Anda di halaman 1dari 1

Baiti Jannati

Keluarga yang bahagia di dunia pasti akan bahagia di surga. Keluarga yang beriman, mulai dari kakek
hingga cucu, maka di surga akan bertemu kembali.

ٍ ‫َوالَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َواتَّبَ َع ْتهُ ْم ُذرِّ يَّتُهُ ْم بِا ِ ْي َم‬
‫ان اَ ْل َح ْقنَا بِ ِه ْم ُذرِّ يَّتَهُ ْم َو َمٓا‬
‫ب َر ِهي ٌْن‬ َ ‫اَلَ ْت ٰنهُ ْم ِّم ْن َع َملِ ِه ْم ِّم ْن َش ْي ۚ ٍء ُكلُّ ا ْم ِرٍئ ۢبِ َما َك َس‬
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami
tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan
apa yang dikerjakannya.

1. Keluarga yang sakinah mawaddah warohmah pasti di surga keluarganya akan kekal abadi.
2. Ketika anak-anak cucu yang beriman derajatnya tidak setinggi para pendahulunya, nanti akan
diangkat Allah satu tingkat serajatnya dan mereka akan dipertemukan kembali di surga.
3. Jangan hanya sekedar menjadi orang tua secara biologis, melainkan secara ideologis, aritnya,
ideologi keimanan kita diturunkan kepada anak dan cucu.

Syariat pernikahan akan langgeng sampai ke surga.

Sebagai manusia, kita diperintahkan untuk menjaga diri sendiri dan orang lain, yaitu mengajarkan
kebaikan kepada orang lain juga agar selamat.

Laki-laki adalah qawam. Laki-laki menjadi pemimpin bagi perempuan. Selain itu, suami adalah
pelindung, pengayom, dan pendidik bagi keluarga agar anak dan istri bisa soleh-solehah. Seorang ayah
harus bisa menuntun anak-anak beriman dengan baik, contohnya saat menyuruh solat subuh, orang tua
harus memberi solusi terlebih dahulua.

Jangan sampai energi kita habis karena percekcokan kecil di keluarga. Kita bisa menyimpannya dengan
bersabar. Jangan memperdebatkan hal yang sepele. Berdebatlah jika sudah menyangkut yang penting,
seperti agama, namun tetap dengan cara yang tepat.

Visi dalam rumah tangga harus baik agar tetap bisa bersama-sama hingga ke surga. Kita harus tenggang
rasa. Emosi manusia harus bisa dikendalikan agar orang-orang bisa respct dengan kita. jadilah orang
yang cerdas emosinya agar bisa mengelola emosi dengan baik. Lihatlah ornag-orang di sekitar kita
karena merekalah guru terbaik untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai