Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hardiyanti Ramadani Arista G

Kelas: X IPA 1

Judul puisi:

“AKU RINDU AYAH”

Ayah...

Hingga saat ini aku masih berharap kalau semua ini hanyalah mimpi

Mimpi buruk yang akan segera berakhir

Dengan bangunnya aku dari tidurku

Ayah...

Disetiap pagi ku, aku selalu berharap dapat melihat wajahmu

Sekali saja mendengar suaramu memanggil namaku

Namun, pusaramu menyadarkanku tentang kepergianmu untuk selamanya

Ayah...

Aku paham tentang kematian

Aku tahu bahwa itu bukanlah pilihanmu

Namun kehilanganmu bukan perkara mudah bagiku

Ini adalah luka terhebat dalam hidupku

Mengapa Tuhan begitu cepat memanggilmu?

Tak adil rasanya tuhan meminjamkanmu 6 tahun di hidupku

Itu tak cukup bagiku

Ayah...

Masih teringat jelas dalam memori ku

Kali pertama ayah harus melepasku demi menggapai mimpiku

Sudut matamu mencoba membendung air mata yang segera membanjiri pipimu

Mencoba melepas, walau belum seutuhnya ikhlas


Ayah...

Putrimu rindu

Ingin sekali rasanya aku kembali ke masa lalu, sekali saja

Mendengar suaramu mengatakan rindu melihat wajahku

Aku rindu dimintakan pulang olehmu

Aku rindu ayah menjemputku di persimpangan itu

Aku rindu melihat wajahmu

Aku rindu dikuatirkan olehmu

Aku rindu bercanda tawa, hingga bertengkar kecil dengan mu

Bukankah dulu ketika ayah mengatakan rindu aku pulang untuk mu?

Namun kini rinduku membantu tak pernah ditetesi hadirmu

Rindu yang ayah rasakan dulu

Berbalik menikam menusuk menghujam hatiku

Namun bedanya, ayah tidak pernah datang menjenguk lukaku

Aku patah, kehilangan arah

Ayah..

Dulu aku bersembunyi untuk mengejutkanmu dikala aku pulang ke rumah

Kini ayah yang bersembunyi, Aku mencari namun tak pernah kutemui

Aku tak tahu kemana harus mencari

Aku pergi ke tempat yang tidak pernah bisa kutemukan

Ayah...

Sejak ayah tiada

Aku bertemu air mata

Dia setia terus mengalir

Berharap menghanyutkan semua kepedihan


Aku lelah menjadi obat

Karena sejatinya lukakupun belum sembuh

Bukannya aku mengeluh atau menyerah

Hak itu jauh dari prinsip ku

Aku hanyalah rindu pada sosok luar biasa dalam hidupku

Tapi tenang ayah putrimu kuat sepertimu

Aku rela merindumu seumur hidupku

Walau jiwa ragamu tak lagi bersamaku

Namun...

Ayah tetap hidup didalam hatiku

Sekali lagi aku merindukan mu ayah

Anda mungkin juga menyukai