Anda di halaman 1dari 3

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSELULOSA BAKTERI DARI

KULIT PISANG UNTUK APLIKASI MEMBRAN FILTRASI AIR

Dalam penelitian tersebut dilakukan sintesis dan karakterisasi BNC dari limbah kulit pisang
nangka (Musa sp L.) untuk aplikasi membran filtrasi air. Sintesis BNC berhasil dicapai pada
perbandingan kulit pisang dan air 1: 3, nutrisi bakteri: Glukosa 10% (b / v), Amonium Sulfat
(NH4) 2SO4 1% (w / v), pH: 4, dan jumlah starter: 15% (w / v). Lama fermentas selama 7
hari. Kadar air yang diperoleh dari BNC sebesar 86,59%. Analisis Scanning Electron
Microscopy (SEM) menunjukkan nanoselulosa yang dihasilkan berdiameter nanofibril 30-50
nm. Difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan indeks kristalinitas BNC kulit pisang (Ic) sebesar
86,94% dan selulosa termasuk selulosa Tipe I. Spektrum Fourier Transform Infra-Red (FTIR)
menunjukkan adanya ikatan dan gugus fungsi nanoselulosa. Hasil tersebut memenuhi sifat
yang diperlukan untuk filter membran yang kuat namun fleksibel. Nilai potensial zeta absolut
-11,39 mV dari Electrophoretic Light Scattering (ELS) menunjukkan bahwa larutan koloid
BNC memiliki kestabilan yang baik sehingga selanjutnya dapat digunakan untuk pembuatan
komposit membran katalitik filter air.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah kulit pisang nangka (Musa sp
L.), serpihan NaOH 98%, Ammonium Sulfat (NH4) 2SO4 min 98, Asetat Asam
(CH3COOH) 99% pekat, gula pasir, bakteri Gluconacetobacter xylinus.
Langkah-langkah penelitian tersebut :
- Persiapan ekstraksi kulit pisang.
Kulit pisang dibersihkan dan dipotong kecil-kecil. Kemudian direndam dengan air dengan
perbandingan 1:3. Lalu dipanaskan sampai mendidih, akan terbentuk laporan atas. Lapisan
atas tersebut harus dihilangkan. Setelah itu didinginkan selama 12 jam. Setelah 12 jam kulit
pisang diperas, ampasnya dibuang dan ekstraknya disaring. Ekstrak yang diperolah dimasak
dengan suhu 100oC dan ditambahkan glukosa 10%, amonium sulfat 1%,dan asam asetat
sampai pH nya mencapai 4. Campuran tersebut dimasukkan wadah, ditutup sampai dingin
selama 12 jam.
- Fermentasi kulit pisang
Starter bakteri gluonacetobacter xylinus 15%.ditambahkan ke campuran tersebut dan
dilakukan fermentasi selama 7 hari. Setelah hasil fermentasi diperoleh, kemudian dicuci dan
direndam dengan NaOH selama 12 jam untuk mendapatkan BNCnya

- perhitungan berat dan kadar air

Sampel ditimbang untuk mendapatkan berat basahnya. Kemudian


dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 75 ° C hingga beratnya tidak berubah.
Setelah itu sampel ditimbang untuk mendapatkan berat keringnya. Kadar air
dihitung berdasarkan rumus berikut:

berat basah−berat kering


% Kandungan air= X 100 %
berat basah
- karakterisasi bahan
Karakterisasi dilakukan dengan SEMUA untuk menentukan mikro struktur
BNCI. Difraksi X ray untuk mendapatkan struktur kristal BNC, FYI untuk
melihat pengaruh NaOH dan melihat kandungan pengotor dari sintesis BNC. ELS
untuk menentukan Zeta potensial dari larutan kolid

Dalam penelitian tersebut BNC berhasil disintesis dengan kondisi :


perbandingan kulit pisang dan air 1: 3, nutrisi bakteri: Glukosa 10% (b / v),
Amonium Sulfat (NH4) 2SO4 1% (w / v), pH: 4 (disesuaikan dengan menambahkan
Asam Asetat pekat 99% dan jumlah starter: 15% (w / v). Agar mendapatkan hasil yang
baik, kulit pisang direndam dan dimasak selama 12 jam untuk menghilangkan
kandungan peptin yang dapat mengganggu pertumbuhan bakteri. Proses ini lebih
sederhana dibandingkan dengan proses sintesis BNC yang telah dilakukan saat ini.
Rata-rata kadar air yang diperoleh adalah 86,59% yang menunjukkan kandungan
BNC kulit pisang terbesar adalah air. Kandungan selulosa rata-rata di BNC adalah
13,41%. Semakin besar luas permukaan dan ukuran pori dari matriks BNC maka
semakin tinggi kadar airnya. Gugus OH nanoselulosa sangat hidrofilik sehingga akan
mengikat H2O dalam jumlah besar
Dengan evaluasi menggunakan SEM, bakteri nanoselulosa terlihat memiliki
jaringan jalinan acak 3-D yang dibentuk oleh serat selulosa. Kulit pisang yang
dihasilkan BNC memiliki bentuk nanofibril dengan diameter 30-50 nm sehingga dapat
dikategorikan sebagai nanoselulosa
Hasil XRD dari BNC yang dihasilkandan dari hasil perhitungan didapatkan BNC
Crystallinity Index sebesar 86.94%. Puncak 2θ terlihat pada kisaran 160-220 dan dapat
diamati dari sampel BNC. Puncaknya menunjukkan bahwa nanoselulosa yang diisolasi
memiliki struktur kristal selulosa tipe I yang umumnya ditemukan pada selulosa yang
berasal dari sumber alami seperti bakteri.
Dengan analisa FTIR Puncak BNC kulit pisang di atas sesuai dengan karakteristik
pita serapan BNC seperti 3,348 cm-1 sebagai gugus hidroksil, 2,942 cm-1 sebagai
ikatan peregangan CH, 1,161 cm-1 sebagai ikatan peregangan C1 O C4 dalam
βglikosidik seperti yang ditemukan pada nabati selulosa
Pengujian ELS menunjukkan niilai potensial zeta menunjukkan derajat tolakan
antar partikel dengan muatan permukaan yang sama dalam suatu dispersi Berdasarkan
hasil pengujian diperoleh nilai zeta potensial untuk kulit pisang BNC berkisar antara
11,12 dan -11,66 mV dengan rata-rata -11,39 mV. Hasil ini mendukung penggunaan
BNC lebih lanjut sebagai bahan campuran dalam pembuatan membran filter komposit
dengan bahan keramik dan bahan kimia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai