Salah satu cara dalam penentuan kadar larutan asam basaadalah dengan melalui proses titrasi asidi-alkalimetri. Cara ini cukup menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitiandan ketepatannya juga cukup tinggi. Titrasi asidi-alkalimetri dibagimenjadi dua bagian besar yaitu asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa. Asam-asam yang biasanya dipergunakan adalah HCl, asam cuka, asam oksalat, asam borat. Sedangkan alkalimetri merupakan kebalikan dari asidimetri yaitu titrasi yang menggunakanlarutan standar basa untuk menentukan asam. Pada percobaan ini adalah penentuan kadar dengan metodeasidi-alkalimetri menggunakan indikator fenoftalein. Hal ini dilakukan karena jika menggunakan indikator yang lain, adanya kemungkinan trayek pH nya jauh dari titik ekuivalen. Dalam bidang farmasi asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar suatu obat dengan teliti. Karena dengan titrasi ini penyimpangan titik ekuivalen lebih kecil sehingga lebih mudah untuk mengetahui titik akhir titrasinya yang ditandai dengan suatu perubahan warna, begitu pula denngan waktu yang digunakan seefisien mungkin. Berdasarkan pernyataan diatas maka perlu dilakukan praktikum mengenai analisi titrasi asam basa, guna mengetahui metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa atau asam, selain itu daoat menyelaraskan antara praktikum dan teori asam basa 1.2 Maksud dan tujuan 1.2.1 Maksud Adapun maksud dari dilakukannya percobaan asam basa adalah untuk melatih mahasiswa dalam menentukan kadar atau konsentrasi larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya 1.2.2 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya percobaan asam basa adalah untuk melatih mahasiswa dalam menentukan kadar atau konsentrasi larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya.