Anda di halaman 1dari 5

1.

Bahwa pada tanggal 25 Maret 2014 telah disepakati perjanjian hutang


piutang antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, dimana TERGUGAT
meminjam uang sejumlah Rp. 7.000.000.000,- (tujuh milyard Rupiah) kepada
PENGGUGAT. Dengan jangka waktu selama 12 bulan dimulai dari 25 Maret 2014 sampai 25
Maret 2015 dengan bunga setiap bulan sebesar 1 %
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1320Kuhpdt telah memenuhisyarat sahnya
perjanjian…….blablablasehingga mengikat untuk kedua belah pihak
3. Bahwa pada saat jatuh tempo tanggal 6 TERGUGAT tidak
dapat membayar kewajibannya pada pihak PENGGUGAT;(berisi2 bulan pembayaran bunga dan
Desember bayar 150 juta)
4. Bahwa sesuai kesepakatan pada tanggal 2 September 2011, Tergugat
seharusnya sudah mengembalikan uang pinjaman kepada Penggugat
sejumlah Rp 730.000.000,00 (tujuh ratus tiga puluh juta rupiah), namun
ternyata sudah lebih dari 7 (tujuh) tahun seperti waktu yang sudah
dijanjikan Tergugat, Tergugat tidak mengembalikan uang milik Penggugat (berisi sejak
pembayaran bulan Desember tidak pernahlagi blablablaba)
5. Bahwa pada tanggal 01 November 2015 diberikan surat peringatan pertama
oleh pihak kedua untuk bisa membayar kewajibannya Pihak Pertama tapi
diabaikan juga;
6. Bahwa pada tanggal 20 Januari 2016 diberikan Surat Peringatan kedua oleh
Pihak Kedua dan diabaikan juga oleh Pihak Pertama;
7. Bahwa pada tanggal 20 April 2016 diberikan kembali Surat Peringatan ketiga oleh Pihak
Kedua, tetap diabaikan oleh Pihak Pertama;
8. Bahwa karena tidak ada kepastian tentang pembayaran dan
pelunasan hutang Tergugat tersebut, maka Penggugat melalui kuasa
hukumnya kembali melakukan Somasi I ( Pertama) tanggal 24 April 2021
dan Somasi II (kedua) tanggal 03 Mei 2021, yang isinya pada pokoknya
“meminta agar Tergugat membayar dan melunasi hutang sebesar Rp.
497.000.000,- (empat ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah) kepada
Penggugat, sesuai dengan Surat Perjanjian Hutang Piutang tertanggal
06 Maret 2020 antara Penggugat dengan Tergugat
9. Bahwa atas teguran yang telah dilayangkan Penggugat kepada Tergugat
ternyata Tergugat sama sekali tidak menggubris atau tidak
mengindahkannya sehingga terdapat fakta bahwa Tergugat tidak
melakukan prestasi atau kewajibannya mengembalikan uang pinjaman milik PENGGUGAT
10. bahwa berdasarkan Pasal ( lalai,somasi) Pasal wanprestasi……blabla memenuhi
unsur……
11. Bahwa dengan adanya fakta Tergugat tidak menggubris teguran Penggugat
tersebut, maka secara hukum Tergugat telah dapat dinyatakan lalai, dengan
demikian tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan kewajibannya,
walaupun telah dilakukan teguran, hal mana membuktikan bahwa Tergugat
telah lalai atau Wanprestasi (Ingkar janji) terhadap Penggugat;

12. Bahwa dengan demikian, tindakan Tergugat yang tidak mau


melaksanakan kewajibannya untuk membayar Hutang sebesar Rp.
497.000.000,- (empat ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah) beserta
bunganya, walaupun telah dilakukan Somasi (teguran) oleh Penggugat, hal
ini membuktikan bahwa Tergugat telah lalai atau wanprestasi (ingkar janji)
terhadap Penggugat, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1238
KUH Perdata, yang berbunyi sebagai berikut : Si berutang adalah lalai,
apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu
telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini
menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya
waktu yang ditentukan ;
13. Bahwa akibat perbuatan ingkar janji (wanprestasi) yang dilakukan
Tergugat kepada Penggugat, mewajibkan Tergugat untuk membayar biaya
kerugian dan bunga yang timbul akibat tindakan wanprestasi tersebut
kepada Penggugat sebagaimana ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata yang
selengkapnya berbunyi : “Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak
dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan, apabila si
berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap
melalaikannya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya,
hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah
dilampaukannya
14. Bahwa akibat perbuatan tergugat tersebut sehingga menimbulkan kerugian
kepada Penggugat yang dimana harusnya uang sebesar Rp.
7.000.000.000,- sudah diterima oleh penggugat sampai saat ini masih
belum, jika disimpan di bank sudah berapa pengembangannya. Bahwa
penggugat berhak untuk menuntut segala ganti kerugian, bunga, biaya dan
lain-lain yang ditimbulkan oleh wanprestasi tersebut (vide : pasal 1243 KUH
per);
karena Tergugat telah Wanprestasi maka Tergugat wajib
memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga kepada Penggugat;
15. Bahwa akibat perbuatan Wanprestasi (Ingkar Janji) yang telah dilakukan
oleh Tergugat dengan tidak mengembalikan uang pinjaman sejumlah Rp.
730.000.000,00 tujuh ratus tiga puluh juta rupiah) milik Penggugat , maka
telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat, sehingga karenanya
Penggugat berhak menuntut Tergugat untuk membayar ganti rugi materiil
maupun immaterial;
KERUGIAN MATERIIL
15. Bahwa Tergugat belum mengembalikan uang milik Penggugat sejumlah Rp.
730.000.000,00 (tujuh ratus tiga puluh juta rupiah) hal ini tentunya
mengakibatkan Penggugat mengalami kerugian materiil sejumlah Rp.
730.000.000,00 (tujuh ratus tiga puluh juta rupiah);

KERUGIAN BUNGA ( bahwa berdasarkan Pasal1243KUHpdt = menghitung bungakemudian


dicari total kerugian bunga)
16. Seandainya uang milik Penggugat yang dipinjam Tergugat sejumlah Rp.
730.000.000,- (satu milyar empat ratus juta rupiah) di simpan di Bank
Swasta dengan bunga bank 9% per tahun atau 0,75% per bulan terhitung
mulai tahun 2010 (penyerahan uang pinjaman) sampai April 2018 (diajukan
Gugatan) atau 88 (delapan puluh delapan) bulan maka Penggugat dapat
menikmati bunga bank : 88 x 0,75% x Rp.730.000.000,00 = Rp.
481.800.000,00 (empat ratus delapan puluh satu juta delapan ratus ribu
rupiah);

bahwa perbuatan Tergugat yang tidak ada beritikad baik


untuk membayarkan Hutangnya kepada Penggugat yang dimana Tergugat
telah ingkar janji atau wanprestasi tersebut melanggar perjanjian yang telah
disepakati bersama jo. Pasal 1267 BW, maka sudah sangat jelas sekali dan
sangat nyata merugikan bagi Penggugat ;

DWANGSOM
13. Bahwa Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan Tergugat akan
ingkar dan lalai untuk memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan
hukum tetap dalam perkara ini dan karenanya mohonlah Pengadilan Negeri
Slawi menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk setiap harinya;
SITA JAMINAN
14. Bahwa Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan Tergugat akan
mengalihkan, memindahkan, atau mengasingkan harta kekayaan guna
menghindari diri dari tanggung jawab membayar semua hak-hak Penggugat
atau ganti kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan sesuai dengan
putusan yang dijatuhkan dalam perkara ini, maka untuk menjamin
pemenuhan tuntutan Penggugat, dengan ini Penggugat memohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat untuk meletakkan sita jaminan atas tanah
milik Tergugat yang terletak di Dusun Sindang RT 04 RW 01 Desa Sindang,
Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) No.165 atas nama Shodikin;
15. Bahwa gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti authentik maka
putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Verzet, Banding
dan Kasasi;
8. Bahwa, penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan Tergugat akan
mengalihkan, menghabiskan, memindahkan atau mengasingkan harta
kekayaannya guna menghindarkan dari tanggung jawab membayar semua
hak-hak Penggugat atau ganti kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan
Tergugat sesuai dengan putusan yang dijatuhkan dalam perkara ini, maka
untuk menjamin pemenuhan tututan Penggugat, dengan ini Penggugat
memohon pada Majelis Hakim yang Terhormat untuk meletakkan sita
jaminan (coservatoir beslag) atas harta kekayaan Tergugat, berupa pabrik di
Jl. Raya Karangjati – Pringapus Km 3,5 Klepu (50552) Semarang, dengan bukti kepemilikan Hak
Guna Bangunan No. 6 Klepu, seluas 28.302 m2 tertulis atas Bodhi Sentosa. (Copy Sertifikat
terlampir);

Anda mungkin juga menyukai