Patofisiologi Buk Sari
Patofisiologi Buk Sari
ADELLYA MAHARANI
2019002/2019
A. LATAR BELAKANG
Gerontologi, studi ilmiah tentang efek penuaan dan penyakit yang
berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek biologis, fisiologis,
psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Perawat yang merencanakan dan
memberikan perawatatn pada orang diusianya yang telah lanjut mendukung dan
mengembangkan teori yang menjadi dasar untuk asuhan keperawatan selama tahap
akhir kehidupan ini.
Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa terjadi
penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan proses penuaan.
Setiap orang akan mengalami enuaan, tetapi penuaan pada setiap individu akan
berbeda tergantung faktor herediter, stresor lingkungan, dan sejumlah besar faktor
yang lain. Walaupun tidak ada satu teori yang dapat menjelaskan peristiwa fisik,
psikologis, dan peristiwa sosial yang kompleks yang terjadi dari waktu ke waktu,
suatu pemahaman dari penelitian dan teori-teori yang dihasilkan sangant penting bagi
perawat untuk membantu orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan psikis
yang sempurna.
Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi biasanya
dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan psikosoaial.
Penelitian yang terlibat dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada
indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat
seluler, sedangkan ahli teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bagaimana
proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan kepribadian dan perilaku.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari penulisan
makalah ini adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori penuaan, yang
meliputi:
A. PROSES DEGENERATIF
d. Teori Neuroendokrin
Diskusi sebelumnya tentang kelenjar timus dan sistem imun serta interaksi antara
sistem saraf dan sistem endokrin menghasilkan persamaan yang luar biasa. Pada kasus
selanjutnya para ahli telah memikirkan bahwa penuaan terjadi oleh karena adanya
suatu perlambatan dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu dampak
pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini lebih jelas ditunjukkan dalam
kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi.
Salah satu area neurologis yang mengalami gangguan secara universal akibat
penuaan adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk menerima, memproses, dan
bereaksi terhadap perintah. Dikenal sebagai perlambatan tingkah laku, respon ini
kadang-kadang diinterpretasikan sebagai tindakan melawan, ketulian, atau kurangnya
pengetahuan. Pada umumnya, sebenarnya yang terjadi bukan satupun dari hal-hal
tersebut, tetapi orang lanjut usia sering dibuat untuk merasa seolah-olah mereka tidak
kooperatif atau tidak patuh. Perawat dapat memfasilitasi proses pemberian perawatan
dengan cara memperlambat instruksi dan menunggu respon mereka.
e. Riwayat Lingkungan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap manusia, untuk
menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang yang dapat menghindarinya
dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda. Berbagai proses harus dilewati, namun
beberapa orang ada yang dapat melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang
tidak cukup lancar. Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan
kejiwaan. Maka, perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada berbagai
tingkatan usia harus dan wajib tahu bagaimana konidisi fisiologis pasiennya. Termasuk
pada usia lanjut. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensinya, baik sebagai
acuan dalam pembelajaran, ataupun sebagai pedoman dalam tindakan asuhan
keperawatan pada klien usia lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
http://psikstikma.blogspot.com/2014/01/konsep-teori-penuaan.html.
Diakses, Senin,23/03/2020.Pukul.16.26.WIB
http://eprints.umm.ac.id/41717/3/jiptummpp-gdl-afifahshol-48601-3-bab2.pdf.
Diakses, Senin,23/03/2020.Pukul.16.26.WIB