Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL

Di LMS

Nama Mahasiswa : EFTI AYU SETIA PERTIWI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855759836

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/Perspektif Pendidikan

Kode/Nama Program Studi : 119/PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Hari/Tanggal : 24/04/2022
Nama Dosen : CHANDRA ARISANDY,S.Pd.SD., M.Pd.

1. Perhatikan hubungan sosial para siswa di kelas Anda, dan apa yang harus Anda
lakukan untuk mengatasi siswa yang mengalami masalah sosial di kelas.
Jawaban :
 Masalah Sosial adalah keadaan dimana keadaan yang ada tidak sejalan dengan harapan.
Masalah sosial dapat terjadi dikarenakan anggota masyarakat tidak melaksanakan
tanggung jawabnya.
 Contoh permasalahan sosial para siswa di lingkungan kelas yang saya ajarkan dan cara
mengatasi masalah sosial adalah :
a) Kelas kotor
- Kelas kotor penyebabnya yaitu kurang adanya tanggung jawab siswa dalam
melaksanakan piket dan menjaga kebersihan kelas.
- Kelas yang kotor mengakibatkan pemandangan di kelas jadi tidak indah, tidak
nyaman Ketika belajar.
- Usaha yang saya atasi Ketika hal ini terjadi di kelas yaitu mengevaluasi Kembali
jadwal piket kelas yang dibuat, menanyakan permasalahan mengapa kelas menjadi
kotor. Kemudian memberikan nasehat kepada siswa tentang menjaga kebersihan
kelas, membuang sampah pada tempatnya, bertanggung jawab dengan jadwal piket
yang sudah dibuat, saling kerja sama serta membuat poster tema menjaga
kebersihan kelas.

b) Bullying
- Ketika bullying terjadi pada dua orang siswa yang terjadi di kelas saya mengajar,
satu siswa masih belum lancer membaca, satu siswa selalu menutupi wajahnya
dengan masker dari awal masuk ke kelas 5 tidak pernah lepas masker.
- Akibat dari bullying siswa jadi pendiam, tidak percaya diri Ketika di kelas, bahkan
kadang tidak masuk kelas.
- Untuk mengatasi bullying ini saya memanggil siswa yang bermasalah, saya
menggali informasi permasalahan yang siswa hadapi, mengajak mereka untuk
dapat mencari solusi permasalahan dan keinginannya, selain itu saya juga bekerja
sama dengan wali siswa terkait permasalahan yang dihadapi anaknya
c) Perkelahian
- Perkelahian muncul karena adanya rasa dendam pada siswa, bullying, penghinaan,
salah komunikasi
- Akibat dari perkelahian yaitu sakit fisik, mendapat sanksi dari sekolah, memutus
tali silaturahmi
- Solusi yang saya lakukan adalah menggali informasi penyebab anak melakukan
perkelahian, menasehati bahwa perkelahian adalah Tindakan yang tidak terpuji
untuk itu hendaknya menjunjung tinggi rasa persaudaraan serta menumbuhkan
rasa persatuan.
d) Rusaknya fasilitas sekolah
- Rusaknya fasilitas sekolah penyebab dari penggunaan yang sembarangan missal
penggaris di kelas dibuat mainan, melepar bola di kelas yang terkena kaca hingga
pecah, dinding kamar mandi dan kelas di coret-coret
- Akibat dari tindakkan ini mengganggu keindahan kelas, lingkungan sekolah,
terganggunya proses pembelajaran Ketika akan menggunakan fasilitas kelas
- Cara mengatasi permasalahan ini adalah saya menasehati siswa agar Berhati-hati
dalam menggunakan segala sesuatu fasilitas sekolah, serta menggunakan sesuai
dengan fungsi utamanya.
e) Tidak membuat PR
- Penyebab dari tidak membuat PR adalah siswa tidak memahami materi
pembelajaran, siswa tidak aktif dan menyimak materi, malu bertanya
- Akibatnya adalah siswa susah mengikuti pelajaran, tertinggal materi, tidak
memiliki rasa tanggung jawab,
- Solusinya adalah siswa diminta untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap PR,
guru memberikan penghargaan kepada siswa yang paling rajin dan cepat
mengerjakan PR, siswa diajak diskusi Ketika PR tersebut belum dipahaminya.

2. Keadaan fisik siswa di kelas terlihat beragam, ada yang terlihat paling besar, paling
kecil atau rata-rata sesuai dengan usianya. Selanjutnya analisislah penyebab
keberagaman fisik iswa tersebut.
Jawaban:
 Perkembangan fisik adalah aspek yang paing penting bagi anak usia SD, pada usia anak
SD pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara optimal.
 Perubahan fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan
tulang dan otot, dan kematangan organ seksual serta fungsi reproduksi.
 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberagaman fisik pada siswa yaitu :
a) Genetika yang diturunkan/keturunan
Ciri fisik siswa diturunkan dari orang tuanya dari aspek fisik missal tinggi badan,
warna kulit, bentuk rambut.
Misalnya Azzam tinggi badannya lebih kecil dibandingkan teman seusianya, dilihat
dari keturunannya ternyata ayah dan ibunya memilii tinggi yang kecil.
b) Gizi/nutrisi
Anak yang kurang gizi maka akan menngalami keterlambatan dalam perkembangan
fisik. Sedangkan anak yang gizinya terpenuhi maka perkembangan fisiknya akan
cepat karena dapat mendukung dalam perkembangan fisik.
c) Tingkat sosial ekonomi
Anak yang berada di lingkungan dengan tingkat social ekonominya lebih dan
berkecukupan maka semua kebutuhannya bisa terpenuhi sehingga dapat mendukung
keperluan fisiknya.
d) Faktor emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
streoid adrenal yang berlebih, yang dapat menyebabkan berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Misalnya siswa yang sering dicela dan di
marahi maka anak teresebut akan merasa minder, tidak percaya diri Ketika berada
dilingkungan sekolahnya.
e) Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin pada siswa SD biasanya mengalami perbedaan adanya
pubertas pada anak usia 11-12 tahun. Baisanya anak perempuan lebih cepat
mengalami pubertas dibandingkan anak laki-laki.
f) Olahraga, penyakit, dan kesehatan individu.
Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh ynag lebih berat dan
tinggi daripada anak yang sering sakit-sakitan. Anak akan terlihat sehat dan segar
penampilannya, aktif bergerak seakan tidak mengenal lelah.
g) Suku Bangsa
Keadaan fisik anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa yang diwarisi dari
nenek moyang.

3. Jelaskan bagaimana cara mengembangkan kemampuan Bahasa siswa di kelas Anda


sesuai dengan kemampuannya?
Jawaban :
 Cara mengembangkan kemampuan Bahasa siswa di kelas yaitu dengan memberi contoh,
memberikan motivasi pada anak untuk belajar, memberikan kesempatan berlatih,
membimbingan berlajar dan berlatih berbahasa anak dengan dibekali kemampuan
berbahasa dengan beberapa keterampilan.
 Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa dalam kemampuan berbahasa
adalah
a) Keterampilan membaca
Dengan keterampilan membaca siswa dapat kita ajarkan denga cara membaca teks
cerita/bacaan, membaca puisi atau membaca berbagai jenis buku
b) Keterampilan berbicara
Dengan keterampilan berbicara siswa dapat kita ajak untuk berdiskusi dalam suatu
kelompok membahasa materi pelajaran, kemudian saling memberikan pendapat
sehingga disini dapat melatih keterampilan berbicar siswa.
c) Keterampilan mendengar
Pada keterampilan mendengar siswa dapat kita ajak melalui mendengar atau
menyimak materi yang disampaikan guru, atau menyimak dari video-video yang
ditonton kemudian siswa dapat sambal merangkum apa yang mereka dengar
d) Keterampilan menulis
Pada keterampilan menulis siswa dapat dilatih melalui menulis cerita berdasarkan
pengalaman liburan mereka, menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah
penulisan Bahasa missal tanda titik, koma,tanda tanya dan tanda seru.

Dari keterampilan yang sudah dimiliki oleh siswa tersebut maka dengan metode
yang dimiliki guru dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa siswa  adalah metode bercerita, karena dengan metode bercerita bisa
membantu mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menambah kosakata,
mengucapkan kata-kata, dan melatih merangkai kalimat yang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Selain itu juga guru dapat membuat pojok baca di kelasnya
masing-masing agar Ketika ada waktu kosong siswa dapat memanfaatkan untuk
membaca buku.

4. Diskusikan dengan teman Anda tentang pengaruh lingkungan terhadap perkembangan


moral dan agama siswa. Bagaimana ushaa Anda dalam mengembangakan moral dan
agama, sehingga siswa tidak terpengaruh pada nilai moral yang tidak bisa diterima di
masyarakat?
Jawaban :
Usaha dalam mengembangkan moral dan agama agar siswa tidak terpengaruh pada nilai
moral yang tidak bisa diterima di masyarakat adalah :
a) Memberikan contoh pada siswa
Usaha ini tidak lepas dengan kerja sama orang tua dan guru. Langkah pertama adalah
memberikan contoh pada anak, sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar.
Misalnya dengan memberikan contoh menggunakan Bahasa yang baik, halus dan sopan
dan tidak berkata kotor. Anak akan lebih menuruti nasehat orang tua dan guru dengan
kita memberikan contoh
b) Mulai dari kebiasaan yang sederhana
Jika kita sebagai guru memberikan teladan secara sekaligus, anak biasanya akan sulit
mengubah kebiasaan yang sudah mengakar. Karena itu, mulai dari kebiasaan yang mudah
terlebih dahulu, misalnya mencuci piring sendiri setelah makan.
Kita juga bisa memberikan contoh membaca doa sebelum dan sesudah makan, yang
merupakan kebiasaan sederhana. Cara menanamkan nilai agama dan moral ini
direkomendasikan oleh banyak pakar anak, sebab kebiasaan yang sederhana jika
dilakukan secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya

c) Menyampaikan nasehat dengan cara yang menyenangkan


Hati anak tidak bisa stabil sebagaimana orang dewasa, karena itu memberikan saran dan
nasehat untuk anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya
dengan membacakan cerita sebelum tidur, menceritakan kisah yang memiliki amanat
baik, serta menghibur anak jika mereka sedang sedih dengan nasehat.
Kita juga bisa menyelipkan nasehat ketika anak beraktifitas, misalnya dengan
memberikan mainan, buku, maupun lagu yang mencerminkan kebiasaan baik. Selain bisa
menghibur anak ketika hatinya sedang sedih atau kesal, ia juga bisa tertanam menjadi
kebiasaan yang baik

d) Ajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang baik


Selain keluarga, lingkungan juga menjadi tempat belajar anak, karena itu perlu untuk
membuat lingkungan pertemanan yang mendukung. Sebaiknya hindarkan anak dengan
teman yang memiliki tabiat kurang baik, dan ajak anak ke tempat yang memiliki
kebiasaan baik. Cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak misalnya dengan
mengajak anak bermain bersama dengan teman sepermainan yang sepantaran. Akan lebih
baik jika memberikan ruang untuk belajar bersama secara bergantian di rumah teman,
dengan begitu orang tua bisa memantau perkembangan dan sosialisasi yang dilakukan
oleh anak.

e) Jangan paksa anak untuk melakukan sesuatu


 Ketika anak tidak melakukan nasehat yang Anda berikan, biasanya Anda akan kesal.
Jika anak agak sulit menerima kebiasaan dan nasehat yang Anda berikan, atau masih
enggan melakukan kebiasaan yang Anda praktekkan, jangan menyerah dan kesal.
 Bisa jadi anak sedang mengalami hari atau mood yang buruk, sehingga ia tidak
bersikap seperti biasanya. Pahami kondisi tersebut dan cobalah untuk menasehatinya
secara perlahan, misalnya jika anak tidak mau membereskan kamar tidurnya, berikan
nasehat secara lembut dan bantu anak untuk membereskan tempat tidurnya.
 Menjadi panduan untuk anak tentu bukan hal yang mudah, karena itu selalu
praktekkan sikap dan kebiasaan baik. Tidak hanya ketika Anda berada di depan anak,
namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Jika anak diarahkan sejak dini untuk
berperilaku baik, tentu hal tersebut akan menjadi kebiasaan ketika ia dewasa

Anda mungkin juga menyukai