SAKRAMEN PERKAWINAN
DALAM PERAYAAN EKARISTI
WK: Romo ..... yang terhormat, seluruh keluarga (nama orangtua MP)
dan keluarga (nama orangtua ML) hendak menghantar (ML) dan
(MP) memasuki hidup perkawinan. Kami nohon agar perkawinan
mereka diteguhkan dan diberkati sesuai dengan ajaran dan tata
perayaan Gereja Katolik.
KATA PEMBUKA
I: Saudara-saudari terkasih,
Khususnya keluarga dan sahabat kedua calon mempelai, dengan
penuh suka cita kita berkumpul di rumah Tuhan bersama (ML)
dan (MP) yang pada hari ini bermaksud meneguhkan ikatan
kasih mereka dalam Sakramen Perkawinan. Bagi mereka hari ini
sangatlah istimewa. Kita akan mendengarkan sabda Tuhan, yang
ditujukan kepada mereka, namun juga kepada kita semua.
Marilah menopang keinginan mereka dengan doa-doa yang
tulus. Semoga Allah memberkati keluarga yang akan mereka
bangun mulai hari ini. Maka marilah kita mengarahkan hati
kepada Tuhan supaya kita layak merayakan syukur kita
kepadaNya.
I: Saya mengaku,
U: Kepada Allah yang mahakuasa - dan kepada saudara sekalian, -
bahwa saya telah berdosa - dengan pikiran dan perkataan -
dengan perbuatan dan kelaalian. – Saya berdosa, saya berdosa,
saya sungguh berdosa – Oleh sebab itu saya mohon – dengan
perantaraan Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan
semua orang kudus – dan kepada saudara sekalian - supaya
mendoakan saya – kepada Allah Tuhan kita.
I: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni
dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
Atau :
LITURGI SABDA
Apabila dirayakan pada hari Minggu, bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil dan
Injil diambil dari rumus hari yang bersangkutan; bacaan kedua bisa diganti.
Rahasia yang diwahyukan ini besar, yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus
dengan Jemaat.
Mazmur Tanggapan
Secara khusus hendaknya diperhatikan nyanyian Mazmur Tanggapan dalam Liturgi
Sabda jangan diganti dengan nyanyian antar bacaan.
I: Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
U: Dimuliakanlah Tuhan.
Yesus mulai mengajarkan tanda-tanda-Nya di kota Kana di Galilea.
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke
perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus
berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus
kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku
belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan:
“Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Di situ ada enam
tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat
orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan
itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai
penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan
bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun
membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang
telah menjadi anggur itu – dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya –
ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap
orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau
menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat
Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-
tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya,
dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
I: (ML) dan (MP) sungguhkah kalian dengan hati bebas dan tulus
ikhlas hendak meresmikan perkawinan ini?
M: Ya, sungguh.
Janji (ML)
saya (ML)
menyatakan dengan tulus ikhlas
memilih engkau,
(MP)
menjadi istri saya.
Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu
dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit.
Saya mau mengasihi dan menghormati engkau
sepanjang hidup saya.
Saya berjanji mencintai dan menghormati engkau
seumur hidup.
Saya berjanji menjadi ayah yang baik
bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada
saya.
Janji (MP)
saya (MP)
menyatakan dengan tulus ikhlas
memilih engkau,
(ML)
menjadi suami saya.
Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu
dalam untung dan malang,
di waktu sehat dan sakit.
Saya mau mengasihi dan menghormati engkau
sepanjang hidup saya.
Saya berjanji mencintai dan menghormati engkau
seumur hidup.
Saya berjanji menjadi ibu yang baik
bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada
saya.
Demikianlah janji saya demi Allah
dan Injil Suci ini.
I: Atas nama Gereja Allah, di hadapan para saksi dan umat Allah
yang hadir di sini, saya menegaskan bahwa perkawinan yang
telah diresmikan ini adalah perkawinan Katolik yang sah.
Semoga bagi kalian berdua Sakramen ini menjadi sumber
kekuatan dan kebahagiaan. Yang dipersatukan Allah, janganlah
diceraikan manusia.
U: Amin
I: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
RITUS PELENGKAP
MP: (ML), terimalah cincin ini sebagai lambang cinta dan kesetiaanku
kepadamu.
I: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Pembukaan Kerudung
(Jika mempelai wanita memakai kerudung)
MOHON RESTU
LITURGI EKARISTI
I: Tuhan bersamamu.
U: Dan bersama rohmu.
I: Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U: Sudah kami arahkan.
I: Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah, kita.
U: Sudah layak dan sepantasnya.
I: Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa
kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa
yang Kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal:
PEMECAHAN HOSTI
Imam memecah-memecahkan hosti kudus, sementara umat mengiringinya dengan
mengucapkan/menyanyikan “Anak Domba Allah”.
KOMUNI
RITUS PENUTUP
PENGUTUSAN
I: Saudara-saudari terkasih, dengan ini Perayaan Ekaristi dan
Perayaan Sakramen Perkawinan (ML) dan (MP) sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.
I: Marilah pergi, kita diutus untuk memberi kesaksian tentang
kebaikan Tuhan.
U: Amin.
Bunda Maria, kami tahu saat ini baru merupakan awal dari
semuanya yang masih harus kami jalani. Kami sadar bahwa
perjalanan ini masih jauh dan panjang. Di hadapan kami masih
banyak sekali hambatan, kesulitan, kekecewaan dan goncangan. Oleh
karena itu kami mohon selalu bantuan doamu ya Bunda Maria.
PERARAKAN KELUAR
.