Contoh Laporan Limbah Adsorpsi
Contoh Laporan Limbah Adsorpsi
ABSTRAK
Pengolahan limbah cair merupakan salah satu teknik untuk
menurunkan tingkat pencemaran dan bahaya air limbah bagi lingkungan
dan manusia. Limbah cair yang tidak diolah juga dapat mematikan
organisme yang hidup di lingkungan. Salah satu alternatif penanganan air
limbah adalah dengan cara adsorpsi. Pada penelitian ini limbah cair dibuat
sendiri dari larutan CaCO3 dengan konsentrasi 500 ppm. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan massa
adsorben dan pengaruh flowrate terhadap turbidity dan kesadahan, serta
untuk mengetahui kondisi optimum pada hasil pengolahan limbah cair.
Proses adsorpsi dilakukan dengan memvariasikan adsorben berupa
karbon aktif dan batu apung. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan
semakin banyak massa yang digunakan maka semakin rendah nilai
turbidity dan kesdahan, serta semakin lambat flowrate maka semakin
rendah nilai turbidity dan kesadahan. Kondisi optimum proses adsorpsi
yaitu dengan flowrate lambat (0,075 L/menit) dengan hasil kesadahan
sebesar 4,06 mg CaCO3/L dan turbidity sebesar 125 NTU serta
menggunakan jenis adsorben karbon aktif bermassa 400 gram pada
waktu 55 menit.
ABSTRACT
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................5
I.2 Tujuan.............................................................................................7
I.3 Manfaat...........................................................................................7
BAB II...........................................................................................................8
BAB III........................................................................................................11
BAB IV........................................................................................................15
BAB V.........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Manfaat
Manfaat percobaan pengolahan limbah cair secara adsorpsi sebagai
berikut:
a. Bagi Mahasiswa
Sebagai sara dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu penelitian dan pengembangan. Selain itu
juga sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh dari kegiatan perkuliahan.
b. Bagi Masyarakat dan Lingkungan
Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi limbah cair pada
lingkungan yang ada di masyarakat, serta untuk menjaga
kelestarian lingkungan dengan tidak membuang limbah cair yang
belum diolah secara sembarangan.
BAB II
DASAR TEORI
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Alat
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
III.2.1 Percobaan Adsorpsi
a. Larutan CaCO3 20 liter
b. Karbon aktif
c. Batu apung
III.3 Prosedur
III.3.1 Prosedur Pengolahan Limbah secara Adsorpsi
III.3.1.1Tahap Persiapan
a. Pompa umpan dilakukan pengecekan dalam keadaan baik
siap beroperasi.
b. Bak umpan dan bak penampung luaran limbah (effluent)
disiapkan.
c. Adsorben ditimbang sesuai kebutuhan.
d. Kolom adsorpsi dipastikan dalam keadaan baik (tidak
bocor).
e. Larutan EDTA disiapkan untuk dilakukan standarisasi
serta titrasi sampel.
f. Buret dan peralatan lainnya disiapkan untuk titrasi sampel.
g. Kelengkapan peralatan adsorption kits disiapkan.
Data Tambahan:
- Volume pH Buffer 10 : 5 mL
- Volume sampel untuk uji kesadahan : 25 mL
IV.2 Pembahasan
Percobaan pengolahan limbah cair secara adsorpsi dilakukan
dengan menggunakan kolom adsorpsi. Adapun sampel limbah cair yang
digunakan adalah larutan CaCO 3 dengan konsentrasi 500 ppm. Jenis
adsorben yang digunakan yaitu batu apung dan karbon aktif. Prinsip kerja
pada kolom adsorpsi yaitu sampel limbah cair ditampung pada bak
penampung, selanjutnya akan dipompa oleh pompa umpan menuju kolom
adsorpsi, terdapat valve yang berfungsi untuk mengatur flowrate yang
masuk ke dalam kolom adsorpsi. Pada kolom adsorpsi terdapat valve
yang berfungsi untuk mengalirkan hasil limbah cair yang telah melewati
proses adsorpsi. Pada percobaan dilakukan pengambilan sampel mulai
dari t = 0 menit hingga 60 menit dengan interval 5 menit.
2000
1800
1600 berat adsorbent 350
gram
1400
Turbidity (NTU)
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)
11.0000
Kesadahan (mg CaCO3/L)
10.0000
9.0000
8.0000
7.0000
6.0000 350 gr 700 gr
5.0000
4.0000
3.0000
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
Grafik IV.2.3 Pengaruh Massa Adsorben Batu Apung Terhadap
Kesadahan
Pada grafik diatas dengan variabel massa batu apung 350 gram
dan 700 gram. Pada massa 350 gram cenderung stabil yang
menunjukkan penurunan nilai kesadahan dan pada massa 700 gram
terdapat kenaikan nilai kesadahan pada menit ke 15. Hal ini terjadi karena
adanya penambahan larutan CaCO 3 baru kedalam bak penampung yang
menyebabkan akumulasi serbuk CaCO3 didalam bak penampung dan
pompa umpan.Kedua grafik menunjukkan kecenderungan nilai kesadahan
yang turun. Menurut literatur semakin kecil massa adsorbent, nilai
kesadahan seharusnya semakin kecil dan hasil praktikum kurang sesuai
dengan teori.
7.0000
Kesadahan (mg CaCO3/L)
6.5000
Cepat Lambat
6.0000
5.5000
5.0000
4.5000
4.0000
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan elektrokoagulasi maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil praktikum menunjukkan bahwa semakin kecil massa adsorben,
semakin kecil nilai turbidity limbah,walaupun terdapat kenaikan nilai
turbidity, hasil ini mendekati teori. Sedangkan untuk kesadahan,
semakin kecil massa adsorben, nilai kesadahan cenderung turun, hal
ini kurang sesuai dengan teoritis, seharusnya jika massa adsorbent
semakin banyak, maka nilai kesadahan turun.
2. Hasil praktikum menunjukkan bahwa semakin kecil flowrate semakin
kecil nilai kesadahan dan turbiditynya dan sebaliknya.
3. Kondisi optimum proses adsorpsi yaitu dengan flowrate lambat
(0,075 L/menit) dengan hasil kesadahan sebesar 4,06 mg CaCO 3/L
dan turbidity sebesar 125 NTU. Dengan jenis adsorben karbon aktif
bermassa 400 gram pada waktu 55 menit.
V.2 Saran
Adapun saran pada percobaan adsorpsi sebagai beriku:
1. Bak penampung umpan harusnya bisa lebih besar agar larutan
dalam bak tidak cepat habis dengan menyediakan bak penampung
umpan yang besar untuk menampung umpan dalam satu putaran
praktikum sehingga hasil maksimal.
2. Pengait kolom adsorption kits harus lebih baik dan rapat. Serta
memilih pengait kolom adsorption kits yang paling sesuai dengan
kolomnya
DAFTAR PUSTAKA
Selang penyambung antara adsorption kits dengan pompa air lepas 2kali
saat praktikum berlangsung.
Lampiran 2. Log Sheet Aktivitas
Laboratorium : Pengolahan Limbah
Unit Kerja : Praktikum Adsorpsi
Tanggal : 24 Feb & 2 Maret 2020
Nama 1. Adinda Dwi Ifvournamasari
2. Arya Rizqy Irangga
3. Gracela Ratu Salsabillah
4. Muhammad Alfin Firdaus
5. Shafara Najla Marinda S.
6. Shella Novita Setyawati
Aktiv Paraf
itas Jawaban Praktikan Maha
Dosen
ke- siswa
Adsorpsi adalah proses melekatnya molekul
1
atau ion pada permukaan zat padat.
Proses terikatnya adsorbat yang terdapat dalam
molkeul gas atau cair terjadi karena adanya
gaya kohesif termasuk gaya hidrostatik dan
gaya ikatan hydrogen yang bekerja diantara
2 molekul seluruh material. Gaya gaya yang tidak
seimbang pada batas fasa tersebut
menyebabkan perubahan perubahan
konsentrasi molekul pada interface solid atau
fluida.
3 Adsorpsi Fisika
Berhubungan dengan gaya Van der Waals.
Apabila gaya tarik menarik antara zat terlarut
dengan adsorben lebih besar dari gaya tarik
menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya,
maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada
permukaan adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan
proses kondensasi dan biasanya terjadi pada
temperatur rendah. Pada proses ini gaya yang
menahan molekul fluida pada permukaan solid
relatif lemah, dan besarnya sama dengan
gaya kohesi molekul pada fase cair (gaya van
der waals) mempunyai derajat yang sama
dengan panas kondensasi dari gas menjadi cair,
yaitu sekitar 2.19-21.9 kg/mol. Keseimbangan
antara permukaan solid dengan molekul fluida
biasanya cepat tercapai dan bersifat reversibel.
Adsorbsi dapat memurnikan suatu larutan dari
zat-zat pengotornya.
Adsorpsi Kimia
Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat
dengan zat terlarut yang teradsorpsi. Adsorpsi
ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang
jauh lebih besar daripada adsorpsi fisika. Panas
yang dilibatkan adalah sama dengan panas
reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul
teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh gaya
valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi
antara atom-atom dalam molekul. Karena
adanya ikatan kimia maka pada permukaan
adsorben akan terbentuk suatu lapisan, di mana
terbentuknya lapisan tersebut akan
menghambat proses penyerapan selanjutnya
oleh bantuan adsorben sehingga efektivitasnya
berkurang.
4 Faktor – faktor yang memengaruhi adsorpsi,
antara lain tekanan adsorbat, suhu absolut
(suhu absolut), interaksi potensial (interaksi
adsorbat dengan dinding adsorben), jenis
adsorbat (ukuran dan kepolaran adsorbat), serta
karakteristik adsorben (kemurnian, luas
permukaan, dan volume pori).
Karakteristik adsorben
Luas permukaan adsorben. Semakin
besar luas permukaan maka semakin
besar pula daya adsorpsinya, karena
proses adsorpsi terjadi pada permukaan
adsorben.
Tidak ada perubahan volume yang berarti
selama proses adsorpsi dan desorpsi.
5 Kemurnian adsorben. Adsorben yang
memiliki tingkat kemurnian tinggi, daya
adsorpsinya lebih baik.
Jenis atau gugus fungsi atom yang ada
pada permukaan adsorben. Sifat-sifat
atom dipermukaan berkaitan dengan
interaksi molekuler antara adsorbat
dengan adsorben yang lebih besar pada
adsorbat tertentu.
Adsorben yang umumnya digunakan untuk
proses adsorpsi fisika adalah silika gel. Silika gel
6 cenderung mengikat adsorbat dengan energi
yang relatf kecil dan membutuhkan temperature
yang rendah untuk proses desorpsinya.