Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sutikno

NIM : 1984202036
Prodi : S1 Pendidikan Matematika
Semester : Enam (6)

Jawaban PTS Sejarah Islam Nusantara


1. Islam Nusantara menurut beberapa ahli :
a. KH. Afifuddin Muhajir
Menurut Kiai Afif, Islam Nusantara adalah pemahaman, pengamalan dan penerapan Islam
dalam segmen fikih mu’amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari’at dan ‘urf
budaya, dan realitas di bumi Nusantara.
b. Prof. Dr. Abd A’la, M.Ag
Menurut Prof. A’la, visi misi Islam Nusantara dan organisasi massa (Ormas) NU sangatlah
jelas. Salah satunya adalah merawat nilai-nilai keberagaman berdasarkan Islam Rahmatan
lil ‘Alamin.
c. Prof. Dr. Ir. M. Maksum Machfoedz, M.Sc.
Pada intinya, Prof. Maksum menyampaikan bahwa Islam Nusantara sangat mengapresiasi
lokalitas dan budaya sebagai modal untuk membangun bangsa. Islam sebagai agama
universal harus membumi ke dalam budaya lokal. Umat muslim Indonesia perlu
melakukannya bisa menjalankan ajaran agama sesuai dengan budaya Indonesia.

2. Hasil Keputusan Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU)


Islam Nusantara dalam pengertian substansial adalah Islam ahli sunah waljamaah yang
diamalkan, didakwahkan, dan dikembangkan sesuai karakteristik masyarakat dan budaya di
Nusantara oleh para pendakwahnya.
Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj, memperjelas
bahwa Islam Nusantara bukan aliran, mazhab atau sekte. Melainkan Islam yang
menghormati budaya dan tradisi Nusantara yang selama tidak bertentangan dengan syariat
Islam.
Kesimpulannya adalah Islam Nusantara merupakan Islam yang tumbuh dan berkembang di
nusantara dengan menyesuaikan adat dan budaya yang ada di nusantara namun tidak
mengubah syariat yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

3. Islam Nusantara adalah paham dan praktek agama Islam yang menyesuaikan dengan adat
dan budaya yang ada di nusantara namun tidak sampai menyimpang dari ajaran agama
Islam.
4. Keterkaitan Islam Nusantara dengan kalam (teologi), fiqh, tasawuf, politik, pendidikan,
dan budaya (tradisi) Nusantara itu sangat erat karena Islam Nusantara tetap mengutamakan
ajaran-ajaran Islam seperti fiqih dan tasawuf, namun juga menyesuaikan dengan keadaan
politik, pendidikan dan budaya Nusantara. Misalnya, zaman dahulu Wali Songo
menyebarkan agama Islam dengan mengkolaborasikan Islam dengan budaya lokal seperti
seni perwayangan yang ceritanya dirubah dengan cerita Islami.

5. FPI (Front Pembela Islam) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Kala itu, Pemerintah memastikan kegiatan yang dilaksanakan ormas HTI terindikasi kuat
telah bertentangan dengan tujuan, azas dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sehingga ini bertentangan dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas.

Aktivitas HTI dikatakan pemerintah nyata-nyata telah menimbulkan benturan di masyarakat


yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat serta membahayakan keutuhan
NKRI.

Anda mungkin juga menyukai