Panduan Praktikum Keluarga 2021
Panduan Praktikum Keluarga 2021
KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh :
Miftahul Falah, S.Kep. Ns. MSN.
Lilis Lismayanti, S.Kp. M.Kep.
Nina Pamela Sari, S.Kep.Ns. M.Kep.
1
FOTO
___________________________________________________
2
VISI MISI DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMLAYA
3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Alhamdulillahirobbilalamin , atas berkat rahmat Allah SWT Buku Pedoman
Praktikum Keperawatan Keluarga, untuk mahasiswa program studi S1
Keperawatan Semester VI Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Tahun
Akdemik 2021/2022 telah tersusun. Buku ini diterbitkan untuk melengkapi proses
belajar mengajar mata kuliah Praktikum Keperawatan Keluarga mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Buku ini berisi petunjuk pelaksanaan praktik mata kuliah Keperawatan
Keluarga, materi praktik disusun sedemikian rupa menyesuaikan perkembangan
kurikulum yang ada. Semoga buku pedoman praktikum ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa program studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya. Kepada berbagai pihak yang telah membantu terealisasinya buku
pedoman praktikum Keperawatan Keluarga ini kami ucapkan terima kasih.
Mengingat buku ini masih terdapat kelemahan dan kekurangannya, oleh karena
itu kritik saran yang membangun sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum wr. wb.
4
Firman Alloh dalam Q.S. Al-Baqoroh (2) : 222 :
Artinya :
“Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri”
Artinya :
“Kebersihan sebagian dari iman” (HR. Muslim)
Artinya :
“Rosululloh SAW bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu
buang hajat pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan pada tempat
berteduh” (HR. Abu Dawud)
5
Artinya :
“Sesungguhnya Alloh itu baik, menyukai sesuatu yang baik, Alloh itu suci (bersih)
dan menyukai sesuatu yang bersih, Alloh itu mulia dan menyukai kemuliaan,
Alloh itu penderma dan menyukai kedermawanann maka bersihkanlah teras
rumahmu dan janganah menyerupai kaum Yahudi (HR. Tirmidzi)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW. “Janganlah kalian kencing pada tempat air
tenang yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya”.
Artinya :
“dan Alloh menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan (QS.
Al-Anfal: 11)
Artinya :
6
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata: saya bacakan di
hadapan Malik: dari Sumairy dan Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh
SAW bersabda: “Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berdiri
di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Alloh pun
bersyukur kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya”.
7
BAB I
TINJAUAN TEORI KEPERAWATAN KELUARGA
1. Model Friedman
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga
dan individu-individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses
keperawatan keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
penyusunan perencanaan, pe;alsanaan asuhan, dan evaluasi asuhan
keperawatan.
Model yang dikembangkan dengan pendekatan Model Friedman dengan
pendekatan proses keperawatan sebagai berikut :
Gambar 1.1
Model Asuhan Keperawatan Friedman
8
Contoh Form :
1. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS PUSKESMAS
1) Mencantumkan nama Puskesmas tempat keluarga mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan wilayah kerja puskesmas.
2) Nomor Register : Mencantumkan nomor urut keluarga disesuaikan
dengan aturan yang ada di Puskesmas.
3) Tanggal : Mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun ketika dilakukan
pengkajian keluarga.
4) Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat
Diisi dengan mencantumkan jarak Puskesmas atau Puskesmas
pembantu dan rumah keluarga yang dikaji dengan menggunakan
satuan jarak.
Diisi berdasarkan cara keluarga mencapai pelayanan kesehatan
terdekat. Contoh :
Keluarga A tinggal di Pedalaman dengan jarak 15 km dari Puskesmas
Pembantu dimana pelayanan tersebut hanya dapat dicapai dengan
berjalan kaki.
5) Nama Kepala Keluarga : Mencantumkan nama kepala Keluarga
dimana pengkajian keluarga dilakukan.
6) Alamat : Mencantumkan alamat lengkap keluarga yang dilakukan
pengkajian.
9
9) Imunisasi : Mengkaji apakah anggota keluarga pernah
mendapatkan imunisasi. Diisi dengan menggunakan keterangan
Ya/Tidak.
10) KB : Mengkaji apakah keluarga menggunakan metode KB. Diisi
dengan menggunakan keterangan Ya / Tidak.
11) Bahasa Indonesia : Mengkaji apakah keluarga mampu berbahasa
Indonesia dengan baik. Diisi dengan rnenggunakan keterangan Ya /
Tidak.
12) Keterangan : Diisi jika ada informasi tambahan.
c. DATA UMUM
Genogram Keluarga
Membuat susunan hubungan antar anggota keluarga minimal 3 generasi
dengan menggunakan symbol-symbol. Simbol-simbol yang bisa
digunakan :
1) Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai tipe keluarga beserta kendala / masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. Contoh : keluarga inti,
keluarga besar, keluarga orangtua tunggal, keluarga dengan
orangtua tiri, dll.
10
Tahap Perkembangan Keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
perkembangan anak tertua dari keluarga inti yang dikaji.
Contoh : Keluarga bapak A merupunyai 2 orang anak. Anak pertarna
berusia 7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga
Bapak A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan Anak
Usia Sekolah.
Biologis Keluarga
4) Keadaan kesehatan
Menjelaskan keadaan kesehatan keluarga secara keseluruhan
5) Kebersihan Keluarga
Mengkaji kebersihan tubuh anggota keluarga secara umum
berdasarkan observasi maupun wawancara.
1) Frekuensi mandi sehari ; 1x(..), 2x(...), 3x(...), >3x(...)
2) Tempat mandi; Kamar mandi sendiri (.....), Pemandian umum
(....), Sungai (....)
3) Mengunakan sabun saat mandi; Ya (...), tidak ....)
4) Cuci tangan sebelum makan; Ya (.....), tidak (......)
5) Cuci kaki sebelum tidur; Ya (.....), tidak (......)
6) Penyakit yang diderita
1) Anggota keluarga yang sering sakit/pernah sakit/sedang sakit
pada bulan terakhir ; Ada (.....), tidak (......)
2) Jika ada; bayi (.....), balita (.....), anak-anak (.....), dewasa (.....)
3) Bila ada, keluhan ada yang dirasakan ? .................
4) Apakah ada anggota keluarga yang lain/turunan yang
mempunyai keluhan yang sama; Ya (.....) / tidak (......),
siapa ? ............ Catatan ; .......................
5) Apakah sudah berobat ? sudah (......), belum (......)
6) Jika belum berobat, apa sebabnya? tidak ada biaya (..), takut
(....), jauh (....), dll.
7) Penyakit Kronik / Menular
1) Bila klien tersebut berpenyakit menular, apakah keluarga klien
dapat mencegah terjadinya penularan; dapat (....), tidak (.....)
2) Bila dapat, hal ini ditandai dengan ........................
3) Pandangan keluarga mengenai penyakit adalah ; kuman (....),
takdir Allah (....), setan (.....), lain-lain, sebutkan ..................
11
Menjelaskan keadaan penampilan fisik anggota keluarga dengan
kecacatan, baik kecacatan bawaan ataupun kecacatan yang didapat.
9) Pola Makan
1) Makanan pokok;........................................................
2) Lauk; Protein hewani (....), Protein nabati (...), Campuran (....)
3) Sayuran; Selalu ada (.....), Kadang-kadang (.....), Campuran (....)
4) Buah; Selalu ada (.....), Kadang-kadang (.....), Campuran (.......)
5) Susu; Slalu ada (...), Kadang2 (...), Campuran (...)
6) Kebiasaan makan; 1 x sehari (...), 2 x sehari (...), 3 x sehari (...),
tidak tentu (.....)
7) Cara menghidangkan makanan; tertutup (.....), terbuka (....),
kadang-kadang (....)
8) Pantangan makan keluarga; ada (...), tidak (...)
9) Air minum; dimasak (...), tidak dimasak (...), kadang dimasak (...)
10) Kebiasaan masak sayuran ; tidak dicuci (......), dicuci baru
dipotong (.......), dipotong baru dicuci (........).
10) Pola Istirahat
1) Apakah sulit tidur ?, Ya (...), tidak (...), Catatan .....
2) Tidur siang dari jam ............ sampai jam ..................
3) Tidur malam dari jam ............ sampai jam ............
11) Reproduksi/Akseptor KB.
1) Apakah PUS sudah ber KB ? Ya (......), tidak (.......), KB apa ? ......
2) Tempat kontrl KB ? .................
3) Kelainana yang dirasakan setelah mengikuti KB ......
4) Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya ? ..........
Psikologis Keluarga
12) Keadaan Emosi / Mental
Menjelaskan mengenai kondisi emosi atau mental keluarga
terutama dalam huhungannya dengan anggota keluarga lain dan
jika menghadapi masalah yang ada di keluarga.
13) Koping Keluarga
Menjelaskan mengenai strategi koping / cara keluarga menyikapi
masalah yang terjadi pada keluarga.
14) Kebiasaan Buruk
Menjelaskan mengenai kebiasaan-kebiasan keluarga yang
berpengaruh buruk terhadap kesehatan keluarga, seperti :
merokok, NAPZA, dll.
15) Rekreasi
Menjelaskan mengenai aktivitas rekreasi keluarga, meliputi :
rekreasi di luar rumah atau di dalam rumah, seperti : menonton TV,
mendengarkan radio, dll.
12
Menjelaskan mengenai cara keluarga berkomunikasi satu dengan
yang lain di dalam keluarga. Dapat berkomunikasi / berinteraksi
antar keluarga lain; dapat (.....), tidak dapat (.......).
17) Pengambil Keputusan
Menjelaskan mengenai siapa yang biasa berperan sebagai
pengambil keputusan dalam keluarga terkait dengan
kemampuannya dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk mengubah perilaku ataukah dilakukan dengan cara lain,
misal musyawarah keluarga.
18) Peran Informal
Menjelaskan mengenai peran informal dari setiap anggota keluarga.
Contoh : penurut, motivator, inovator, diktator, dll
Spiritual Keluarga
22) Keadaan Beribadah
Menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga dalam melakukan
aktivitas ibadah sesuai agama yang dianutnya
23) Keyakinan tentang Kesehatan
Menjelaskan mengenai keyakinan atau kepercayaan keluarga
tentang kesehatan. Dapat dikaji rnelalui pandangan hidup keluarga
terhadap keadaan sehat. Seperti “Sehat itu mahal” atau “Lebih baik
mencegah dibandingkan mengobati”
24) Nilai dan Norma
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga.
Meliputi sesuatu yang dianggap baik atau buruk oleh keluarga.
Dapat juga dikaji kesesuaian antara nilai dan norma keluarga dengan
nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
25) Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Menjelaskan mengenai adat atau tabu-tabu yang dianut keluarga
dan pengaruhnya terhadap kesehatan keluarga.
13
Lingkungaan Rumah
Denah Rumah :
Membuat denah rumah lengkap dengan skala ukuran, batas rumah,
luas rumah dan keterangannya. Jelaskan pula keadaan lingkungan
psikologisnya
26) Kebersihan dan Kerapihan
Menjelaskan mengenai keadaan kebersihan dan kerapihan di dalam
maupun luar rumah. Serba bersih (.......), teratur (.....), sarang laba-
laba (......), debu (......), sampah/sisa makanan (......).
27) Penerangan
Menjelaskan keadekuatan penerangan di dalam rumah, termasuk di
dalamnya sumber penerangan, sinar matahari yang masuk ke dalam
rumah, apakah dapat terlihat / membaca huruf kecil jarak 30 cm.
28) Ventilasi
Menjelaskan mengenai keadekuatan sirkulasi udara di dalam rumah.
Termasuk sarana yang rnemungkinkan udara keluar masuk rumah ;
tinggi eternit/langit dari lantai minimal 2,4 M (.......), banyak lobang
angin/jendela (.....), luas jendela > 10 % dari luas lantai (......), dalam
ruangan terasa sejuk (......) / panas (.....) / pengap (......)
29) Jamban
Menjelaskan mengenai kondisi fasilitas MCK. Termasuk di dalam
kepemilikannya, jumlah, jenis, jarak dari rumah dan kebersihannya.
30) Sumber Air Minum
a) Menjelaskan mengenai sumber air yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Termasuk jenis (PAM, Mata air, Air
Sumur, Pompa tanah dll.) ketersediaan air bersih untuk
kebutuhan keluarga.
b) Jarak sumber air dengan WC; lebih dari 10 M (.......), kurang dari
10 M dengan sistem kedap air (.......), kurang dari 10 M tidak
dengan sistem kedap air (.......),
31) Pemanfaatan Halaman
Menjelaskan mengenai bagaimana keluarga memanfaatkan
halaman yang ada.
32) Pembuangan Air Kotor
Menjelaskan mengenai pembuangan air kotor; SPAL sistem
peresapan tertutup (......), Sistem peresapan terbuka (......), Dibuang
ke selokan (......), Dibuang sembarangan tanpa saluran (.....)
33) Pembuangan Sampah
Menjelaskan bagairnana cara keluarga mengelola sampah, misal :
dibakar, ditimbun, didaur ulang, dibuang ke sungai, diangkut dinas
kebersihan, dll.
34) Sumber Pencemaran
Menjelaskan mengenai apakah terdapat sumber pencemaran di
dekat rumah. Terkait dengan jenis pencemaran (polusi), jenis zat
14
pencernar (polutan), jarak dari rumah, tindakan yang telah
dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut, dll.
a) Kandang ternak; terpisah dgn rumah (....), jarak (.....), menyatu
dgn rumah (.....)
b) Lalat; tidak ada (...), ada 1 – 5 ekor (....), ada 6 – 10 ekor (....), ada
> 10 ekor (....)
c) Nyamuk; tidak ada (...), ada 1 – 5 ekor (...), ada 6 – 10 ekor (...),
ada > 10 ekor (...).
35) Lingkungan Psikososial
Menjelaskan tentang keadaan psikologis di dalam dan di luar rumah
serta sosialisasi lingkungan rumah
15
b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji
adalah :
(1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti sifat dan
luasnya masalah/dampak.
(2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
(3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami.
(4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit.
(5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan.
(6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada
(7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan.
(8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah.
c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara
lingkungan dan menggunakan sumber/fasititas kesehatan yang
ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
(1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah
kesehatan/penyakit.
(2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan
(3) Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang
diperlukan memadai
(4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap
perawatan yang diperlukan
(5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri
sendiri dalam keluarga
(6) Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam
pemeliharaan lingkungan dimasa mendatang
(7) Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit
(8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan
dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
(9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi)
(10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya
perawatan dan pencegahan.
d) Dan selanjutnya......
16
d. Haparan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada sekarang ini.
e. Pemeriksaan Individu / Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di k!inik, bisa secara head to toe, atau secara persistem dan dalam
pemeriksaan fisik ini ada penekanan/pendalaman pemeriksaan pada
anggota keluarga yang sedang sakit baik sudah terdiagnosa ataupun
belum.
Pemeriksaan Fisik :
1) Keadaan Umum : .............................................
2) Tanda vital : .............................................
3) BB/TB : .............................................
4) Kebersihan perorangan : .............................................
5) Sensori :
oPenglihatan : .............................................
oPendengaran : .............................................
oBerbicara : .............................................
oPerabaan : .............................................
oLain-lain : .............................................
6) Kulit :
o Warna dan Turgor : .............................................
o Lecet/luka/borok : .............................................
o Lain-lain : .............................................
7) Pernafasan :
o Batuk : .............................................
o Sesak : .............................................
o Bunyi nafas : .............................................
o Lain-lain : .............................................
8) Kardiovaskuler
o Odema : .............................................
o Jantung berdebar : .............................................
o Bunyi jantung : .............................................
o Lain-lain : .............................................
9) Pencernaan
o Defecasi : .............................................
o Obstifasi : .............................................
o Diare : .............................................
o Ostomi : .............................................
o Lain-lain : .............................................
10) Genita Urinaria
o Miksi : .............................................
17
o Ada kesukaran : .............................................
o Haid teratur / tidak : .............................................
o Lain-lain : .............................................
12) Balita
o Usia balita : .............................................
o Keadaan gizi : .............................................
o Tadan yang menunjukkan gizi kurang/gizi buruk tersebut ; mata
(.......), kulit (........), rambut (........)
o Penyakit yang menyertainya adalah ........................
o Pola makan dan jenis makan yang diberikan ..........
o Apakah balita masih minum ASI ?, jika tidak apa penggantinya?
o Apakah balita sudah diimunisasi dengan lengkap sesuai usianya?
o Bila belum sebutkan alasannya ? ..........................
Catatan; .....................................................................
2. ANALISA DATA
Setelah mendapatkan data yang cukup bermakna, data tersebut
diinterpretasikan atau dikelompokkan sehingga menghasilkan rumusan
masalah kesehatan pada keluarga. Masalah kesehatan ada yang bersifat;
aktual, resiko, dan wellness / hanya perlu peningkatan atau
mempertahankan yang sudah baik
18
No Data pada Kemungkinan Masalah
Keluarga Penyebab Kesehatan/Dx
Cantumkan
Data Objektif Aktual
fungsi-fungsi
Data Resiko
keluarga yang
Subjektif Wellness
bermasalah
19
Contoh 3:
Perubahan peran dalam keluarga ( bapak. A ) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya;
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.
Contoh :
Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan masalah mobilisasi.
Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa
keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan / boleh tidak
menggunakan etiologi.
Contoh :
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak
U
b. Potensia peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga
Bapak S
20
4. Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah, tidak perlu 1 1
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
a. Tentukan skore tiap kriteria
b. Skore dibagi dengan angka tertingi dan kalikan dengan bobot.
Skore
X bobot
Angka tertinggi
21
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Nilai stroke yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi
keperawatan keluarga.
5. TAHAP PERENCANAAN
Format Rencana Keperawatan Keluarga
a. Identitas keluarga
Diisi dengan nama kepala keluarga
b. Tanggal
Mencantumkan tanggal, bulan, tahun pengkajian dilakukan diagnosa
keperawatan
c. Nomor Diagnosa Keperawatan
Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu
diagnosa keperawatan keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap
diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan
menggunakan cara skoring skala Bailon and Maglaya (1978)
d. Diagnosa Keperawatan
Terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan
etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Khusus
untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan atau
boleh tidak menggunakan etiologi.
e. Tujuan Diagnosa Keperawatan
Penetapan tujuan mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Dimana
tujuan umum mengacu kepada penyelesaian masalah, sementara tujuan
khusus mengacu kepada penyelesaian etiologi / 5 tugas kesehatan
keluarga. Tujuan dilengakapi dengan kriteria evaluasi yang merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. Kriteria
evaluasi terdiri dari kriteria dan standar, kriteria mencakup ranah;
kognitif, afektif dan psikomotor. Masing-masing ranah tersebut
dijabarkan ke dalam standar berupa penjelasan dari teori yang
sebenarnya harus dilakukan.
f. Rencana Keperawatan:
Adalah rencana tindakan yang akan dilakukan perawat sesuai dengan
diagnosa terkait. Rencana keperawatan yang dibuat harus terfokus pada
penyelesaian dari tiap-tiap tujuan khusus yang telah dirumuskan
sebelumnya.
g. Tanda Tangan Perawat
Membubuhkan tanda tangan dan nema jelas petugas kesehatan yang
melakukan pengkajian
22
FORM PERENCANAAN
IDENTITAS KELUARGA :
TANGGAL :
Tujuan Tujuan Standar Evaluasi
No Dx Kep Intervensi
Umum Khusus
Kriteria Standar
Format Implementasi
a. Identitas keluarga
Diisi dengan nama kepala keluarga
b. Tanggal
Mencantumkan tanggal, bulan, tahun pengkajian dilakukan diagnosa
keperawatan
c. Nomor Diagnosa Keperawatan
Nomor yang urutan diagnosa yang telah dituliskan pada format rencana
keperawatan sebelumnya setelah dilakukan skoring. Untuk
mendoumentasikan implementasi yang dilakukan pada suatu diagnosa
perawat tidak perlu menuliskan diagnosa secara lengkap tetapi cukup
menuliskan nomor diagnosa terkait
d. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ditulis sesuai dengan 5 tugas kesehatan keluarga yang
telah dirumuskan, apabila menggunakan diagnosa keperawatan level 2
dan 3.
e. Implementasi
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat
sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal di
bawah ini :
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
a) Memberikan informasi
b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
23
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat dgn cara:
a) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c) Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga
yang sakit dgn;
a) Mendemonstrasikan cara perawatan
b) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasiltas kesehatan yang
ada, dengan
a) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga
b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana
baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi
disusun dengan menggunakan SO secara operasional.
a. S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah
dilakukan Intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya
berkurang.
b. 0 : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakan
intervensi keperawatan. Misal BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi
sumatif adalah evaluasi akhir dengan melihat ketercapaian pada tujuan
umum.
24