Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LIKA MAWARDANI

NIM : 042192969
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
UPBJJ : BANDUNG

TUGAS 2

STATISTIKA EKONOMI/ESPA4213

1. Hitunglah deviasi standarnya menggunakan mean

Nilai F X F.X X-Ẍ (X - Ẍ)2 F(X - Ẍ)2


0 – 1,9 2 1 2 1 – 5,47 = -4,47 19,98 39,96
2 – 3,9 7 3 21 3 – 5,47 = -2,47 6,10 42,7
4 – 5,9 20 5 100 5 – 5,47 = -0,47 0,22 4,4
6 – 7,9 10 7 70 7 – 5,47 = 1,53 2,34 23,4
8 – 9,9 6 9 54 9 – 5,47 = 3,53 12,46 74,76
∑ 45 246 185,22

Jawab:

2 1 4 2

Rumus; S = n ∑ ( fi− x )
i=l

2
S = 185,3125 : 45 = 4,11

STD = √4,11 = 2,02 .

2. Jelaskan tentang peristiwa dalam probabilitas


Dalam perumusan probabilitas yang beranggapan bahwa suatu peristiwa yang
terjadi tidak mempunyai hubungan dengan peristiwa yang lain (disebut peristiwa
sederhana). Namun, dalam kenyataan, peristiwa yang terjadi biasanya mempunyai
hubungan dengan peristiwa yang lain. Hubungan antara peristiwa yang satu dengan
peristiwa yang lain tersebut antara lain;

a. Peristiwa yang saling meniadakan/saling asing ( Mutually Exclusive)


Dua peristiwa dikatakan saling meniadakan atau saling asing apabila kedua
peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama. Secara matematis dikatakan dua
peristiwa A dan B saling meniadakan atau saling asing, apabila kedua
peristiwa itu tidak memiliki unsur yang sama ( seperti A dan B tidak ada).

b. Peristiwa yang saling tidak meniadakan


Dua peristiwa dikatakan tidak saling asing atau tidak saling meniadakan,
apabila peristiwa yang satu dapat terjadi bersama dengan peristiwa yang lain.

c. Peristiwa yang komplimen


Apabila didalam ruang sampel terdapat peristiwa A dan peristiwa bukan A
(Â), sedang peristiwa (Â) mengandung semua unsur dalam ruang sampel
kecuali peristiwa A maka dikatakan peristiwa (Â) merupakan peristiwa yang
komplimenter bagi peristiwa A.
Peristiwa A dan (Â) merupakan peristiwa yang eksklusif secara bersama-
sama. Gabungan antara A dan (Â) merupakan sebuah ruang sampel.

d. Peristiwa yang Independen


Dua peristiwa dikatakan independen apabila peristiwa yang satu tidak
mempengaruhi peristiwa yang lain. Artinya terjadinya peristiwa yang satu
tidak mempengaruhi peristiwa yang lain.
Probabilitas dari suatu peristiwa yang independen ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu;
• Probabilitas Marginal
Probabilitas marginal atau probabilitas yang tidak bersyarat adalah
probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang tiak memiliki hubungan
dengan terjadinya peristiwa yang lain.
• Joint probabilitas (probabilitas gabungan)
Probabilitas terjadinya dua peristtiwa atau lebih yang terjadi secara
bersama-sama atau secara berurutan merupakan perkalian dari probabilitas
marginal masing-masing peristiwa.
Secara sistematis dirumuskan ssebagai berikut;
P(A dan B) = P(A) x P(B)
P(A dan B dan C) = P(A) x P(B) x P(C)
P(A) = probabilitas marginal peristiwa A
P(B) = probabilitas marginal peristiwa B
P(C) = probabilitas marginal peristiwa C
P(A dan B) = probabilitas terjadinya peristiwa A dan B secara bersama-
sama atau berurutan P(A dan B dan C) = probabilitas terjadinya peristiwa
A dan B dan C secara bersama-sama atau secara berurutan.
• Conditional Probability (probabilitas bersyarat pada peristiwa yang
independen)
Probabilitas bersyarat adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa
dengan syarat peristiwa yang lain sudah terjadi.
Sedangkan peristiwa independen adalah peristiwa yang tidak
dipengaruhi oleh peristiwa yang lain.
Oleh karena itu, besarnya probabilitas bersyarat pada peristiwa pada
peristiwa independen adalah sama dengan probabilitas marginalnnya dan
dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut;
P(B/A) = P(B)
atau P(A/B) = P(A)

P(B/A) = probabilitas peristiwa B dengan syarat peristiwa A sudah terjadi


P(A/B) = probabilitas peristiwa A dengan syarat peristiwa B sudah terjadi

e. Peristiwa yang dependen


Dua peristiwa dikatan dependen adalah bila peristiwa yang satu dipengaruhi
atau tergantung pada peristiwa yang lain.
Probabilitas pada peristiwa dependen ada 3 macam: marginal probability,
joint probability, joint probability, dan conditional probability.
Pembahasan peristiwa yang dependen ini akan dimulai dari probabilitas
bersyarat karena probabilitas yang lain dapat dijelaskan dengan lebih jelas
apabila didasarkan pada probabilitas bersyarat

3. Carilah besarnya probabilitas terjadinya x


bila:
a. (0 ≤ x ≤ 1,24)
b. (-0, 37 < x < 0)
c. (-1,73 ≤ x ≤ 2,02)
d. (0,66 ≤ x ≤ 1,25)

Jawab;

a. (0 ≤ x ≤ 1,24)
Pr (0 ≤ x ≤ 1,24) adalah sama dengan luas kurva normal baku antara z = 0 dan
z = 1,24
Dari tabel Pr (0 ≤ x ≤ 1,24) = 0,3925

b. (-0, 37 < x < 0)


Pr (-0, 37 < x < 0) dalam grafik
Dari tabel Pr (-0, 37 < x < 0) = 0,1443

c. (-1,73 ≤ x ≤ 2,02)
Pr (-1,73 ≤ x ≤ 2,02) dalam grafik
Pr (-1,73 ≤ x ≤ 2,02) = pr (-1,73 ≤ x ≤ 0) + pr (0 ≤ x ≤ 2,02)
= 0,4582 +0,4783= 0.9365

d. (0,66 ≤ x ≤ 1,25)
pr (0,66 ≤ x ≤ 1,25) = pr (0 ≤ x ≤ 1,25) - pr (0 ≤ x ≤0,66 )
= 0,3944 – 0,2454
= 0,149

SUMBER :BMP ESPA4123

Anda mungkin juga menyukai