Anda di halaman 1dari 6

CHAPTER 7

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Laporan keuangan dalam lingkungan sekotr publik berperan penting dalam menciptakan akuntabilitas
sektor publik. Semakin besarnya tuntutn terhadap pelaksanaan akuntabilitas sektor publik
memperbesar kebutuhan akan transparansi informasi keuangan sktor publik. Informasi keuangan ini
berfungsi sebagai dasar pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Akuntansi sektor publik
berperan penting dalam menyiapkan laporan keuangan sebagai akuntabilitas publik.

TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGNA SEKTOR PUBLIK

Menurut mardiasmo(2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik sebagai
berikut:

1. Kepatuhan dan pengelolaan(compliance and stewardship)

Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan
dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif( accountability and retrospective reporting)


Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Laporan
keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan mengevaluasi manajemen, memeberikan dasar
untuk mengamati tren antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
membandingkan dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada. Laporan keuangan juga
memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang
diterima, serta memungkinkan mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas pengguna sumber
daya organisasi.

3. Perencanaan dan informasi otorisasi( planning and authorization information)


Laporan keuangan berfungsi membantu pengguna dalam menentukan apakah suatu organisasi
atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa( pelayanan) di masa
mendatang.

4. Kelangsungan organisasi( viability)


Laporan keuangan berfungsi membantu pengguna dalam menentukan apakah suatu organisasi
atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa(pelayanan) di masa
mendatang.

5. Hubungan masyarakat (public relation)


Laporangan keuangan berfungsi memberikan kesematan kepada organsasi untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pengguna yang dipengaruhi
karyawan dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber fakta dan gambaran(source of facts and figures)


Laporan keuangan bertujuan memberikan nformasi kepada berbagai kelompok kepentingan
yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

Dewan standar akuntansi keuangan amerika(financial accounting standard boards- FASB) juga turut
menjelaskan tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba. Dalam statement of financial accounting
concepts (SFAC) No.4 objectives of financial reporting by non-business organizations, tujuan laporan
keuangan dijelaskan sebagai berikut:

1. Laporan keuangan organisasi non-bisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang


bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pengguna dan calon
pengguna lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya
organisasi
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta
pengguna dan calon pengguna lainnya dalam menilai pelaynan yang diberikan oleh organisasi
non-bisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelaynan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya. Serta
pengguna dan calon pengguna lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi non-bisnis atas
pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban , dan kekayaan bersih
organisasi, serta pengaruh dari transaksi peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara
periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi non-
bisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang
dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
6. Memberikan informasi mengenai cara organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau
sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang , serta mengenai faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pengguna dalam memahami
informasi keuangan yang diberikan

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Identifikasi pengguna laporan keuangan sktor publik dapat dilakukan dengan melihat kepada pihak-
pihak yang berkepentinan terhadap organisasi sektor publik. Pihak-pihak tersebut memiliki kebutuhan
akan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan organisasi sektor publik. Pada bagian ini, akan
melihat beberapa klasifikasi pengguna laporan keuangan sektor publik.
Drebin et al. (1981) mengindentifikasi sepuluh kelompok pengguna laporan keuangan sektor publik
berikut:

1. Pembayar pajak
2. Pemberi bantuan(gentors)
3. Investor
4. Pengguna jasa
5. Karyawan
6. Pemasok
7. Dewan legislatif
8. Manajemen
9. Pemilih(votes)
10. Badan pengawas( oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa enam pengguna pertama( pembayar
pajak, pemberi bantuan, investor, pengguna jasa, karyawan, dan pemasok) merupakan penyedia sumber
daya organisasi, baik sumber daya finansial, tenaga kerja, maupun material. Dewan legislatif dan
manajemen merupakan pihak yang membuat keputusan alokasi sumber daya, dan aktivitas tersebut
diawasi oleh badan pengawas dan pemilih.

Borgonovi dan anessi-pessina( 1997) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor publik
sebagai berikut:

1. Masyarakat pengguna jasa publik


2. Masyarakat pembayar pajak
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelaynan publik sebagai input
atas aktivitas organisasi
4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
5. Badan-badan internasional
6. Investor asing dan analis negara (country analyst)
7. Generasi mendatang
8. Lembaga negara
9. Kelompok politik
10. Manajer publik
11. Pegawai pemerintah

Sementara GASB mengidentifikasi pengguna laporan keuangan pemerintah menjadi tigas kelompok
besar, yaitu:
1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab
2. Legislatif dan badan pengawas yang secara langsung mewakili rakyat
3. Investor dan kreditor yang memberikan pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam proses
pemberian pinjaman

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA

Berdasarkan tujuan-tujuan yang telah dijelaskan di atas, laporan keuangan dikenmbangkan sedemikian
rupa dalam beberapa bentuk tertentu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

Seperti halnya entitas perusahaan yang dijalankan untuk mencari laba. Laporan keuangan sektor publik
terbagi menjadi dua yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan organisasi pada waktu
tertentu dan laporan keuangan yang menjelaskan perubahan atas posisi keuangan tersebut. Pada
umumnya , beberapa laporan keuangan tersebut, antara lain:

1. Neraca atau laporan posisi keuangan


2. Laporan operasi atau laporan aktivitas atau laporan realisasi anggaran
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan

Pada praktiknya, laporan-laporan yang sangat beraneka ragam tersebut- baik dalam jenis maupun
peristiliahan-menyesuaikan dengan setiap lingkungan sektor publik yang juga sangat beraneka ragam

Dalam konteks indonesia, acuan penyusunan laporan keuangan bagi organisasi sektor publik adalah:

1. Pernyataan standar akuntansi keuangan(PSAK) nomor 45 tentang laporan keuangan organisasi


nirlaba (Pencabutan PSAK 45 dan Penerapan ISAK 35)

2. Standar akuntasni pemerintah (SAP) yang dituangkan dalam peraturan pemerintah(PP) nomor
24 tahun 2005 (Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 dinyatakan dicabut
dan tidak berlaku lagi, dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010. Sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010,
penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap)

Acuan yang pertama(PSAK 45) sering menjadi pedoman organisasi sektor publik yang bergerak
diberbagai sektor, yaitu yayasan, LSM, termasuk institutsi-institusi pendidikan. Sementara itu ,
acuan kedua (SAP) menjadi acuan wajib bagi organ pemerintahan di pusat dan di daerah
Bagian berikut dari bab ini akan menyajikan contoh-contoh laporan keuangan berdasarkan dua
standar tersebut

Laporan keuangan pemerintah berdasarkan SAP sebagai pemegang amanat rakyat , pemerintah
indonesia wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN dan APBD dalam bentuk laporangan
keuangan. Hal ini telah ditegaskan dalam undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan
negara.

Pasal 30 UU nomor 17 tahun 2003 menyatakan:

(1) Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN


kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara
dan badan lainnya.

Sementara itu, pasal 31 UU Nomor 17 tahun 2003 juga menyatakan secara senada:

(1) Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang


pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa
oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah.

Laporan keuangan yang dituntut oleh UU nomor 17 tahun 2003 tersebut merupakan laporan keuangan
jenis general purpose statement(GPFS) yang selanjutnya kita sebut laporan keuangan umum.

Laporan keuangan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Pengguna adalah masyarakat, dewan perwakilan rakyat (DPR)/ Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD),
investor/kreditor , manajemen pemerintah dan lembaga internasional.

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan umum(general purpose financial statement s-
GPFS) dalam konteks pemerintah indonesia?
2. Jelaskan tentang tujuan laporan keuangan pemerintah?
3. Apa saja komponen laporan keuangan pemerintah?
4. Buatlah contoh neraca dan laporan aktivitas sebuah yayasan pendidikan nirlaba sesuai dengan
PSAK 45
5. Dalam PSAK 45 tentang laporan keuangan organisasi nirlaba,s sebutkan tujuan laporan
keuangan, laporan keuangan apa saja yang diharuskan serta klasifikasi singkat setiap laporan
keuangan tersebut.

Jawab:
Laporan keuangan umum dapat diartikan sebagai laporan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. Pengguna disini dapat diartikan sebagai masyarakat, dewan perwakilan
rakyat (DPR)/ Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), investor/kreditor , manajemen
pemerintah dan lembaga internasional

CHAPTER 14
MEMAHAMI BASIS KAS VERSUS BASIS AKRUAL PADA AKUNTANSI ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai