Apabila setelah proses ini saya masih membutuhkan pertolongan maka
saya berhak meminta penanganan lebih lanjut sesuai dengan kesepakatan bersama antara saya
dan mahasiswa.
Mahasiswa Klien,