PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH I LAGALIGO
DENGAN
RUMAH SAKIT PT. VALE SOROWAKO
TENTANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
NOMOR : 485/041 / psp | La ePiiop
NOMOR
Pada hari kamis tanggal lima februari tahun dua ribu lima belas (5-2-2015) yang
bertanda tangan di bawah ini
1. dr.Hj.Rosmini Pandin, MARS, Direktur BLUD RSUD | la galigo Kabupaten tuwu timur
sulawesi selatan yang berkedudukan dan berkantor di jalan sangkuruwira Jalur dua No. 1
dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Nomor
284 Tahun 2008, dan atas nama Menteri Kesehatan sebagaimana keputusan menteri
kesehatan republik Indonesia nomor 032/Birhup/1972 tanggal 2 September 1972 tentang
Sistem Rujukan, yang untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”.
2. dr. Kristiawan Basuki, MARS, M.Kes, Direktur RS PT. VALE Sorowako Kaupaten Luwu
Timur, Sulawesi Selatan, yang berkantor dan berkedudukan di Sorowako Kab. Luwu Timur
dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai
“PIHAK KEDUA”.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK"
dan secara sendiri-sendiri disebut “PIHAK”
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerjasama selanjutnya disebut
*Perjanjian” dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam perjanjian ini,
Terlebih dahulu PARA PIHAK menerangkan dalam hal-hal sebagai berikut
4. Sistem rujukan Pemeriksaan Laboratorium adalah merupakan penyelenggaraan
pelayanan pemeriksaan Penunjang dalam menentukan diagnosa suatu penyakit, yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pemeriksaan laboraforium secara
timbal balik.
Pasal 1
Maksud serta Tujuan
Pihak Pertama bakal merujuk bahan pemeriksaan laboratorium pada Pihak Kedua, di
mana Pihak Kedua bakal menerima maksud itu dengan melakukan kontrol laboratorium
sesuai sama permohonan Pihak Pertama serta bersumber pada ketetapan kontrol yang
sudah disetujui oleh Kedua belah pihak.
Pasal 2 -
Tata Cara Pelaksanaan
4, Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Pertama pada pihak Kedua berbentuk
bahan yang siap di check (sampel) dan atau bahan yang belum siap di check
(specimen).
2. Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Pertama pada Pihak Kedua mesti
memenuhi kriteria pengiriman specimen/sampel yang sudah ditetapkan, yakni sesual
sama Daftar Pemeriksaan Rujukan yang di buat oleh Pihak Kedua3
Bahan pemeriksaan yang di kirim oleh Pihak Pertama pada Pihak Kedua mesti
dilengkapi dengan data yang komplit, diantaranya:
Jati diri pasien: nama, jenis kelamin, umur
Nama dokter yang menginginkan pemeriksaan laboratorium
Jenis pemeriksaan
Tanggal serta jam pengambilan bahan pemeriksaan
e@aegp
Kondisi pasien ketika bahan pemeriksaan di ambil (contoh; puasa, sedang
menjalani terapi/penyembuhan tertentu, ail)
f. Kondisi bahan (contoh: volume, wama, bau, viscositas, periode waktu
penyimpanan, suhu penyimpanan, dan lain-lain)
Jika bahan dan atau jati diri pemeriksaan yang di terima oleh Pihak Kedua dari Pihak
Pertama tidak memenuhi kriteria atau tidak lengkap, Pihak Kedua memiliki hak
melakukan hal — hal sebagai berikut ini:
a. Melakukan konfirmasi, jika data berbentuk jati diri dan atau informasi mengenai
bahan pemeriksaan tidak lengkap, pada kondisi ini. Pihak Pertama akan
melengkapi data yang diperlukan oleh Pihak Kedua secara tertulis.
b. Menolak bahan pemeriksaan jika keadaan bahan pemeriksaan tidak sesuai sama
kriteria yang ditetapkan seperti diatur dalam Daftar Pemeriksaan Rujukan,
penolakan atas bahan pemeriksaan mesti dilakukan secara tertulis dengan
menuturkan sebab atau alasan penolakan itu.
. Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh Pihak Pertama pada Pihak Kedua bakal di
ambil oleh Pihak Kedua ke lokasi Klinik Sejahtera Antara
d. Waktu penerimaan bahan pemeriksaan oleh Pihak Kedua yaitu sebagai berikut
ini: Hari Senin s.d Sabtu; jam 07.30 s.d 20.30 WIB Hari Minggu/libur: Jam 08.00
s.d 13.00 WIB
e. Kedua belah pihak wajib melakukan/mematuhi ketetapan dalam kesepakatan ini
dengan penuh tanggung jawab serta ketetapan yang lain yang berlaku sebagai
standar pelayanan Laboratorium maupun standar prosedur yang berlaku.
Pasal 3
Kerahasiaan Medis
Kedua belah pihak sepanjang pelaksanan kesepakatan ini ataupun setelah selesainya
kesepakatan ini, harus selalu melindungi kerahasiaan data/jati diri pasien serta hasil
pemeriksaan seperti ketetapan perundang — undangan yang mengatur tentang
kerahasian medis.Pasal 4
Penanggung Jawab serta Alamat Korespondensi
Penanggung jawab harian Pihak Pertama yaitu:
Nama : dr. Ifan, M.Kes
Jabatan _: Penanggungjawab RSUD | Lagaligo,
Alamat Perumahan Dokter RSUD | Lagaligo
No. Telepon : 081355041502
Penanggung jawab harian yang diputuskan oleh Pihak Kedua yaitu:
Nama : Eka Fadli Yusuf
Jabatan Kepala Laboratorium RS PT. Vale
. Alamat Jalan Incoiro Sorowako
e No. Telepon : 082193966858
‘Surat menyurat sehubungan dengan pelaksanan kesepakatan ini ditunjukan pada
penanggung jawab harian serta dianggap sudah di terima bila disertal dengan tanda
penerimaannya.
Pasal 5
Laporan Hasil Pemeriksaan
4. Pihak Kedua bakal menerbitkan hasil pemeriksaan dalam bentuk atau penampilan
serta format sesuai sama format baku yang sudah ditetapkan Pihak Kedua.
2. Hasil pemeriksaan bakal diserahkan pada Pihak Pertama lewat cara di kirim oleh
Pihak Kedua pada Pihak Pertama paling lambat 3 (tiga) hari sesudah proses
e pemeriksaan atau sesuai sama jadwal
Pasal 6
Pengulangan Pemeriksanan
Jika menurut Pihak Pertama ada hasil pemeriksaan yang menyangsikan hingga
dibutuhkan pemeriksaan lagi, Pihak Kedua bersedia untuk melakukan pemeriksaan lagi,
dengan ketetapan:
1. Hasil pemeriksaan tidak sesuai sama prognosa dokter pemeriksa atau ada argumen
— argumen Jain yang bisa dipertanggung jawabkan secara medis.
2. Interpretasi hasil pemeriksaan yang dianggap menyangsikan itu di sampaikan
secara tertulis dari dokter pengirim.
3. Pengulangan pemeriksaan dengan memakai bahan pemeriksan yang udah ada,
atau bahan pemeriksaan baru ditetapkan bersumber pada stabilitas bahan
pemeriksaan itu
4, Dalam hal harus dilakukan pemeriksaan lagi dengan bahan pemeriksaan baru,
keadaan pasien mesti sama dengan keadaan pada saat bahan pemeriksaan
sebelumnya di ambil.
ae!Pasal 7
Tarif Pemeriksaan
- Tarif pemeriksaan laboratorium yang diberlakukan dalam kesepakatan ini sama juga
dengan tarif yang tengah diberlakukan secara umum oleh Pihak Kedua di
laboratorium kliniknya.
Dalam hal Pihak Kedua bakal melakukan perubahan tarif pemeriksaan, Pihak
Kedua bakal bikin surat pemberitahuan pada Pihak Pertama paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum tarif baru itu diberlakukan
3. Jika Pihak Pertama tidak menyepakati perubahan tarif pemeriksaan (seperti di atur
dalam ayat 2 pasal ini) serta antara Kedua belah pihak tidak terwujud perjanjian
tentang hal semacam ini, kesepakatan ini jadi putus dan berakhir dengan
| sendirinya. Pemutusan kesepakatan hubungan kerja hal semacam ini tidak serta
e merta meniadakan semua kewajiban yang belum terselesaikan.
Pasal 8
Jasa
Pihak Kedua bakal memberikan jasa sebesar 10% (sepuluh persen) pada Pihak
Pertama untuk tiap pemerikasaan yang di rujuk oleh Pihak Pertama pada Pihak Kedua.
Pasal 9
Tata Cara Pembayaran
1. Pihak Pertama bakal membayar setelah seluruh pemeriksaan itu tuntas serta hasil
e udah di terima oleh Pihak Pertama. :
2. Harga yang dipakai bersumber pada jumiah serta jenis pemeriksaan laboratorium
yang sudah dirujuk oleh Pihak Pertama.
Pasal 10
Periode Waktu Perjanjian
1. Perjanjian hubungan kerja ini berlaku dalam periode waktu 5 (lima) tahun, terhitung
mulai sejak ditanda tanganinya surat kesepakatan ini serta bakal berakhir tanggal
04 Februari 2010
2. Jika beberapa pihak mau mengakhiri kesepakatan hubungan kerja ini beberapa
pihak berkewajiban untuk memberitahukan satu dengan yang lain paling lambat 2
(dua) bulan saat sebelum berakhimya masa-masa kesepakatan ini.
3. Berakhimya masa-masa berlaku kesepakatan bekerjasama ini tidak serta merta
menghapuskan kewajiban masing — masing pihak pada pihak yang lain yang belum
terealisasikan.
Pasal 11
Force Majeure
1. Kedua belah pihak setuju jika di dalam melakukan pemeriksaan, seperti tersebuttentang kondisi itu pada Pihak Kedua selambat — lambatnya 2 x 24 jam setelah
terjadinya force majeure itu.
Kondisi force majeure seperti tersebut pada ayat 1 (satu) di atas termasuk tapi tidak
terbatas pada hal — hal sebagai berikut ini: peperangan, huru-hara, unjuk rasa
massa, perombakan, krisi nasional, kebakaran, sabotase, epidemic, bencana alam
seperti banjir, gempa bumi.
3. Jika terjadi kondisi force majeure seperti di atas, hingga tidak memungkinkan Pihak
Pertama serta Pihak Kedua meneruskan kesepakatan hubungan kerja ini, Kedua
belah pihak setuju untuk merampungkan segala Sesuatunya secara musyawarah.
Pasal 12
Penyelesaian Pers
isihan
1. Bila terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan kesepakatan ini, Kedua
belah pihak setuju untuk merampungkan permasalahan itu secara musyawarah
guna mencapai mufakat.
2. Jika dengan musyawarah tidak terwujud kata mufakat Kedua belah pihak setuju
untuk merampungkan permasalahan di Pengadilan Negeri Jombang,
Pasal 13,
Pemutus/Pembatalan Perjanjian
1. _Kesepakatan ini jadi batal untuk hukum atau bisa di putuskan tiap saat sebelum
waktunya, dengan terlebih dulu mengemukakan surat pemberitahuan/peringatan,
jika terjadi hal — hal seperti berikut ini:
a. Dalam hal para pihak tidak bisa memenuhi kewajibannya dan atau melakukan
pelanggaran pada ketetapan — ketetapan dalam kesepakatan ini
b. Dalam hal terjadinya force majeure seperti disebut dalam pasal 11
Beberapa pihak memiliki hak mengakhiri kesepakatan ini sebelum waktunya
jika di dalam proses kesepakatan satu diantara atau Kedua belah pihak tidak
dapat memenuhi ketetapan yang sudah di atur di dalam kesepakatan ini atau
pada saat proses pembuatan atau sepanjang kesepakatan ini berlangsung
memberikan info palsu atau dipalsukan.
2. Hal semacam ini dilakukan secara tertulis oleh masing ~ masing pihak 30 (tiga
puluh) hari sebelum kesepakatan ini dinyatakan diakhiri.
Pasal 15,
Lain - lain
Sepanjang berlangsungnya hubungan kerja ini, hal — hal yang mungkin saja muncul
berkenaan proses kesepakatan dan belum diatur dalam Surat Kesepakatan Hubungan
kerja ini bakal di selesaikan serta di atur atas dasar kesepakatan bersama dalam satu
addendum yang disebut sisi yang mengikat dan tidak terpisahkan dari kesepakatan ini,Pasal 16
Penutup
1. Surat kesepakatan ini di buat rangkap 2 (dua) di tandatangani di atas materai yang
cukup serta memiliki kemampuan hukum yang sama kuatnya, masing — masing
untuk Pihak Pertama serta Pihak Kedua dan bisa di perbanyak sesuai sama
kebutuhan
2. Surat Perjanjian Hubungan kerja ini di buat serta di tandatangani di
Wotu pada
tanggal tersebut di atas.
Y
sano 98202645
eo oo &
(dr. Kristiawan Basuki, MARS, M.Kes)
} PIHAK KEDUA [max at