Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia tergolong memiliki tingkat kebiasaan membaca yang
rendah . Padahal membaca mengantarkan manusia pada informasi dan pengetahuan.
Lemahnya kebiasaan membaca dikhawatirkan berimplikasi pada rendahnya kualitas
sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu kebiasaan membaca (buku) perlu
dibangun dan dikembangkan sejak dini, sejak masih kanak – kanak.

Penumbuhan minat baca sangat penting untuk diterapkan dari usia dini. Hal ini
bertujuan agar adanya sifat budaya membaca yang dimiliki masyarakat. Terdapat
beberapa kegiatan yang dapat diterapkan dalam penumbuhan minat baca seperti halnya
program kali ini yang membahas tentang “Penerapan ERM (Early Reading Movemant)
dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini guna mempersiapkan generasi Indonesia
emas 2045” di UPT SD NEGERI 060971 Medan Tuntungan. Sesuai obserfasi kilas
terhadap anak anak didik pada SD NEGERI 060971 ini masih terdapat banyak anak-
anak didik tidak gemar membaca buku , dikarenakan lebih memilih bermain dengan
gadgetnya. Sehingga muncul lah satu program ERM (Early Reading Movemant) yaitu
gerakan membaca sejak dini dalam rangka mendukung pembiasaan membaca siswa.
Dalam hal ini, Proses implementasi tidak dilakukan literasi yang terkait dengan
kurikulum. Tapi terdapat Faktor penghambat dalam kegiatan dimana tidak tersedianya
sarana prasarana yaitu perpustakaan sekolah yang masih belum di miliki oleh UPT SD
NEGERI 060971, serta belum terbentuknya Tim Literasi Sekolah dan kurangnya
keterlibatan orang tua. Pengenalan literasi kepada anak dapat dimulai dari usia dini.
Dalam rentang usia ini, peran orang tua sangat dominan dan menentukan tingkat
keberhasilan pendidikan seorang anak. Karena anak usia dini masih memiliki kelekatan
yang sangat tinggi dengan keluarga dibandingkan usia-usia di atasnya. Karena itu usaha
membentuk karakter anak yang suka membaca akan berhasil baik jika keluarga
berperan optimal. Maka dari itu program ini melakukan penerapan pada UPT SD
NEGERI 060971 dengan membuat kelompok baca.
Menurut UU Sisdiknas 2003, Pasal 1 ayat 1 butir 14, pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Maka dari itu, Pendidikan anak usia
dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar pada anak, tetapi
yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan
anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja sama halnya dengan
interaksi yang terjadi di dalam keluarga, teman, dan dari hubungan kemasyarakatan
yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini.
Literasi dalam bahasa inggris bertuliskan literacy, kata ini berasal dari bahasa
latin littera (huruf) yang memiliki definisi melibatkan penguasaan sistem tulisan dan
konvensi-konvensi yang menyertainya. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal
dari bahasa latin “literatus” yang memiliki arti adalah orang yang belajar. Literasi
merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi pada saat
melakukan proses membaca dan menulis. Era globalisasi dan teknologi mewajibkan
manusia menjadi insan literer, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia bahkan di dunia telah berkembang pesat di berbagai bidang kehidupan yang
menuntut manusia untuk selalu siap menerima perubahan. Guna menghadapi dan
memenangkan perubahan tersebut di era globalisasi yang semua informasi dapat dengan
cepat diketahui oleh seluruh dunia melalui berbagai media yang ada, skill literasi
merupakan prinsip dasar yang harus dikuasai seseorang yang artinya perlu menciptakan
sumber daya yang unggul berliterasi.
Generasi Emas Indonesia adalah generasi 100 tahun Indonesia Merdeka yang
disiapkan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan
modern serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Peran pendidikan dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional memiliki kontribusi yang sangat besar dalam
persiapan generasi emas, seperti yang tertera dalam cita-cita dan impian Indonesia.
Namun untuk mendukung hal ini salah satu pilar penopangnya, yakni pembangunan
sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan Iptek yang tidak bisa dipisahkan dari skill
literasi yang memumpuni.
Masa usia dini merupakan masa yang krusial dalam perkembangan seorang
anak. Stimulus yang tepat yang diberikan kepada anak pada usia ini tentunya akan
memberikan hasil yang lebih optimal, termasuk juga dalam mengenal keaksaraan dan
membaca. Salah satu bentuk stimulus yang diberikan adalah dengan melaksanakan
program literasi. Kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan literasi ini adalah
kegiatan membuat anak tertarik dan membiasakan diri membaca buku dengan memberi
anak buku semenarik mungkin( buku dengan dominan dengan gambar, sehingga si anak
akan lebih tertarik membacanya, dan dengan membacakan buku kepada anak baik di
rumah ataupun di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai