Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DANIYA FATIMA SALSABILA

NIM : 1910313320019
S1 AKUNTANSI
Dosen Pengampu : Dra, Rawintan Endas Binti, M.Com, MTQM (Hons., Ak., CA, CMA
(Aus)
ESSAI BISNIS INTERNASIONAL

Pada buku Charles W.L. Hill memberikan contoh perusahaan MTV Networks, dimana
perusahaan tersebut sebelumnya menyamakan penyiaran video musik yang sama tanpa melihat
pasar luar Amerika Serikat dengan Amerika Serikat sendiri. Namun kemudian mereka menyadari
jika hal tersebut tidak tepat karena perbedaan preferensi konten yang disukai pemirsa atau
penonton. Akhirnya mereka mengubah strategi dengan lebih melokalkan konten-konten mereka.
Dengan perubahan strategi itu mereka mendapatkan dividen yang besar.
GAMBAR 12.1
Valuasi suatu perusahaan dapat bertambah besar atau bahkan dimaksimalkan jika profitabilitas
dan pertumbuhan laba terus bertumbuh. Untuk menaikkan profitabilitas, perusahaan dapat
merendahkan atau mengurangi harga, bisa juga dengan strategi menambah nilai produk.
Sedangkan untuk meningkatkan laba dapat dilakukan dengan strategi memperbesar volume
penjualan di pasar, dapat juga dengan masuk ke pasar baru.
GAMBAR 12.7
Gambar tersebut menjelaskan strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan. Dimana ada strategi
standardisasi global, strategi transnasional, strategi internasional, dan strategi lokalisasi.
KORELASI ANTARA GAMBAR 12.1 DAN GAMBAR 12.7
Hubungan antara gambar 12.1 tentang penentu nilai perusahaan dan gambar 12.7 tentang
macam-macam strategi ialah gambar 12.7 adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan
dalam debutnya pada tingkat global. Dimana ada dua indikator yang diperhatikan, yaitu
tanggapan lokal dan pengurangan biaya. Perusahaan harus jeli melihat strategi mana yang cocok
dijalankan oleh perusahaannya sehingga perusahaan dapat tumbuh besar dan meraih profit
maksimal. Nah, dari strategi tersebut akan membantu perusahaan dalam kenaikan profitabilitas
serta menumbuhkan laba, yang mana pada akhirnya akan menaikkan valuasi perusahaan. Seperti
MTV tadi yang pada awalnya menggunakan strategi standardisasi global, kemudian mereka
mengubah strateginya menjadi strategi lokalisasi. Maka secara singkatnya adalah gambar kedua
adalah cara atau strategi yang ditempuh perusahaan dalam menaikkan valuasinya.
KORELASI ANTARA KEDUA GAMBAR DENGAN PEMILIHAN STRATEGI ENTRI
Mode entri ini ada kegiatan ekspor impor, kontrak putar kunci, pemberian lisensi, waralaba,
ventura bersama, serta anak perusahaan yang dimiliki penuh. Setiap mode entri ini memiliki
keunggulan dan kekurangan. Sebagai contoh, mode entri waralaba memiliki keuntungan pada
biaya yang rendah serta risiko pengembangan yang rendah, namun kendali mutunya kurang serta
koordinasi strategis secara global sulit dilakukan. Hal ini memiliki hubungan dengan strategi
pada gambar tadi, disebutkan bahwa salah satu strateginya adalah strategi transnasional dimana
model strategi ini memerlukan penekanan biaya yang tinggi serta penekanan tanggapan lokal
yang tinggi. Mode entri waralaba ini sejalan dengan strategi transnasional, contoh perusahaan
yang menerapkan strategi ini antara lain seperti pizza hut hingga McDonald.
Maka korelasi antar ketiganya dapat dikatakan seperti ini : semisal perusahaan ABC ingin
meningkatkan valuasinya (gambar 12.1) maka ia perlu memilih strategi (gambar 12.7) yang
cocok untuk dijalankan perusahaannya sehingga dapat menambah profit dan laba perusahaan
yang ujungnya akan meningkatkan valuasi perusahaan. Setelah itu barulah memilih mode entri
yang tepat (Bab 14) yang sesuai dengan strategi yang telah dipilih tadi.

Anda mungkin juga menyukai