Anda di halaman 1dari 3

Tugas.

1. Kemukakan pandangan/argumentasi Anda terhadap esensi dari kepemimpinan. Selanjutnya,


uraikan perbedaan kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi!
2. Berikan pandangan Anda bahwa mitos kepemimpinan disadari atau tidak mempengaruhi
pengembangan organisasi!
3. Kemukakan pandangan Anda tentang tipologi kepemimpinan berdasar kondisi sosio-
psikologis!

Penyelasian

1 . Menurut H Blanchard mengemukakan bahwa esensi kepemimpinan adalah tercapainya


tujuan melalui kerja sama kelompok. 

Menurut Stogdill Mekemukakan bahwa Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti


dapat dirumuskan ke dalam beberapa definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya.
Kepemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi.
Kepemimpinan mutlak diperlukan bila terjadi interaksi kerja sama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan organisasi.Kemudian dari para ahli manajemen berpendapat
bahwa kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi
mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang sangat diperlukan dalam
kehidupan berkelompok.

Kemudian Perbedaan antara Kepemimpinan , manajemen , administrasi dan organisasi


dapat dijelaskan seperti berikut :

Administrasi merupakan proses,

Organisasi merupakan wadah,

Manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan
saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai,

Sedangkan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh


pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, administrasi terdiri dari organisasi dan manajemen, sedangkan inti
manajemen adalah kepemimpinan. Oleh karena itu, kepemimpinan, manajemen,
administrasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling mendukung dalam sebuah
lembaga pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Secara tidak langsung mitos kepemimpinan mempengaruhi pengembangan


organisasi ,Karena dalam sebuah organisasi yang di utamakan adalah kepemimpinan yang
bisa di jadikan sebagai panutan anggotanya. Maka dari itu kita harus benar-benar bisa dan
cermat dalam memilih pemimpin. Proses pemahaman tentang kompetensi dasar pemimpin
harus diawali dengan pemahaman bahwa sesungguhnya ada mitos-mitos yang sudah
berkembang tentang pemimpin.
Ada 3 jenis mitos yang berkembangan di masyarakat pada saat ini :

a. MITOS 1: ‘THE BIRTHRIGHT MYTH : PEMIMPIN ITU DILAHIRKAN, BUKAN DIHASILKAN’

Mitos ini memiliki akar budaya yang sangat kuat. Para pendukung mitos ini berkeyakinan
bahwa seorang pemimpin itu memang dari „sananya‟ sudah ditakdirkan sebagai „pahlawan‟
yang bercirikan memiliki kekuatan fisik, semangat, kemampuan, dan kebijaksanaan yang
super berbeda dengan orang biasa.

b. MITOS 2: THE FOR – ALL – SEASONS MYTH: SEKALI PEMIMPIN, TETAP PEMIMPIN

Mitos ini mirip dengan mitos the Birthright, hanya bedanya jika mitos the Birthright
menekankan pada faktor keturunan, mitos the For – All – Seasons menekankan pada faktor
karakter dan prestasi yang dicapai (track record). Kerapkali kita dengar atau alami dalam
proses pemilihan pemimpin, para pemilih memilih pemimpin atas dasar pertimbangan
prestasi atau apa saja yang sudah pernah dilakukan dan dihasilkan oleh calon pemimpin
tersebut

c. MITOS 3: THE INTENSITY MITH: PEMIMPIN ITU MEMILIKI INTENSITAS PERASAAN


LEBIH TINGGI DIBANDING ORANG KEBANYAKAN

Mitos ini berkeyakinan bahwa seorang pemimpin memiliki kedalaman dan keluasan
perasaan yang jauh dibanding orang-orang kebanyakan. Intensitas perasaan ini bisa
beragam bentuknya, salah satunya intensitas emosional. Mereka lebih emosional dibanding
orang-orang kebanyakan. Oleh karena itu, mitos ini kadang-kadang juga disebut the Anger
Myth. Jadi, kalau seorang pemimpin marah di kantor, bawahan lebih baik mengikuti saja,
jangan melawan atau menunjukkan sikap yang melawan. Mitos marah (the anger myth) ini
didasari pandangan teori X yang dikemukakan oleh Douglas McGregor, yaitu bahwa
manusia itu pada dasarnya membenci pekerjaan yang harus dikerjakannya sehingga
mereka perlu digerakkan dengan tongkat kemarahan agar mau mengerjakan pekerjaannya
dengan baik.

4. Kondisi sosio-psikologis  adalah semua kondisi eksternal dan internal yang ada pada saat
pemunculan seorang pemimpin. Dari sisi kondisi sosio-psikologis pemimpin dapat
dikelompokkan menjadi :
Pemimpin kelompok (leaders of crowds),
 crowd adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang berkerumun, di mana pada
kelompok itu tidak ada identitas personal dan aturan yang terstruktur. Oleh karena tidak
ada identitas diri maka kelompok atau kerumunan ini biasanya mudah disugesti atau
diprovokasi untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan tertentu.
pemimpin siswa/mahasiswa (student leaders),
 pemimpin ini biasa kita kenal dengan nama ketua OSIS untuk tingkat siswa dan Ketua
Senat atau Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk tingkat mahasiswa. S
pemimpin publik (public leaders),
pemimpin perempuan (women leaders).
 masyarakat umum memandang perempuan sebagai simbol kecantikan dan pengarah
mode pakaian, meskipun pada kenyataannya sudah banyak sekali perubahan yang
terjadi pada kaum perempuan. Saat ini, perempuan sudah berkiprah dan mengisi
pekerjaan-pekerjaan pada masyarakat seperti halnya kaum laki-laki. Meskipun sudah
lama dan sudah banyak pemimpin perempuan, masyarakat masih melekatkan stereotip
negatif pada pemimpin perempuan

Anda mungkin juga menyukai