2846 7275 1 PB
2846 7275 1 PB
Nyayu Soraya
Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa, Bengkulu
E-mail: Soraya_766@yahoo.co.id
Abstract: Islamic Governmental System in Pakistan in Fazlur Raman’s View. Fazlul Rahman is known as controversial
reformer with “naughty” ideas. He was born in moderate environment that made him a liberal figure in his
thought. In 1950 he got his Ph.D in Oxford University. After finishing his study, he did not directly go to Pakistan,
his hometown, but he went to Durham University to teach Islamic and democratic studies. Besides, he was also a
lecturer in Institute of Islamic Studies, McGill University in Canada as associate professor of philosophy. Rahman
stated that governmental organization in Islam received mandate of Muslim society was aimed at undertaking The
God mandatory revealed in The Koran. This model was actually monitored in Medina by Muhammad saw. Looking
at a history of Medina, Rahman claimed that Islamic governmental system should be democracy although the
implementation might be variety in accordance with a situation appeared in communities.
Keywords: Fazlur Rahman, Islamic governmental system, democray.
Abstrak: Sistem Pemerintahan Islam Pakistan dalam Pandangan Fazlur Rahman. Dalam studi Islam, Fazlul
Rahman dikenal sebagai reformis kontroversial dengan “ ide nakal “. Ia lahir dalam lingkungan moderat yang
membuatnya menjadi sosok liberal dalam pikirannya. Pada tahun 1950 ia mendapat gelar Ph.D di Universitas
Oxford. Setelah menyelesaikan studinya, dia tidak langsung pergi ke Pakistan, kota kelahirannya, tetapi ia pergi
ke Durham University untuk mengajar studi Islam dan demokrasi. Selain itu, ia juga menjadi dosen di Institut Studi
Islam, Universitas McGill di Kanada sebagai profesor filsafat. Rahman menyatakan bahwa organisasi pemerintah
dalam Islam menerima mandat dari masyarakat muslim bertujuan untuk melakukan wajib Allah yang dinyatakan
dalam Alquran. Model ini sebenarnya dipantau di Madina oleh Muhammad saw. Melihat sejarah Medina, Rahman
menyatakan bahwa sistem pemerintahan Islam harus demokrasi walaupun penerapannya boleh jadi berbeda-beda
sesuai situasi dan kondisi masyarakat di suatu negara.
Kata kunci: Fazlur Rahman, system pemerintahan Islam, demokrasi
93 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013
| 94
Nyanyu Soraya: Sistem Pemerintahan Islam Pakistan dalam Pandangan ...
95 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013
nya bergantung pada lingkungan kebebasan Pemikiran dan Pembaharuan Fazlur Rahman
intelektual… pemikiran bebas dan pemikiran bagi Negara Islam Pakistan
merupakan dua patah kata yang sinonim, dan Hakikat keberadaan Pakistan merupakan ke
seseorang tidak dapat berharap bahwa pemikiran hendak kaum Muslim untuk dapat hidup secara
akan bisa tetap hidup tanpa kebebasan… pe sepenuhnya di bawah bimbingan Islam. Walaupun
mikiran Islam, sebagaimana halnya seluruh simbol dan ideologi agama telah digunakan untuk
pemikiran, juga menumbuhkan kebebasan yang memobilisasikan dan mempersatukan umat Islam
dengannya perbedaan pendapat, konfrontasi India pada masa pergerakan kemerdekaan,
pandangan-pandangan, dan perdebatan antara tidak ada kejelasan pengertian atau konsensus
ide-ide dijamin.10 Karena di Barat kebebasan tentang kandungan nyata ideologi itu dan aplikasi
intelektual itu diperoleh Rahman, tentu saja nya dalam struktur, program, dan kebijakan
ia tidak segan-segan hijrah ke sana dari pada negara. Akibatnya, setelah negara impian itu
berkubang di Pakistan atau negeri-negeri Muslim terwujud, kontroversi yang berkepanjangan pun
lainnya yang belum dewasa secara intelektual. pecah antarkubu modernis, tradisionalis serta
Di Chicago, Rahman merupakan salah seorang fundamentalis sehingga sulit dicari benang merah
guru besar yang dihormati. Bahkan ketenaran antara agama dan politik.
universitas ini sebagai salah satu pusat studi Islam Rahman juga terjun ke dalam arena kon
terkemuka di Barat juga antara lain disebabkan troversi ini dengan menulis Implementation
oleh penunjukan Rahman sebagai guru besar. Mata of the Islamic Concept of State in Pakistani
kuliah yang diberikan padanya meliputi pemahaman Miliieu. 14 Dalam artikel ini, Rahman dengan
Alquran, filsafat Islam, tasawuf, hukum Islam, sep enuhnya mendukung dan mengelaborasi
Pemikiran politik Islam, modernisme Islam kajian- gagasan kenegaraan kalangan modernis serta
kajian tentang Al-Ghazali, Ibn Taymiyyah dan lain- memberinya basis al-Qur’an dan sunah nabi yang
lainnya, di samping karya-karya intelektualnya yang kukuh. Bagi Rahman karena organisasi negara
berbobot.11 Karena itu, tidak berlebihan kiranya dalam Islam menerima mandatnya dari rakyat-
kesan Maarif terhadap gurunya: yakni masyarakat muslim yang keberadaannya
Rahman adalah seorang sarjana Muslim caliber adalah mengimplementasikan kehendak Tuhan
dunia. Pada dirinya terkumpul ilmu seorang sebagaimana yang diwahyukan dalam Alquran
alim yang alim dan ilmu seorang orientalis yang dan modalnya diciptakan Nabi dalam sejarah-maka
paling beken. Mutu keserjanaannya ditandai organisasi tersebut tentunya bersifat demokratis.
dengan oleh cara berpikirnya yang analitis, Adapun bentuk demokrasi ini beragam selaras
sistematis, komunikatif, serius, jelas dan berani dengan kondisi aktual suatu masyarakat.
dalam mencari pemecahan terhadap masalah Rahman merujuk institusi Arab pra-Islam, nadi,
dunia Islam.12 yang menurutnya telah didemokratisasi Alquran
Tidak kurang dari delapan belas tahun lama sebagai syura, dan pemilihan Khalifah Abu Bakar
nya Rahman menetap di Chicago dan meng sebagai pijakan bagi teori demokrasi atau teori
komunikasikan gagasan-gagasannya baik lewat kedaulatan rakyatnya. Pada titik ini, ia membantai
tulisan maupun lisan sampai akhirnya Tuhan habis-habisan teori kedaulatan Tuhan Maududi.
memanggilnya pulang kehadiratnya pada 16 Juli Rahman. Mengemukakan
1988. Jauh sebelum wafat, Rahman memang telah Rahman memang mengakui bahwa Alquran
bergumul dengan diabetes yang kronis, yang sering mengemukakan pernyataan-pernyataan
memaksanya menyuntik diri setiap hari. Tetapi bahwa Tuhanlah hakim tertinggi serta penguasa
yang membawa ajalnya adalah serangan jantung langit dan bumi, tetapi pernyataan-pernyataan ini
yang berat sehingga terpaksa menjalani operasi13. menurutnya tidak menunjukkan kepada kedaulatan
politik apapun. Baginya, penerimaan terhadap
10
Fazlur Rahman Islam and Modernity: Transformation of
an intelectual Tradition. Univ. of Chicago Press, London, 1982 h. kedaulatan Tuhan terletak pada penerimaan
11
Lihat Maarif, Menyimak Pemelihara ..., h. 26 prinsip-prinsip keadilan dan kewajaran yang telah
12
Lihat Pengantar Ahmad Syafii Maarif untuk terjemahan
Indonesia karya Rahman, Islam, terj. Ahsin Mohammad,
dinyatakan serta diilustrasikan di dalam Alquran
Bandung, Pustaka, 1984, h. viii
13
Ahmad Syafii Maarif , Umat Jangan Dipasung, Tempo, 27 14
Fazlur Rahman Some Reflection on the Reconstruction of
Agustus 1988, h. 84 Muslim Society in Pakistan, Islamic Studies, Vol 6, no. 2, 1967, h 103
| 96
Nyanyu Soraya: Sistem Pemerintahan Islam Pakistan dalam Pandangan ...
16
Fazlur Rahman, The Islamic Concept, h. 325
15
Lihat The Islamic Concept, h. 264 17
Fazlur Rahman, The Islamic Concept, h. 325
97 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013
Pandangan Rahman yang baru saja diungkap Jadi, gagasan Rahman tentang ijma’ lebih
kan ini dengan jelas merupakan penolakan terhadap tertuju kepada kesepakatan masyarakat di bidang
gagasan tradisional bahwa ijma’ tidak dapat ditolak hukum atau konsensus di bidang penafsiran
atau digantikan dengan ijma’ yang baru. Legislasi (ijtihad) ajaran-ajaran sosial Alquran dan sunah
yang diundangkan oleh majelis syura-ijma’ hanya nabi. Pandangan Rahman tentang Sunah dan
akan bersifat Islaminya kesadaran dan alam pikiran hadis dalam kenyataannya bersumber pada
masyarakat. Di sinilah letak peranan ulama yang kajiannya terhadap evaluasi historis kedua
sangat menentukan. Rahman tidak sepakat dengan konsep tersebut. Kajian dalam masalah ini me
teori kedaulatan Tuhan yang menetapkannya se rupakan respons terhadap kontrovesi yang
bagai satu-satunya legislator dalam sebuah negara berkepanjangan mengenai sunah dan hadis di
Islam yang diwakili oleh para ulama. Baginya, Tuhan anak Benua Indo-pakistan, Khususnya di Pakistan
tidak akan begitu saja mengatakan kepada majelis sendiri dan terhadap kesarjanaan Barat.
legistatif tentang hal-hal yang harus di undangkan, Dalam kajiannya mengenai evolusi Sunah
tidak pula para ulama langsung mendidekte majelis.18 dan hadis, Rahman memang mengkonfirmasikan
Gagasan Rahman tentang majelis syura-ijma’ temuan-temuan atau teori-teori para sarjana
merupakan gagasan lembaga legistatif pada Barat tentang evaluasi kedua konsep tersebut,
tingkatan nasional. Pada tingkat internasional, tetapi tidak sepakat dengan teori mereka bahwa
sebagaimana pada tingkat nasional, ia juga Sunah Nabi merupakan kreasi kaum muslim
mengelaborasi gagasan Iqbal tentang suatu yang belakangan.21 Baginya konsep Sunah Nabi
badan perwakilan internasional atau Majelis Islam merupakan ‘’konsep yang sahih dan operatif
Internasioal yang didasarkan penyiar-filosof tersebut sejak awal Islam dan tetap demikian sepanjang
pada pernyataan permikir Turki, Ziya Gokalp.19 masa’’22 Rahman memang mengakui bahwa di
Sehubungan dengan itu, Rahman mengemukakan: dalam Alquran tidak terdapat istilah sunah yang
Karena Islam bukanlah milik sekelompok orang merujuk kepada ajaran-ajaran ekstra-qurani nabi,23
atau bangsa tertentu, tetapi merupakan milik tetapi kosep Sunah nabi menurutnya telah eksis
umat Islam sedunia, maka perlulah tiap-tiap sejak awal Islam. Untuk mendukung pandangan
majelis legistatif nasional memilih beberapa tentang eksistensi sunah nabi24 ini ia merujuk
orang anggota perwakilan dalam sebua majelis pernyataan-pernyataan Alquran yang menegaskan
internasional negeri-negeri muslim. Majelis bahwa pada diri Muhamamad terdapat uswah
semacam ini dapat mengadakan pertemuan hasanah,25 pernyataan-pernyataan Alquran ini
barangkali di Mekkah. Sesuai muslim haji setiap oleh Rahman dianggap dengan jelas menyiratkan
tahun. Seorang pemimpin sidang dapat di pilih arti bahwa kaum muslimin sejak semula telah
oleh majlis itu sendiri untuk jangka waktu memandang perilaku nabi Sebagai suatu konsep.26
dua atau tiga tahun. Tugas badan ini bukan
membuat undang-undang tetapi hanya memberi 21
Snouch Hurgronje menyimpulkan bahwa Sunah
advis yang selanjutnya akan dirumuskan dalam (aturan-aturan normative) yang terdapat dalam di dalam
berbagai hadist, dalam kenyataannya hanya merupakan
bentuk hukum oleh majelis-majelis nasional postulat-postulat dogmatis kaum muslimin saja. Sementara
dalam sinaran-sinaran perbedaan lokal/regional Margoliuth dalam Early Developtment of Islam menyimpulkan
di lingkungan fisik atau situasi sosial masing- bahwa Nabi Muhammad sama sekali tidak meninggalkan
Sunah ataupun hadist, dan bahwa sunah yang dipraktikkan
masing. Seluruh upaya banafid harus dilakukan kaum muslimin awal sama sekali bukan praktik nabi tetapi
tiap-tiap majelis badan Internasional. Kalau tidak hanya berupa kebiasaan-kebiasaan bangsa Arab pra Islam yang
demikian, seluruh upaya akan menjadi lelucon telah dimodifikasi Alquran. Lihat Snuck Hurgronje, Selected
Works, ed. GH Bousquet dan J. Schacht, E.J. Brill, Leiden 1957
dan orang tidak akan bisa bicara mengenai 22
Fazlur Rahman, Islamic: Methodologi in History. Central
menjadi lelucon belaka dan orang tidak bisa Institute of Islamic research, Karachi, 1965, h. 6
mengenai Dunia Islam, sebagai suatu entensitas 23
Fazlur Rahman Islam: an Overvew, The Encyclopedia
of Religion, ed Mircea Elidea, vol 7, Macmilan Publishing Co.,
yang koheren.20 1987, h. 309
24
Sunah diartikan Rahman secara esensial sebagai
perilaku teladan (exemplary conduct) Lihat bukunya Islamic
18
Fazlur Rahman, A Recent Controversy Over the inter Methodology, h. 1-3. Dengan pengertian semacam ini, ia
pretation of Shura, History of Religion, vol. 20, 1981, h. 300 menarik kesimpulan bahwa sunah Nabi lebih merupakan
19
Tentang gagasan Iqbal, lihat bukunya Reconstruction, h konsep pengayom.
159, 173-176 25
Lihat QS XXXIII: 31, LX: 4,6
20
Fazlur Rahman, Islam ..., h 262 26
Rahman, Islamic Methodology, h. 7
| 98
Nyanyu Soraya: Sistem Pemerintahan Islam Pakistan dalam Pandangan ...
Lebih jauh, Rahman menganalisis surat Hasan secara kreatif menjadi untuk menghadapi faktor-
al-Basri yang ditujukan kepada Abd al-Malik ibn faktor dan benturan-benturan baru. Penafsiran
Marwan, dimana al-Bashri berbicara tentang kreatif terhadap sunah nabi ini dicontohkan oleh
sunah nabi dalam kaitannya dengan karsa bebas Rahman lewat serangkaian kebijakan Umar bin
manusia, walaupun ia menyatakan bahwa tidak Khatab.
ada tradisi formal dan verbal tentangnya yang Contoh-contoh yang dikemukakan membawa
bersumber dari nabi. Berdasarkan analisisnya, Rahman kepada kesimpulan bahwa Sunah yang
Rahman mengemukakan bahwa surat itu memberi hidup itu identik dengan ijma’ kaum muslimin
petunjuk positif tentang sunah nabi. atau praktik yang disepakati yang merupakan
Analisis terhadap data historis di atas, selain suatu proses yang tengah berlangsung (on going
berhasil membuktikan eksistensi sunah nabi, juga process) karena disertai dengan ijtihad dan ijma’.
memuat Rahman menyimpulkan bahwa sunah nabi Selanjutnya, hasil penelitian Rahman tentang
lebih merupakan suatu konsep pengayom dan evolusi sunah dan hadis dijelaskan dalam kutipan
tidak memiliki kandungan spesifik yang bersifat berikut ini.
mutlak; sunah tersebut bisa diinterprestasikan Ditemukan dalam sejarah Islam ijtihad dan ijma’
dan diadaptasikan. tidak hanya berkaitan secara intim antara satu
Setelah menegaskan bahwa konsep sunah dengan yang lainnya tetapi juga berhubung
nabi tidak dimaksudkan bersifat spesifik secara an dengan Sunah yang bermula dari Sunah
mutlak, Rahman mengemukakan bahwa kandung Nabi yang merupakan proses interpretasi dan
an sunah nabi itu tidak banyak jumlahnya. elaborasi kreatif yang berlangsung terus menerus
Keseluruhan gambaran biografi Muhammad jika dengan diberi sangsi ijma’. Namun proses kreatif
dilihat di balik penggambaran yang diberikan ini terhenti, menciut secara berlahan, ketika
oleh literatur hukum abad tendensi untuk Sunah yang hidup tersebut mulai ditempa ke
memberikan dengan cermat memberikan aturan dalam bentuk hadist dan dinisbatkan kepada
yang mencakup aturan seluruh bidang kehidupan Nabi. Dalam proses ini perbedaan pendapat
manusia secara rinci, dari aturan pemerintahan mengenai masalah-masalah illegal, moral dan
hingga aturan bersuci. Sesungguhnya bukti- politik memainkan peran yang menentakan.
bukti sangat kuat menyatakan bahwa nabi pada Proses tersebut yang mungkin bermula disekitar
penghujung abad pertama dan kedua hijriah,
dasarnya merupakan seorang pembaru moral
memperoleh momentum yang dahsyat selama
manusia dan bahwa, di samping keputusan yang
abad kedua dan membuahkan hasilnya pada abad
sekali-kali dikeluarkan dalam kasus-kasus ad hoc,
ketiga. Demikian hebatnya kekuatan gerakan
ia jarang berpaling-berpaling pada legislasi umum
ini sehingga mazhab-mazhab hukum yang
sebagai suatu cara untuk memajukan Islam
mendasarkan pandangannya pada pemikiran
Untuk suatu hal dapat disimpulkan secara bebas harus menerima pendapat al-Syafii bahwa
apriori bahwa nabi yang hingga akhir hayatnya semua hadist, meskipun terisolasi hanya di
senantiasa sibuk dalam perjuangan moral dan dukung oleh satu mata rantai perawi harus
politik berat menantang orang-orang Mekkah serta dipandang memiliki otoritas yang lebih tinggi
orang-orang Arab dan dalam mengorganisasikan dari opini pribadi dan bahkan praktik (kaum
negara komunitasnya, hampir-hampir tidak muslimin) atau ijma’ …Semua pendapat tentang
memiliki waktu untuk menetapkan aturan-aturan masalah politik, moral dan hukum diproyeksikan
bagi minutieu kehidupan. Dalam kasus-kasus yang kembali kepada nabi, terjadilah perperangan
sangat akut, sajalah nabi terpaksa mengeluarkan ide di dalam Islam yang akhirnya diredakan
keputusan dan dalam kasus-kasus tertentu oleh usah-usaha al-Hadist, yang sepanjang abad
Alquran harus mengintervensi. Kebanyakan kasus ketiga hijriah mengumpulkan hadist-hadist
seperti ini bersipat adhoc dan diselesaikan secara yang mencerminkan pendapat mayoritas dan
informal serta dalam acara yang adhoc. dengan demikian dapat dipandang sebagai
Penyelesaian-penyelesaian secara ad hoc mengekspresikan spirit ajaran kenabian….
dari nabi tidak dipandang kaku oleh generasi Dengan menggunakan pemahaman terhadap
muslim awal. Mereka ini menurut, Rahman, evolusi sunah dan hadis semacam ini sebagai
menyempurnakan dan menafsirkan sunah nabi basisnya, Rahman menegaskan bahwa kebutuhan
99 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013
kaum muslim dewasa ini adalah menuangkan dan Sunah. Rahman ingin agar Alquran dan
kembali atau mencairkan hadist-hadist yang ada Sunah selalu relevan bagi kaum muslim dalam
ke dalam Sunah yang hidup melalui studi historis setiap perkembangannya, dan setiap aspek
terhadapnya. dan penjelmaan kehidupan mereka haruslah
Penafsiran situsional menurut Rahman, akan mencerminkan nilai-nilai Islam. Memang Islam
menjelaskan bahwa beberapa doktrin pokok yang ditampilkannya bercorak rasional dan
ortodoksi harus dimodifikasi dan ditegaskan kontemporer; namun ia memiliki basis yang kokoh
kembali, seperti masalah determiniems dan karsa- dalam akar-akar spiritual Islam. Itulah Rahman
bebas manusia yang tercermin dalam hadist- menentang keras setiap kekeliruan terhadap
hadist. Hadis-hadis ini harus ditafsirkan menurut ajaran Islam. Islam yang ditampilkannya bukanlah
perspektif historisnya yang tepat didalam konteks sesuatu yang terpilah-pilah, melainkan Islam yang
kesejarahannya. koheren secara keseluruhan.
Sementara yang menyangkut aspek-aspek
metafisik atau teologis dari ajaran-ajaran Islam, Pustaka Acuan
Rahman memang memberikan ruang bagi Ahmad Syafii Maarif, Menyimak Pemikiran
ideosinkresi-ideosinkresi pribadi. Akan tetapi ia Fazlurrahman Tentang Islam, Salahuddin Press,
juga menegaskan bahwa suatu tafsiran yang pasti Yogyakarta, 1983
tentangnya harus dipilihkan bagi masyarakat luas, ————, Umat Jangan Dipasang. Tempo 27
dan menetapkan kriteria penafsiran yang bisa Agustus 1988.
diajarkan dan didakwakan kepada masyarakat. Fazlur Rahman, Divine Revelation and The Prophet.
Dapat disimpulkan bahwa konsepsi Rahman Hamdard Islamicus, vol. 1, no. 2, 1978.
tentang ijtihad ijma’ memiliki akar yang kokoh ————, Islam, edisi ke-2, Univ. of Chicago Press.
dalam fenomena kesejarahan Islam awal, serta London 1979.
dalam gagasan modernism klasik, terutama ————, Islam, terj. Ahsin Mohammad, Pustaka,
Bandung, 1984
Amir Ali dan Iqbal-khususnya dalam konsep
————, Some Reflection on the Reconstruction
ijma’ sebagai lembaga legislative. Demikian
of Muslim Society in Pakistan, Islamic, Studies,
pula elemen-elemen dalam konsep tersebut
vol. 6, no. 2, 1967
seperti pendekatan kesejarahan dan prosedur
————, The Islamic Concept, dalam Islamic
yang digariskannya serta organ-organ negara
Studies vol 6, 196
juga dapat ditelusuri sumbernya di barat, selain
————, A Recent Controversy Over the
dalam gagasan modernism klasik. Tetapi elaborasi
interpretation of Shura, History of Religion,
keseluruhan unsur tersebut dalam gagasan
vol 20, 1981, h. 300
Rahman mengenai ijtihad ijma’ menampakan
————, Islam: an Overvew, The Encyclopedia of
suatu orisinalitas pemikiran.
Religion, ed. Mircea Elidea, vol. 7, Macmilan
Publishing Co., 1987
Penutup ————, The Quranic Solution of Pakistan’s
Fazlur Rahman merupakan seorang intelektual Education Problems, Islamic Studies, vol. 6, no. 4
Islam yang berwawasan luas dan selalu berusaha H. Lammens, Islam: Beliefs and Instituion. Farank
bersifat objektif dalam memecahkan setiap Cass & Co. 1968 Islamic Research, Karachi, 1965
permasalahan yang dihadapinya. Rahman begitu Maryam Jamilah, Islam dan Modernisme, terjen.
sadar bahwa sistem pemerintahan di Pakistan A Jainuri dan Syafiq A Mughni, Al-Ikhlas,
sedang menghadapi krisis yang memiliki implikasi Surabaya.
serius terhadap masa depan agama dan umatnya. Snuck Hurgronje, Selected Works, ed. G.H.
Oleh karena itu Rahman menawarkan pe Bousquet dan J. Scacht, E.J. Brill, Leiden 1957
mikirannya tentang sistem pemerintahan Islam di Taufik Adnan Amal, Islam dan tantangan modernitas
Pakistan. Pemikiran Rahman didasarkan kepada Studi atas Pemikiran Hukum Fazlur Rahman,
kajiannya yang mendalam terhadap Alquran Mizsi, Jakarta, 1996
| 100