PTN Masih Menjadi Idola

Tidak dapat dipungkiri lagi, PTN masih menjadi idola bagi sebagian besar calon mahasiswa baru.
Sebenarnya, tidak ada jaminan kesuksesan saat berkuliah di PTN. Kendati demikian, banyak orang
meyakini PTN lebih menjamin kesuksesan di masa depan dibandingkan dengan PTS. Empat hal
berikut ini mungkin dapat mempengaruhi Anda, kenapa harus kuliah di PTN?

1. Lebih keren dan bergengsi

Secara umum, proses masuk PTN lebih sulit dibandingkan dengan proses masuk PTS.
Kendati banyak jalur yang dapat ditempuh, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, sampai dengan jalur
mandiri, tetapi ke semua jalur ini memiliki persaingan yang sangat ketat. Ketatnya persaingan
dalam seleksi masuk PTN ini menjadikan PTN lebih bergengsi dan siswa yang berhasil masuk
PTN dapat digolongkan sebagai siswa yang hebat, keren dan beruntung.
2. Biaya kuliah lebih murah dan terjangkau
Secara umum biaya pendidikan di PTN jauh lebih murah jika dibandingkan dengan PTS.
Pertahun 2015, biaya pendidikan di PTN dikelompokkan dan disesuaikan dengan kemampuan
siswa, orang tua, atau pihak yang membiayai. Hal ini tertuang dalam Permenristekdikti No. 22
tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal. Dengan adanya penyesuaian
biaya pendidikan, adanya jaminan biaya pendidikan terjangkau sesuai dengan golongan dan
kemampuan.
3. Kualitas Lebih baik
Meskipun tidak sedikit PTS yang memiliki kualitas yang baik, namun jika dilihat dari segi
pendidikan, fasilitas, UKM, serta sumber daya manusia, secara umum PTN masih mengungguli
PTS. PTN sudah banyak berhasil membuktikan kualitasnya dengan menghasilkan alumni
berkualitas dan memiliki posisi strategis baik di pemerintahan atau di swasta.
4. Ikatan Alumni
IKA (Ikatan Alumni) dapat dijadikan pertimbangan selanjutnya, walapun ikatan alumni ini
ada pada hampir semua perguruan tinggi. Namun demikian, umumnya ikatan alumni pada PTN
lebih besar dan lebih luas jaringannya sehingga lebih banyak membantu. Ikatan alumni ini dapat
membantu tentu jika kita rajin kontak dengan mereka dan selalu update informasi.