Anda di halaman 1dari 3

Begitu seterusnya (5), `lffah/ menahan diri untuk tidak elakukan

yang terlarang (6), Menahan diri untuk tidak marah, (7) Amanah, (8), Berani
karena benar, dan (9), Qana`ah atau merasa cukup apa yang sudah ada.

Perilaku manusia yang berhubungan dengan individu manusia


adalah seperangkat norma hukum yang dibuat oleh Allah SWT untuk
dipruntukan kepada mahluk manusia. Norma hukum yang dimaksud
bersifat mengatur hak perorangan manusia dan kewajiban yang harus
dipikulnya. Hal ini tercerimin dalam hukum-hukum Al-Quran yang
merupakan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Sebagai contoh Al-
Quran menetapkan kewajiban kepada seorang manusia supaya tidak
menganiaya diri sendiri atau contoh lain, apabila Allah SWT melarang
manusia minum-minuman yang memabukkan berarti hal ini dapat
membahayakan dirinya. Dapat jua dicontohkan bila seseorang memeriksa
kesehatannya kepada dokter kemudian dokter melarangnya memakan
daging karena kesehatannya, maka eorang tersebut harus meninggalkan
memakan daging itu sebagai suatu kewajiban. Perilaku manusia yang
demikian mencerminkan perilaku yang berhubngan dengan dirinya sendiri.

b. Perilaku Yang Berhubungan Dengan Keluarga

Perilaku atau akhlak seseorang yang berubungan dengan keluarga


antara lain meliputi;

(1). Berbuat baik kepada kedua orang tua, sebagimana yang Allah SWT
ingatkan dalam Al-Quran;

‘’Sembahlah Allah janganlah kamu mempersekutukannya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapakmu, karib
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri’’. (QS. An-Nisaa/4;36).

(2). Adil terhadap saudara, sebagai firman Allah SWT;


“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang pada perbuatan keji,
dapat menggambil pelajaran’’.(QS. An-Nahl/16;90).

(3). Membina dam mendidik keluarga, sebagaimana firman Allah SWT;

‘’Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api


neraka yang bahan bakarnya adalah manusia an batu; penjaganya maikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
di perintahkan’’. (QS. Al-Tahrim/66;6).

(4). Memelihara keturunan sebagai firman Allah SWT;

“Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya


berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya
dengan menanggung kehnaan ataukah akan menguburnya kedalam tanah
(hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan
itu”.(QS. An-Nahl/16;59).

Perilaku yang berhubungan dengan keluarga, dapat diketahui dan


dipahami bahwa ikatan hubungan keluarga didalam ajaran agama islam
diatur oleh Allah SWT dalam bentuk sistem kekerabatan dan perkawinan
dalam hukum islam. Oleh karena itu, salah satu kelompok manusia yang
berhak mendapatkan harta warisan adalah orang yang mempunyai
hubungan kekerabatan (darah) dengan pewaris. Perilaku terhadap keluarga
termasuk didalamnya hubungan antar orang tua dengan anaknya dan
antara suami dengan istrinya.

Untuk mewujudkan kebahagian keluarga, didalam islam terdapat


seperangkat norma hukum yang mengatur hak dan kewajiban setiap
anggota kelurga. Oleh karena itu perilaku manusia yang baik menyangkut
hubungan dengan keluarganya yang mematuhi norma hukumnnkeluarga
yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran sebagai contoh,
seorang anak tidak boleh mengucap kata-kata ‘’ah’’, ‘’cih’’,’’hus’’ atau
menunjukan perilaku yang tidak disenangi oleh orang tuanya. Hal ini
berarti seorang anak yang patuh kepada orang tuanya mempunyai perilaku
yang mulia terhadap orang tuanya. Begitupun pola hubungan antara suami
dan istri, mertua dan menantu, kakak dan adik dan seterusnya. Semua
pola hubungan tersebut telah dijelaskan dan diatur didalam Al-Quran dan
contoh tauladan yang ditunjukan oleh Rasulullah SAW.

C. Perilaku Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Perilaku atau akhlak seseorang yang berhubungan dengan orang lain


atau masyarakat meliputi;

(1). Ukhuwwah/ persaudaraan, sebagaimana yang Allah SWT ingatkan


dalam Al-Quran;

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu mendapatkan rahmat”.(QS. Al-Hujarat/49;10).

(2). Ta’awun/ tolong-menolong, sebagaiman firman Allah SWT;

“....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertawakalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya”. (QS. Al-Maidah/5;2).

(3). Adil, sebagaimana firman Allah SWT;

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


erhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pelajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”.(QS. An-Nisaa/4;58).

Anda mungkin juga menyukai