Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ghilman Nur Wahana

Nim : 1311900334

Matkul : Etika Profesi Hukum (B)

Pelanggaran Kode Etik Wakil Pimpinan KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan, Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah

melakukan penegakan etik secara profesional dan independen bagi seluruh insan KPK

sebagaimana aturan dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2019 tentang KPK.

Tindak pidana yang dilakukan oleh wakil ketua kpk (LP) terbukti melakukan pelanggaran

etik oleh Dewan Pengawas KPK, awal mulanya dilaporkan oleh mantan Direktur Pembinaan

Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi KPK serta dua penyidik KPK, pada 8 Juni 2021.

Kasus ini menjadi sorotan dalam laporan terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM),

kemunduran demokrasi, serta otoritarianisme di sejumlah negara yang baru-baru ini

diterbitkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Dosen hukum pidana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat berpendapat, sebagai

lembaga negara yang memilih (LP) menjadi pimpinan KPK, pemerintah dan parlemen

seharusnya turut bertanggung jawab. Di antaranya dengan membekukan jabatannya,

bertujuan agar proses persidangan etik dan dugaan tindak pidana dapat diusut secara

transparan

Berikut deretan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Lili Pintauli Siregar:
1. Menyalahgunakan kewenangan

Terbukti melakukan pelanggaran berat penyalahgunaan kewenangan. Anggota Dewan

Pengawas, menyatakan terbukti melanggar prinsip integritas yang diatur dalam Pasal 4 ayat 2

huruf b Peraturan Dewan Pengawas Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penegakan Kode Etik dan

Pedoman Perilaku KPK.

(LP) menekan tersangka kasus korupsi Bupati Tanjungbalai, untuk mengurus kepegawaian

saudara iparnya, yang bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kualo, Tanjung Balai.

Majelis Etik kemudian memberikan sanksi berat. Gaji pokok Lili dipotong sebesar 40 persen

selama 12 bulan sejak Agustus 2021.

2. Diduga menerima suap

(LP) juga pernah terseret suap yang melibatkan penyidik KPK. Dalam persidangan, Pelaku

berperan dalam perkara suap yang ia terima dari bupati tanjung balai. Wakil Ketua KPK itu

terbukti melakukan pelanggaran kode etik berupa komunikasi dengan pihak yang berperkara

di KPK yakni kasus suap lelang jabatan.

3. Menerima hadiah tanpa lapor KPK

Baru-baru ini (LP) tersandung dalam kasus dugaan pemberian hadiah dari perusahaan negara

tanpa lapor KPK. Komisioner KPK itu menerima tiket dan fasilitas hotel untuk menonton

MotoGP Mandalika bulan lalu.

Ia diberi sanksi berupa pemotongan gaji pokok sebesar 40 persen selama 12 bulan karena

terbukti melanggar Pasal 4 Ayat (2) Huruf b dan a Peraturan Dewan Pengawas Nomor 02

Tahun 2020 tentang penegakan kode etik dan pedoman perilaku KPK.
Daftar Pustaka

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/14/06150001/sederet-kontroversi-lili-pintauli-

siregar-soal-dugaan-pelanggaran-etik?page=all

Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi

Peraturan Dewan Pengawas Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penegakan Kode Etik dan

Pedoman Perilaku KPK

Anda mungkin juga menyukai