Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


Jln. Lintas Tebo – Bungo Km.12 Muara Tebo Kode Pos 37271
Komplek Perkantoran Seentak Galah Serengkuh Dayung
Telp. ( 0744 ) 21361 – Fax (0744) 21652
Muara Tebo

USULAN PEMBIAYAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) UNTUK


PEMBANGUNAN / PENGEMBANGAN GRIYA SEHAT ATAU FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL ( FASYANKESTRAD )
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TEBO

I. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan tradisional telah menjadi salah satu pilihan

atau pelengkap dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan

pencegahan penyakit. Pemerintah Indonesia telah mengembangkan

pelayanan kesehatan tradisional (yankestrad) sebagaimana

direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam Strategy

on Traditional Complementary Medicine tahun 2014-2023. Undang-

Undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 48 mengamanatkan

bahwa yankestrad merupakan salah satu upaya dari penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya pelayanan kesehatan

dilakukan secara terpadu dan menyeluruh dengan pendekatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Berdasarkan beberapa hasil penelitian

nasional di Indonesia, pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di

masyarakat cukup tinggi.

Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 30,4%

rumah tangga di Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan

tradisional dalam 1 tahun terakhir. Jenis pelayanan kesehatan tradisioal


yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga adalah keterampilan

(77,8%) dan ramuan (49,0%). Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan

48% penduduk Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan

tradisional ramuan jadi, dan 65,3% penduduk Indonesia memanfaatkan

pelayanan kesehatan tradisional keterampilan manual.

Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan

Kesehatan tradisional menyebutkan bahwa jenis yankestrad terbagi

menjadi tiga kelompok, yaitu:

 Pelayanan kesehatan tradisional empiris dengan sumber daya

manusianya tenaga penyehat tradisional (hattra) yang akan berada

pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) panti sehat.

Pelayanan kesehatan tradisional empiris sudah berjalan sejak

dahulu kala, sebagai layanan turun menurun.

 Pelayanan kesehatan tradisional komplementer dengan sumber

daya manusianya tenaga kesehatan lulusan pendidikan tinggi

Kesehatan Tradisional Indonesia, yang akan berada pada fasyankes

griya sehat, dan

 Pelayanan kesehatan tradisional integrasi, sebagai penggabungan

yankestrad komplementer dengan konvensional, dan

berkedudukan di puskesmas atau rumah sakit.

Pelayanan kesehatan tradisional komplementer merupakan

penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan

biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya

terbukti secara ilmiah. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer


yang dilakukan pada fasyankes harus dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang kompeten dan sesuai dengan kewenangannya, serta mendukung

Program Indonesia Sehat yang dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan

Kesehatan Nasional.

Lebih lanjut, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang

sistem kesehatan nasional menyatakan bahwa sistem kesehatan nasional

dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam bentuk pelayanan pada

fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan tradisional sebagai

bagian dari upaya kesehatan, bersama dengan pelayanan kesehatan

konvensional diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat,

mandiri dan berkeadilan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang

Fasilitas Pelayanan Kesehatan, disebutkan bahwa fasilitas pelayanan

kesehatan tradisional termasuk dalam fasilitas pelayanan kesehatan.

Griya sehat merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang

menyelenggarakan perawatan atau pengobatan tradisional dan

komplementer oleh tenaga kesehatan tradisional. Griya Sehat dapat

memberikan  pengobatan tradisional kepada masyarakat secara

menyeluruh dengan mengedepankan  pemanfaatan kearifan   lokal 

budaya setempat.
II. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional :

a. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

b. UU nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

c. UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

d. Perpres nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

e. Permendagri nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi


dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah

f. Permenkes no 15 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan


Tradisional Komplementer

g. Permenkes no 37 tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan


Tradisional Integrasi

h. Permenkes nomor 61 tahun 2016 tentang Pelayan Kesehatan


Tradisional Empiris

i. PP nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan


Tradisional

j. PP nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan

III. Maksud dan Tujuan ( Umum dan Khusus )

A. Maksud

Agar terwujudnya pembangunan Griya Sehat sebagai


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional di Kabupaten Tebo
sehingga Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dapat
terlaksana.
B. Tujuan Umum dan Khusus

 Tujuan Umum

Diharapkan dapat memenuhi standar fasyankestrad


agar masyarakat Kabupaten Tebo dapat memanfaatkan griya
sehat untuk pencegahan penyakit dan pemeliharaan
Kesehatan.

 Tujuan Khusus

Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer


bertujuan untuk :

a) menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan


Tradisional Komplementer yang aman, bermutu, dan efektif;

b) memberikan acuan dalam penyelenggaraan Pelayanan


Kesehatan Tradisional Komplementer bagi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, fasilitas pelayanan
kesehatan, dan Tenaga Kesehatan Tradisional;

c) terlaksananya pembinaan dan pengawasan secara


berjenjang oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan
lintas sektor terkait.

IV. Analisis Masalah ( SWOT ) atau Kajian Filosofi

V. Yuridis dan Sosiologi Keunggulan Inovasi Griya Sehat

VI. Informasi Ketersediaan Tanah / Lahan / Gedung yang akan dibangun /


rehab

VII. Informasi Penyediaan & Pengembangan SDM di Griya Sehat

VIII. Informasi Anggaran Pembangunan dan atau Operasional Griya Sehat


IX. Informasi Organisasi / Instansi Pelaksana ( UPF / UPT )

X. Kegiatan / Tahapan / Road Map untuk Mewujudkan Griya Sehat

Lingkup dan tahapan kegiatan pembangunan Kolam Air Mancur


adalah:

1. Pradesain
2. Perencanaan Teknis
3. Tahapan Pelelangan
4. Pelaksanaan Konstruksi
5. Pengawasan Teknis
6. Tahapan Pemeliharaan

XI. Hasil Yang Diharapkan

Dengan adanya Kolam Air Mancur dan Lampu Penerangan Jalan


Lingkungan diharapkan dapat meciptakan suasana yang nyaman, aman
dan asri, juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tebo
akan tempat rekreasi alternatif untuk Masyarakat Kabupaten Tebo.

XII. Pelaksanaan

Pelaksanaan pekerjaan diharapkan dapat dimulai pada Tahun


2018.

XIII. Pembiayaan

XIV. Penutup

Anda mungkin juga menyukai